èpoque (french) SOONHOON

15

"Hyung!!!"

Dor

Semua orang terkejud karena suara tembakan, jihoon hanya memejamkan mata ia hanya pasrah jika ia harus pergi. Tapi jihoon merasakan bekapan melonggar dan ia membuka mata perlahan. Dan ternyata seungcheol tertembak. Jihoon membuka mata lebar karena terkejud

"Hyung!" Teriak nya dan langsung menangkap tubuh kekar seungcheol.

"Hyung kau tak apa?? Soonyoung tolong aku" Dengan sigap soonyoung membantu seungcheol hyung dan membawa nya ke rumah sakit. Tapi aku melihat jeonghan hyung disana apakah dia yang telah menembak seungcheol?? 

Jeonghan pov

Sungguh rasa nya aku membenci nya tapi rasa sayang ku kepada nya menutupi kebencian, kenapa seungcheol menikahi adikku? Kenapa bukan aku? Aku tidak bisa tinggal diam aku harus menghentikan rencana licik seungcheol. Aku pergi ke acara itu untuk menghentikan nya. Aku melihat seungcheol dan jihoon berdiri di altar seharusnya aku lah yang berdiri disana bukan adikku. Tapi tunggu. Aku menoleh kebelakang aku terkejud bukan main, sosok pria berjalan menuju altar dengan tatapan tajam. Pria itu adalah soonyoung, mana mungkin ia kembali?? Bukan kah dia sudah tiada? Tapi bagus juga kehadiran nya membuat rencana ku berjalan dengan lancar. Aku menyimak drama mereka. Aku terkejud karena seungcheol ingin membawa jihoon pergi, apakah dia sudah gila? Aku pun mengepal tangan dan mengeluarkan pistol dari saku ku dan mengarahkan pistol itu ke seungcheol.

"M-maafkan aku sayang, kau boleh membenci eomma mu" aku memejamkan mata dan menembak ke arah seungcheol. Tunggu apa kata nya? Ya benar jeonghan kini sedang mengandung anak seungcheol tetapi ia belum bilang kepada siapa pun hanya mingyu yang tahu

Dor

Peluru tersebut telah mengenai perutnya, pistol yang dipegang ku terjatuh dan aku sedikit terhuyung untung nya disamping ku ada mingyu.

"Jeonghan-ah ayo kita pergi"

"T-tapi seungcheol"

"Dia akan baik² saja lebih baik kita pergi dan kau bisa beristirahat di apart ku"

"Hiks maafkan aku"

Pov end

Setelah dibawa ke rumah sakit seungcheol segera ditangani oleh dokter. Soonyoung dan jihoon setia berdiri menunggu di depan ruang ICU kedua nya terlihat sangat canggung, tidak ada perbincangan diantara mereka.

"Ekhm" Jihoon pun menoleh dan tersenyum tipis.

"Apakah aku mimpi? Bahwa laki-laki didepan ku ini adalah soonyoung?" Ucap nya soonyoung pun mendekat dan tersenyum kemudian memeluk erat jihoon