DUA

5.6K 203 5
                                    

HAPPY READING
-
-
-
-

Merendahkan orang lain tidak akan membuat posisi mu menjadi tinggi.
Jangan suka membongkar aib orang
Aib mu saja ditutupi sama Tuhan

***

VOTE★!

Anna POV

Hari ini aku dan Sean akan pergi ke kontrakan ku yang sebelumnya untuk mengambil barang-barang ku. Aku sengaja pergi pagi ini, karena aku yakin ke 3 teman ku ada jadwal kuliah pagi ini. 

Aku menunggu Sean didepan pintu unit apartemen nya. Aku yakin Sean masih bersiap-siap hingga tidak lama pintu itu terbuka menampilkan Sean dengan stelan kemejanya.

Entah aku yang baru nyadar atau apa aku juga nggak tau, menurutku dia ganteng, tapi masih gantengan micha- aduh kan teringat sama dia lagi.

"Sudah menunggu lama?" Tanya Sean menghilangkan mood buruk ku mendengar suaranya yang terkesan err gimana gitu

"Tidak, baru beberapa menit"

"Lain kali, tunggu di dalam apartementku saja, akan aneh dilihat orang jika kau menunggu di depan seperti ini" aku mengangguk

"Masih ingat sandinya kan?" Aku mengangguk. Aku mengingat sandi Sean saat kemarin aku memasuki apartement nya.

Kami berjalan menuju basement dimana mobil Sean terparkir menggunakan lift. Saat kami melewati lobby, seperti sebelumnya, karyawan yang kami lewati membungkukkan badannya. Aku melirik Sean yang mengelengkan kepalanya sambil menatap tajam pria yang baru saja membungkukkan badannya.

Awalnya aku berpikir seluruh pekerja di apartemen ini memang membungkukkan badannya sebagai tanda penghormatan pada pengunjung. Tapi setelah aku lihat ke pengunjung lain, petugas-petugas gedung ini hanya bersikap sepantasnya tidak ada acara membungkukkan badan, berbeda saat mereka melewati ku dan Sean.

"Ada apa dengan mereka?" Tanyaku pada Sean

"Abaikan saja"

Sean kembali menarik tangan ku menuju basement mengabaikan tatapan karyawan yang terkesan aneh mungkin.

.

Aku menatap rumah kontrakan yang kami sewa ber-4. Rumah itu sepi dan pintu sudah tertutup rapat.

Sean keluar dari mobil, begitupun aku. Aku mengambil kunci yang disembunyikan di bawah pot bunga. Aku membuka pintu dan pandanganku jatuh pada foto yang kami pajang dinding depan pintu, sehingga saat pertama kali membuka pintu foto itu akan jelas terlihat.

Foto kami berempat dimana didalam foto itu ada aku, Lauren, Tessa, dan Amel. Kenalan pertama ku adalah Lauren karena kami satu jurusan. Lalu Lauren mengenalkanku pada Tessa dan Amel, sehingga kami memutuskan untuk menyewa salah satu rumah agar kami bisa bersama menjadi lebih dekat.

"Jadi masuk?" tanya Sean membuyarkan lamunanku

"Tunggu sebentar, barang-barang ku tidak banyak"

Aku memasuki kamar yang terdapat barang-barang ku. Aku mengambil buku-buku dan baju-baju ku lalu memasukkannya ke dalam koper. Setelah menutup koper nya, aku mengambil laptop ku lalu membawa barang-barang ku keluar, dan melihat Sean yang sudah menungguku di depan pintu.

Sean mengambil alih koper yang berada ditangan ku, lalu memasukkannya ke bagasi mobil.

"Kita berangkat?" Aku mengangguk.

.

.

Lauren, Tessa, Amel memasuki kontrakannya. Lauren mengernyitkan dahinya melihat pintu lemari nya yang terbuka. Lauren melihat baju-baju Anna yang sudah tidak ada.

Kill This LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang