SEPULUH

3.8K 191 2
                                    

HAPPY READING
-
-
-
-

VOTE★!

08849325****

Sebentar lagii...

Anna memblokir nomor yang tak dikenalinya itu. Sudah dua bulan berturut-turut dia menerima pesan dari nomor asing.

Sudah banyak nomor yang di blokir nya, tapi pengirim pesan tersebut selalu mengirim anna pesan lewat nomor lain.

Anna yakin dari beberapa nomor yang diblokir nya tersebut, pelakunya adalah satu orang.

Aku merindukan mu

Kau mengingkari janjimu

Jangan lakukan hal yang aku benci

Jangan membuat aku marah

Masih banyak lagi pesan yang dikirim, hingga Anna sudah lupa.

Anna mengumpulkan berkasnya menumpukkannya menjadi satu. Sudah dua bulan ini dia menggantikan posisi Sean mengurus Erapasifik's company, atas perintah vela.

Vela mempercayai semua urusan Sean pada Anna yang akan dibantu juga oleh Ray- tangan kanan Sean.

Anna melihat nama mami Vela di layar handphonenya saat handphonenya berdering.

"Anna, segera kerumah sakit, denyut nadi Sean melemah" Panik Vela di telepon

"Iya mami, Anna pergi kerumah sakit"

"Hati-hati Anna, kamu baru belajar bawa mobil" Peringatan vela

"Iya"

Anna langsung berlari menuruni basement menuju parkiran mobilnya. Semenjak mengganti posisi Sean, Anna diajari membawa mobil oleh Ryan-abangnya atas permintaan Anna sendiri agar tidak merepotkan orang lain.

"Ray, rapatnya kamu yang tangani ya. Mami Vela suruh aku ke rumah sakit" Ucap Anna pada Ray lewat panggilan telepon dengan satu tangan yang memegang ponsel dan tangan yang satu ya di gunakan untuk menyetir.

"Ini bukan sembarang klien loh, nanti aku sal-"

"Kalau menurut kamu bagus buat perkembangan perusahaan kita, ya kamu ambil aja. Rapat ini aku serahkan semua nya sama kamu" Anna mematikan telfon lalu kembali memfokuskan pandangannya ke arah jalanan

***

"Untung saja ibu segera memanggil kami. kalau tidak, semua perjuangan nya selama ini untuk bertahan akan sia-sia"

"Terima kasih pak dokter" Ucap vela berterima kasih "

"Sudah tugas saya" Lalu dokter itu pamit mengundurkan diri

"Mami, keadaan Sean gimana?" Tanya Anna yang baru saja tiba

"Masih sama, hanya saja tadi hampir terlambat"

"Ma, Sean bakal selamat kan?" Tanya Anna hendak menangis "

"Pasti. Kita serahkan semua pada Tuhan" Ucap vela meyakinkan. Putranya kuat, putranya akan bangun.

Kill This LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang