DUA PULUH SEMBILAN

1.8K 80 4
                                    

"SEAN"

-Anna Lavendira

HAPPY READING

VOTE★!

"Tolong jangan menangis, aku tidak ingin Ares berpikir yang aneh-aneh saat melihat mu menangis nanti" Michael kembali menarik Amel, membawa Amel kembali memasuki ruang kerjanya.

"Duduk disini" Suruh Michael menduki meja kerjanya.

"Aku akan memberikan apapun yang kau inginkan, kau cukup membiarkan aku dan Anna yang akan membesarkan Ares. Aku dan Anna tidak akan menghalangi mu bertemu dengan Ares. Percaya padaku."

"Ngga mau, aku akan membawa Ares pergi dari sini. Sejak Ares kecil, aku membesarkannya dengan baik, lalu kau seenaknya ingin mengambil Ares? Kau mendengar sendiri bagaimana ceritaku saat kami diusir dari desa. Kau tidak akan tau rasa sakitnya."

"Jika kau masih ingin membahas masalah ini lagi, aku akan membawa Ares pergi dari sini."

Amel berdiri dari meja kerja, membuat paperbag yang berada di ujung meja terjatuh karena gerakannya.

Amel membungkuk mengambil paperbag yang sudah berada di lantai itu, lalu matanya tak sengaja melihat kotak, yang diyakininya kotak perhiasan.

"Ini apa?" Amel berpura-pura bertanya sambil mengeluarkan kotak itu dari dalam paperbag.

"Ini sangat cantik, aku boleh mengambilnya?" bukannya menjawab, Michael hanya menatap bingung kalung yang berada di tangan Amel karena merasa tidak pernah membeli kalung seperti itu.

"Ambil saja, asal kau menghentikan tangisan mu" ucap Michael memberikan kalung tersebut agar Amel menghentikan tangisnya.

"Baiklah, Terima kasih" Amel kembali dengan wajah ceria nya, lalu kaluar dari ruangan itu dengan kalung tersebut yang berada di tangannya.

***

Anna yang sedang tiduran di sofa sambil menonton televisi merasa terganggu saat Michael berdiri di depan wajahnya, membuat Anna harus merubah posisi tubuhnya menjadi duduk.

"Mau sampai kapan kita berdiam seperti ini?" tanya Michael sambil duduk di sebelah Anna.

"Aku tidak diam, hanya saja aku bingung mau berbicara apa dengan mu. Kau hanya melakukan apa yang kau mau."

"Maaf, aku tadi hanya emosi. Semua yang aku katakan tadi hanya omong kosong saja, aku hanya tidak suka saat kau mengatakan Ares anak haram. Ares putraku, darah daging ku. Tentu saja aku akan marah pada orang yang menghinanya."

"Itu artinya, kau lebih memilih dia dari padaku? Sepertinya keputusanmu menikahi Amel adalah ide bagus, dia bisa memberikan anak padamu, sedangkan aku?" ucap Anna sambil tertawa kecil.

TERTAWA MIRIS!

"Tidak, tidak jangan berkata seperti itu. Aku hanya mencintaimu, percayalah padaku" Michael menarik Anna agar bersandar di dadanya.

"Aku juga mencintaimu" Balas Anna membuat Michael terpaku.

"Aku tahu," balas Michael. Tentu saja, dia merasa senang setiap kali mendapatkan balasan ucapan cinta dari Anna, karena untuk mendapatkan kata itu Michael butuh perjuangan.

"Kau mencintaiku kan?" tanya Anna menatap fokus mata Michael.

"Tentu saja, bahkan aku sangat mencintaimu"

"Jika kau benar-benar mencintaiku, bawa mereka berdua pergi dari sini. Dan akhiri segalanya. Aku tidak ingin kau menemui mereka lagi. Cukup kirim uang untuk memenuhi kebutuhan Ares sebagai tanggung jawab mu."

Kill This LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang