Seisi sekolah heboh dengan kabar pasangan teater pangeran Centaur dengan puteri Meidina terlibat cinta lokasi. Entah bagaimana bisa menyebar dengan begitu cepat soal Sena yang berpacaran dengan Brilian. Mau tak mau Sean juga jadi mengetahuinya. Sekuat apapun dia menutup telinga, berita itu memaksa masuk seolah mengolok dalam kepalanya.
"Wah gila ternyata cinta lokasi itu nyata." bahkan Ray juga ikut membicarakannya membuat Sean semakin muak. Mereka duduk berdua di taman sekolah menunggu bel masuk berbunyi. Menurut Sean, melihat para siswa yang datang adalah kegiatan membuang waktu yang cocok dilakukan saat hati dan pikirannya sedang tak karuan.
Selepas penolakan Sena untuk pulang bersamanya, mereka tak banyak lagi bicara. Hanya butuh waktu 2 hari dari kejadian itu dan kabar tentang status pacaran Sena dan Brilian tersebar luas di sekolah.
"Kayaknya gue harus main teater juga biar dapet jodoh. Bosen gebug drum mulu, bisa budeg juga ini kuping." keluh Ray sembari terkekeh setelah mengatakan candaan itu.
"Lo kan lagi deket sama kak Almanda." Sean yang tadinya tak ingin membahas perihal itu, terpaksa harus mengucapkannya.
"Ternyata lo punya pikiran yang sama juga kayak yang lain."
"Maksud lo?"
Lelaki itu menoleh dengan senyum tipis dibibirnya. Sean baru menyadari temannya itu mengubah model rambutnya. Terlihat jauh lebih dewasa dan tentu saja tampan. Dia yakin, biaya yang dikeluarkan bukan setara tukang cukur yang biasa Sean kunjungi setiap kali rambutnya menyentuh alis.
"Semua orang kompak nyangka gue pacaran sama kak Almanda."
"Ya lo sama dia kelihatan deket banget, mereka pasti ngiranya begitu."
"Gue nggak lagi pdkt atau apalah itu namanya sama dia, kebetulan aja orang tuanya kak Almanda ini rekan bisnisnya bapak gue. Jadi ya nyambung aja gitu."
Tak heran jika Almanda menjadi primadona sekolah. Selain cantik dan berbakat, dia juga tergolong satu spesies dengan Ray. Sean menimpalinya dengan anggukan. Akhirnya dia mendapatkan jawaban dari rasa penasaran setiap kali melihat Ray dan seniornya itu.
"Lagian dia mana mungkin suka sama gue."
"Lo mau merendah untuk meroket?"
"Dih emang bener, nggak mungkin kak Almanda mau sama gue."
"Lo perlu gue puji-puji?" Sean sudah membaca pola temannya itu. Siapa juga tak tak menyukai Ray? Anak tunggal kaya raya, cukup pintar dan berbakat dalam bidang musik serta tampan meski Sean berani diadu untuk hal yang terakhir itu.
"Dia suka sama kak Nolan anak IPS 1 ketua ekskul basket."
"Kok lo bisa tahu? Lo kepoin dia?"
"Ya nggak lah, dia sendiri yang cerita sama gue."
Tak berniat memperpanjang tentang seniornya, Sean lebih memilih diam dan kembali pada kegiatannya mengabsen satu persatu murid yang datang meski tak ada yang dia tunggu.
"Hai Sean!" sapaan seseorang yang tiba-tiba saja menepuk bahunya membuat lelaki itu terperanjat. Sean menoleh, melihat Zuri tersenyum padanya. "Ngapain disini?"
"Lagi nunggu bel masuk." jawabnya.
Gadis itu masih menggendong ransel birunya lalu duduk disisi kosong Sean. "Lo nungguin bel masuk sambil liatin orang kayak gini?" tanyanya. Sean mengangguk meski tak yakin Zuri melihatnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/281600273-288-k607279.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
CELEBRITY :: parksungso [✔]
Fanfiction[Fanfiction Original Character Park Sunghoon 'Enhypen' ft Park Soeun 'Weeekly'] Mereka saling mencintai, menyayangi, dan menjaga satu sama lain. Hidup bahagia dengan penuh ketenangan adalah impian sederhana yang nyatanya tak direstui semesta. Pasaln...