10✔️

69.7K 3.9K 15
                                    

Happy Reading!

...

Pagi menyapa dengan matahari yang sudah mulai terbit di sebelah timur, selepas sholat subuh Nasya bersiap untuk memasak sarapan pagi ini. Makanan yang akan di masak adalah Nasi goreng dan ayam goreng.

Saat sedang asik memasak, sebuah tangan kekar memeluk pinggang ramping Nasya sambil mengelus perutnya

"Elan" panggil Nasya dengan suara yang terkesan dingin namun di hiraukan Elan, ia malah mempererat pelukan itu

"Hm, kenapa sih yang" tanya Elan mendusel leher Nasya

"Lo bisa gak, jangan ganggu gue masak"
"Memangnya lo udah mandi?" lanjut Nasya bertanya pada Elan

"Beyumm" jawab Elan manja karena wajahnya bersembunyi di leher Nasya sambil menghirup aroma tubuh sang istri yang membuat candu

"Yaudah, sana lo mandi" suruh Nasya melepas pelukan, mengahadap ke arah Elan dengan wajah garang dan spatula berwarna hitam yang ia pegang

Elan meneguk ludah kasar " kayak emak-emak aja" batin Elan mulai takut.

"I-iya" Elan dengan cepat berlari menaiki satu persatu anak tangga

"Ck, ganggu" Nasya melanjutkan menggoreng ayam

...

Selesai dengan acara masaknya, Nasya cepat-cepat menuju kamar mandi karena jam sudah menunjukkan pukul 06.40

Elan, hanya duduk anteng dimeja makan menunggu Nasya untuk sarapan bersama.

"Nih makan" hanya memerlukan waktu 13 menit Nasya sudah siap dengan seragam sekolah yang melekat di tubuhnya

"Hah! Cepet banget Asya mandi" ucap Elan kaget melihat Nasya yang menyiapkan Sarapan untuknya

"Udah, jangan banyak b*cot cepet makan" suruh Nasya

Di tengah-tengah sarapan Nasya membuka suara

"Oh iyaa, hahaha-" Nasya tertawa padahal ia belum berbicara apa-apa

"Asya kenapa?" tanya Elan bingung

"Itu, boneka lumba-lumba yang ada di brankas, gue ambil yaa" ucap Nasya sambil menahan tawa

Uhuk uhuk!

Mendengar ucapan Nasya, sontak Elan tersedak dengan cepat Nasya memberikan air sambil berucap...

"Makanya makan pelan-pelan"

"K-kok Asya t-tau?" tanya Elan gugup dengan wajah yang me-merah menahan malu

"Iya, tadi gue gak sengaja liat brankas di deket lemari. Gue penasaran yaudah gue buka" jelas Nasya. Pertama kali ia menjelaskan panjang lebar dengan seorang laki-laki, pertama kali

Yaa, memang selesai mandi Nasya ingin mengambil seragamnya yang ada di lemari, tapi saat membuka pintu lemari ia tak sengaja melihat brankas berwarna silver

Flashback on

Nasya keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit ditubuhnya.

Ia berjalan menuju lemari pakaian besar tempat seragamnya di simpan, saat hendak membuka pintu lemari, ia tak sengaja melihat brankas ukuran sedang berwarna silver yang terletak tepat di sebelah lemari itu.

"Apaan tuh?" tanya Nasya pada dirinya sendiri

Dengan ke-kepoan yang tinggii, selesai memakai seragam ia langsung menghampiri brankas tersebut.

Ia melihat di sana ada beberapa tombol yang bertuliskan angka 0-9. Nasya mencoba memasukkan beberapa pin, dari tanggal lahir Elan sampai tanggal Lahirnya pun ia coba tetapi hasilnya nihil, tidak cocok.

Tapi, seorang Nasya tidak akan menyerah. Ada satu pin yang belum ia masukkan yaitu tanggal pernikahannya dengan Elan, saat ia memasukkan pin tersebut...

Ting!
Ceklek

Walaaa!!!Terbuka!!!

Nasya pun melihat apa yang ada dalam brankas tersebut, ia terkejut dan heran...
Apa-apaan ini 'boneka?'

"Hah? Boneka?" Nasya mengambil sepasang boneka berbentuk lumba-lumba tersebut

Di leher lumba-lumba, terdapat kalung dengan nama, biru 'umba' dan merah muda 'imba'. Setelah itu di balik pintu brankas ia melihat ada sticky note bertulisan *jangan di ambil! Itu boneka kesayangan Elan! (•ˋ _ ˊ•)*

Seketika Nasya tertawa melihat tingkah Elan seperti anak kecil...

"Hahaha, Elan-Elan ada-ada aja lo. Hihi"

Flashback off

"Hahaha, gue gak nyangka ternyataa kulkas berjalan ini punya boneka kesayangan yaa. Hahaha" ejek Nasya sambil tertawa

Elan yang menjadi korban hanya menahan malu,

"Iiish, kok asya tau sih, malu kan gue" batin Elan

"Huh huh, udah ah gue cape ketawa" ucap Nasya melanjutkan sarapannya

...

Setelah sarapan dan acara boneka lumba-lumba Elan

Sampailah Nasya dan Elan di sekolah.
Saat Elan turun dari motor sportnya, Raka dan Riyan menghampiri

"Eh, Lan. Jam kedua nanti kita latihan basket kan?" tanya Riyan yang termasuk anggota basket dan juga Raka

"Hm" jawab Elan sambil mengangguk

Nasya, ia sudah meninggalkan parkiran saat Raka dan Riyan sampai

Elan dan kawan-kawan berjalan menuju kelas mereka, seperti biasa di Koridor banyak siswa yang memandang kagum akan ketampanan Elan dan juga sahabatnya

"Aduuhhh, Elan tambah cakep aja"

"Sayangnya udah punya pawang"

"Aaaaaargh, raka jadiin gue pacar lo dong!"

"Ka Riyan tambah cakep!"

"Beruntung banget yaa si Nasya dapetin Elan"

"Aaaaarghh, cogan berkeliaran"

Dan masih banyak lagi...































TBC!

Hii! Ketemu lagi... ^^

Jangan lupa vote, komen & share!
Kalau mau follow akun author juga gpp hehe

Maaf kalau ada kesalahan, kesamaan dan juga alur yang gak jelass!!!

Makasih banyakk banyak!
Yang udah baca, follow, vote, komen & share

Sabtu, 06 November 2021

Elan : Childish husband [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang