Happy Reading!
...
Pagi hari yang cerah di hari ini. Cahaya matahari sudah mulai masuk menyinari salah satu kamar yang terdapat 2 orang yang masih tertidur dengan keadaan saling berpelukan.
Cahaya matahari menyilaukan mata salah satu dari mereka. Ia membuka mata dan melihat ke arah orang yang tertidur di sebelahnya. Muka polos yang sangat menggemaskan, hidung yang lumayan mancung, dan bibir pink alami.
Ia terus mengamati wajah orang yang masih terlelap dengan tidurnya. Ia mengelus pipi putih yang sedikit kemerahan dengan lembut, dan beralih ke hidung mancung orang itu, ia berhati-hati untuk mencubit hidung supaya sang pemilik tidak terbangun.
Merasa terganggu dengan cubitan di hidungnya ia membuka mata dan melihat gadis cantik yang sibuk dengan hidung nya.
"Asya~ sakit tau" ucap pemilik hidung dengan nada orang bangun tidur
"E-eh, sorry " ucap Nasya yang mencubit hidungnya
"K-kalo gitu gue mandi dulu" pamit Nasya langsung pergi ke dalam kamar mandi
Brak!
Nasya menutup pintu dengan keras membuat Elan kaget dan setelah itu ia terkekeh pelan.
Sedangkan di dalam kamar mandi, Nasya bersandar di belakang pintu...
"Sial, kenapa gue jadi gugup sih" batin Nasya merutuki dirinya
...
Setelah selesai mandi, Nasya langsung turun ke bawah untuk memasak sarapan pagi. Seperti biasa ia hanya memasak nasi goreng.
Tak terasa semuanya sudah selesai. Ia segera memanggil Elan yang berada di kamar.
"El, sarapan cepet!" suruh Nasya mengeraskan sedikit suaranya sambil berjalan menaiki anak tangga
"Iya bentar" sahut Elan yang ada di dalam kamar
Ceklek
"Lo lama banget sih" Nasya memasuki kamar dengan wajah yang kesal
"Aku lagi cari dasi Sya" ucap Elan sedang mencari dasinya
Nasya yang mendengar hanya mendengus kesal dan mengambil dasi Elan yang tergeletak di senderan kursi belajar Elan.
"Ini apa!" ucap Nasya ngegas
"Weh, hehe. Maap, tapi serius tadi El gak liat" ujar Elan
"Tipis sirius tidi il gik liat" ejek Nasya sambil menahan kesal
"Makanya mata itu di pake" lanjut Nasya lalu meninggal kamar
"Ish, iya-iya El minta maaf" ucap Elan mengikuti Nasya dari belakang sambil memegang dasi yang berada di tangannya
...
Setelah selesai sarapan, Nasya mencuci piring sebentar lalu hendak mengambil tasnya yang tertinggal di kamar.
"Ini Sya tasnya" ucap Elan memberi tas Nasya
"Hm, thank's " ucap Nasya dan tak sengaja melihat Elan yang belum memakai dasi
"Kenapa belum di pake dasinya?" tanya Nasya
"Hihi, pasangin" ucap Elan menyodorkan dasinya
"Huft, sini" mendengar itu, Elan bersorak senang di dalam hati dan mendekat ke arah Nasya
Tinggi Nasya yang hanya sebatas bahu Elan, memudahkan Elan untuk menatap intens Nasya yang sedang memasangkan dasi. Tangan Elan terulur untuk memeluk pinggang Nasya dan sekarang keadaan tubuh mereka sangat dekat atau bisa dibilang menempel.
"Udah" ucap Nasya
"Makasih istri" ucap Elan dengan nada lakik nya membuat Nasya bergidik ngeri
"Hm-"
Cup
Elan mengecup bibir pink Nasya yang sudah ia incar sejak tadi.
"Morning kiss " bisik Elan di telinga Nasya dengan suara yang serak
Sedangkan Nasya yang mendapat pergerakan Elan secara tiba-tiba hanya mematung dengan jantung yang sedari tadi berdetak tidak normal...
"Elan pamit, assalamu'alaikum" ucap Elan meninggalkan Nasya yang masih mematung
"Wa'alaikumsalam" ucap Nasya masih mematung
Sedetik kemudian Nasya tersadar kembali
"BOCIL MESUM!!!" teriak Nasya menggelegar di dalam apartemen
Sedangkan Elan yang belum pergi hanya terkekeh mendengar teriakan Nasya.
"Hihi" Elan hanya terkekeh lalu pergi meninggalkan apartemen
TBC!
Wahhh, mba kulkas udah mulai menghangat yaa!
Jangan lupa...
Vote, komen & share!!!Makasih udh luangin waktu, buat baca dan vote cerita ini
Maaf kalau ada kesalahan dalam cerita ini...
Sabtu, 13 November 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Elan : Childish husband [END]
Genç Kurgugimana jadinya? seorang badgirl dijodohkan dengan kakelnya sendiri yang menjabat sebagai ketua OSIS dan kapten basket? (Alur sedikit berubah) Anasya Kiara Purnama yang kerap di panggil Nasya / Asya. cuek dan dingin itu sifatnya, ia menjabat seba...