Sesuai dengan janjinya kini sinb menjemput sowon
Sinb memarkirkan mobilnya di depan rumah sowon kemudian masuk ke dalam rumah
Baru saja membuka pintu rumah , ternyata eunha sudah berdiri di depan kamar sowon
Eunha eonnie , kau sedang apa? *tanya sinb*
Sinb , sepertinya eonnieku demam .. *ucap eunha*
Omo ...*kaget sinb*
Sinb pun berlari menghampiri sowon
Sinb memeriksa suhu tubuh sowon dan benar saja sowon sangat panas
Maafkan aku eonnie , ini pasti gara-gara aku mengajakmu semalam..*ucap sinb*
Sinb... *lenguh sowon*
Eonnie , kita ke dokter ya .. badanmu sangat panas , kajja ke dokter..*ajak sinb*
Anniyo sinb.. aku harus sekolah .. *jawab sowon*
Tapi kau sakit eonnie , diamlah aku akan menemanimu disini , jangan memaksakan diri untuk pegi ke sekolah..*ucap sinb*
Sowon pun mengangguk menuruti perkataan sinb
Eunha eonnie , aku akan mengantarkanmu ke sekolah setelah itu aku akan kembali kesini .. *ucap sinb*
Tidak usah sinb , kau disini saja , aku akan berangkat bersama yerin saja , jaga eonnieku ya..*ucap eunha*
Eunha pun mencium kening sowon dan mengelus kepala sowon kemudian pergi ke depan untuk menunggu yerin
Sementara itu sinb menyiapkan peralatan untuk mengompres sowon
Kau yakin tidak mau ke dokter? *tanya sinb*
Aku hanya demam sinb , tidak usah..*jawab sowon*
Baiklah , eonnie aku ingin membuat bubur untukmu , bolehkah aku membuatnya di dapur? *ucap sinb*
Memangnya kau bisa memasak? *tanya sowon*
Tentu saja , hehe lebih tepatnya uangku tidak cukup untuk membelikanmu bubur , jadi bolehkah aku membuatkan saja dengan perlengkapan yang kau punya? *tanya sinb*
Kau diam saja disini , aku akan memesan melalui ponselku..*ucap sowon*
Sowon pun memainkan jarinya di ponsel miliknya
Sowon memesan 2 porsi bubur untuknya dan sinb
Sudah ..*ucap sowon*
Sinb pun duduk disamping ranjang sowon
Tak berapa lama bubur yang mereka tunggu pun datang
Sinb segera mengambil mangkuk dan kembali duduk disamping sowon
Kau mau apa? *ucap sowon*
Menyuapimu..*jawab sinb*
Sinb ... aku ini hanya demam , aku masih kuat ko makan sendiri..*ucap sowon*
Eonnie diamlah ! Kali ini kau harus menuruti semua ucapanku..*ucap sinb*
Tapi sinb...*ucap sowon*
Sinb menempelkan jari telunjuknya dibibir sowon
Sowon pun kini diam mengikuti perintah sinb
Sinb pun mulai menyuapi sowon
Sowon yang saat itu sangat lemas , hanya bisa duduk menunggu suapan demi suapan yang diberikan sinb
Sinb ... *lirih sowon*
Ne... *jawab sinb*
Mengapa kau tidak sekolah? Bukankah kau harus belajar dengan benar untuk menggapai masa depan yang kau impikan..*ucap sowon*
Eonnie ... aku tidak bisa meninggalkanmu dalam keadaan sakit , aku akan sangat mencemaskanmu dan pikiranku akan selalu padamu jika kau sakit.. hidupmu adalah hidupku , aku tidak peduli berapa pelajaran yang telah kutinggalkan , namun aku akan sangat merasa bersalah jika aku membiarkanmu seorang diri..*lirih sinb*
Dengan air mata yang menetes , sinb pun segera memalingkan wajahnya agar sowon tidak melihat tangisannya
Kau mau kemana? Aku belum selesai makan..*ucap sowon*
Aku ke toilet dulu , aku kebelet ..*lirih sinb*
Sinb pun berdiri di depan cermin toilet dan berusaha menghapus air matanya dengan kasar
Sinb pabbo , kau yang bercerita mengapa kau juga yang menangis , hikkksss seperti ini rasanya menahan perasaan yang begitu dalam , aku tidak kuat melihatnya dalam keadaan sakit seperti ini hiksss...*ringis sinb*
Terdengar suara langkah kaki sowon menyusul sinb
Sinb...kau menangis? Ada apa? Kenapa? *tanya sowon*
Aku hanya merindukan eonnieku , dia sudah satu bulan tidak pulang karna ada pekerjaan di china , aku rindu padanya..*sinb bohong*
Sowon pun meraih tubuh sinb dan memeluknya
Jangan menangis , bukankah kau bisa menelpon eonniemu , telponlah ..*bujuk sowon*
Ne , nanti aku akan menelpon eonniku.. *jawab sinb*
Ya sudah , kajja kembali ke kamar.. *ajak sowon*
Sowon pun kembali berbaring , begitupun sinb yang kembali duduk disamping sowon
Sinb pun kini kembali menyuapi sowon
Setelah selesai menyuapi sowon , sinb kembali memasang kompresan di dahi sowon
Sowon pun kini tertidur setelah meminum obat penurun panas
Bersambung..