✧let the wind go : Act 2✧

390 56 1
                                    

Suara suling yang melantun indah di atas kapal membuat suasana perjalan semuanya terasanya nyaman dan tenang, seorang gadis yang duduk -memakai kimono pendek bergambar kupu-kupu hitam dan merah- tepi kapal terus memainkan sulingnya tanpa henti dan tidak beranjak dari tempat pertamanya semenjak ia pergi dari Liyue.

"(Player name)..."

(Player name) berbalik menatap sang kakak -Aether- yang duduk di sebelahnya sambil membawa air putih, "Minumlah... Kau tidak makan malam semalam, lambungmu akan terluka jika kau tidak makan..." Pesan sang kakak yang sangat cemas akan perubahan sang adik semenjak pergi dari Liyue.

(Player name) menghentikan permainan sulingnya kemudian meminum minuman yang di bawah oleh kakaknya itu, "Ini manis..." Aether memeluk lembut sang adik.

"Benar... Aku menaruh madu di dalamnya, kau suka teh madu bukan?" (Player name) mengangguk kecil.

"Kakak... Kapan kita akan sampai?" Aether menyisir dengan lembut rambut sang adik.

"Kita akan sampai sore ini, istirahatlah jika kau lelah... Aku akan mengendongmu..." (Player name) menggeleng.

"Tidak perlu... Cukup memeluk kakak sudah membuatku merasa baikan.... Terimakasih kakak..." Aether mengangguk mengerti dengan kemauan sang adik.

Keduanya tetap diam selagi dalam perjalanan, keduanya hanya menatap lautan yang memancarkan cahaya pantulan dari sang mentari. (Player name) mengeratkan pelukannya pada Aether, pemuda itu juga tidak memarahinya dan bahkan membiarkannya.

"Apa kabar dengan gadis kecil itu?"

Aether berbalik melihat sang kapten kapal yang sangat ia kenal itu, Beido bersama anak angkatnya Kazuha.

"(Player name) akan baik-baik saja, kapten... Dia hanya sedikit mabuk laut saja..." Bohong Aether dengan tersenyum lembut.

"Benarkah? Gadis itu bagaikan mau hampir mati?" Tebak Beidou ambigu.

"Bisakah aku mengeceknya?" Tanya Kazuha pelan.

"Hmm? Tidak biasanya kau tertarik pada seseorang, bocah?" Bingung Beidou menatap Kazuha.

Genggaman tangan keduanya makin mengerat menandakan bahwa gadis itu tidak ingin dan hal itu dimengerti oleh Aether, dengan pelan pemuda itu menggeleng sebagai jawaban.

Beidou juga mengerti akan hal itu dan hanya membuang nafas berat, "Antarkan dia ke kamarnya, bocah... Kurasa dia perlu istirahat..." Pesannya kemudian berjalan pergi.

Aether menatap kembali kepada sang adik, kembali mengecek apakah gadis itu baik-baik saja. Semenjak mereka pergi dari Liyue (player name) selalu menempel padanya dan bahkan tidak melepaskan pelukannya, hal itu benar-benar membuatnya merasa tersiksa melihat perubahannya. Semakin mereka melanjutkan perjalanan mereka, gadis ini semakin melemah.

"Berikan ini padanya..."

Aether menatap Kazuha yang menggenggam gelas minuman, "Apa itu?" Tanya Aether memastikan.

"Air lemon, dia sepertinya belum pernah muntah bahkan ketika kita pertama kali berlayar dari Liyue... Biarkan dia minum ini..." Jelas Kazuha pelan dan diterima oleh Aether.

Aether menatap gelas berisi air lemon itu, "Kenapa kau sangat perhatian pada adikku, Kazuha?" Kazuha hanya diam dengan ekspresi nya.

Aether menatap Kazuha bingung, "Kau tidak mengenal adikku dan aku saat itu, tapi kenapa kau sangat perhatian pada adikku..." Kazuha membuang nafas mengerti dengan kebingungan Aether.

"Pendek cerita nya, dia menyelamatkan diriku dan kakakku dari Raiden Shogun..." Aether menatap bingung.

"Uhuk uhuk!"

[ending] Welcome My Beloved Sister [GENSHIN IMPACT x reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang