Alessa baru saja selesai dari kursus make up nya. Sekarang ia sedang menemani mamanya ke super market untuk belanja bulanan.
Saat sedang melihat beberapa mie cup, fokus Alessa tertuju pada 1 mie cup ramyeon.
Tiba-tiba saja kepala Alessa terasa sakit, dan terlintas sebuah ingatan reka ulang yang menggambarkan keadaan, ada seorang lelaki yang memberikan satu cup ramyeon kepada Alessa, kemudian mereka memakan ramyeon itu bersama sambil bercanda, terlihat sangat bahagia. Terlihat kejadian itu ketika Alessa masih SMP.
"Ah, aww..." Alessa meringis sakit, kedua tangannya memegangi kepalanya.
"Kamu kenapa sayang!?" Tanya mama Alessa panik seraya memegangi Alessa.
"Kepala aku sakit mah" ucap Alessa lirih.
"Kamu bawa obatnya kan?" Tanya mama Alessa, panik.
"Ba-bawa mah, ada di tas bagian depan" jawab Alessa memberitahu.
Mama Alessa langsung mencari keberadaan obat yang di maksud.
Lalu memberikannya kepada Alessa untuk meminum obat itu.
Setelah meminum obat itu, sekitar 3 menit akhirnya sakit yang Alessa rasakan mulai mereda.
Kini ia dan mamanya kembali melanjutkan belanja, namun mempercepat kegiatan mereka.
Karena khawatir sakit itu muncul lagi tiba-tiba.
***
Sampai di rumah, mama Alessa memerintahkan Alessa untuk langsung ke kamarnya, istirahat.
Ia pun menurut, dan kini sedang merebahkan tubuh di atas ranjangnya.
Sakit di kepala Alessa memang tak jarang datang secara tiba-tiba seperti tadi.
Dan tadi adalah kali kedua Alessa mendapati sakit itu disertai sebuah cuplikan reka ulang di kepalanya.
Yang pertama, ketika Alessa sedang duduk di salah satu kursi beserta meja di hadapannya, sedang membaca buku.
Di perpustakaan favoritenya.
Tiba-tiba saja kepalanya terasa sakit dan terlintas reka ulang yang menggambarkan keadaan ketika Alessa saat itu sedang fokus membaca buku, namun ada lelaki yang usil terhadap dirinya. Sampai akhirnya Alessa dan lelaki itu di tegur oleh penjaga perpustakaan karena berisik, akibat Alessa yang membalas keusilan lelaki itu.
***
POV Zielle.
Zielle di ajak ke kampus Deon, melihat-lihat seperti apa universitas itu.
Berkeliling bersama Deon dan Gibran.
Setelah 15 menit, mereka memutuskan untuk istirahat di taman kampus.
Tanpa sepengetahuan Zielle dan Gibran, ternyata Deon mengajak salah satu temannya untuk bertemu.
Kedatangan temannya Deon disambut oleh Deon dengan sumringah.
"Weyy bro!" Sambut Deon seraya berdiri dan mengajak semacam hand shake temannya itu.
Temannya pun membalas sambutan Deon dengan senang, tersenyum gigi yang membuat matanya membentuk bulan sabit.
"Eh, ini sepupu gue. Kenalin, Zielle namanya" ujar Deon yang mengarahkan dirinya untuk mengenalkan Zielle.
"Hallo, Brendan" sambut lelaki itu, tersenyum manis.
"Hai, Zielle" balasnya, sedikit tersenyum.
"Yang ini, adiknya Zielle. Gibran namanya" ujar Deon beralih mengenalkan Gibran kepada Brendan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Can't Love Someone Else
RomanceAlessa adalah sahabat kecil Atala sejak berusia 2 tahun sampai mereka lulus SMP. Karena rumah mereka hanya berbeda blok, Alessa blok a sedangkan Atala blok b di perumahan Residence Park, dan orangtua mereka memang saling kenal. Ketika memasuki SMA...