Caa..Acaa..
Buka mata caa..
Samar-samar suara itu terdengar, lirih..
Suara yang tak asing untuk Alessa.
Perlahan ia membuka matanya, dengan kepala yang terasa masih sakit.
"Caa.. kamu udah sadar?" Kalimat pertama yang di ucapkan oleh orang yang berada di samping Alessa, sembari menggenggam erat tangan Alessa.
"A-Atala.." lirih Alessa dengan pandangannya yang tertuju pada sosok di sampingnya ini, yang sedari tadi ia sadari terus lirih menyebut namanya dan menggenggam tangannya.
"Iyaa Caa, ini aku. Atala, sahabat kamu" jawab sosok pria itu, dengan airmata yang mengalir di pipinya. Entah perasaan apa yang sedang dirasakan oleh Atala saat ini dengan pemandangan perempuan yang pernah menjadi pengisi kesehariannya, yang selalu membuat keceriaan disetiap harinya, sedang berbaring di ranjang rumah sakit, dengan tangan yang di infus.
Mungkin perasaan Atala saat ini sedang campur aduk, dia senang akhirnya bertemu dengan Alessa, tapi dia juga sedih karena pertemuan pertama mereka justru harus seperti ini.
Atala juga merasa bersalah kepada Alessa, karena bertahun-tahun tak mengabari soal keberadaan dan keadaannya kepada Alessa.
"Ka-kamu kapan sampai disini Ta..?" Tanya Alessa kepada Atala yang masih saja menangis.
"Kamu kemana aja selama ini Taa?, kamu kenapa ga pernah ngabarin aku? Kenapa kamu pergi dan hilang dari kehidupan aku?" Pertanyaan demi pertanyaan Alessa lontarkan kepada Atala, sahabat yang selama ini ia nantikan untuk bisa bertemu kembali.
"Caa, maafin aku yaa. Aku bisa jelasin semuanya ke kamu, tapi ga sekarang ya Ca, kamu harus pulihin diri kamu dulu sekarang."
Alessa menangis, ia rindu sekali dengan Atala, tapi dia juga merasa ada kekecewaan dalam dirinya, entah mengapa perasaan itu datang. Padahal, selama ini ia tak pernah ada rasa kecewa kepada Atala yang selama ini tak pernah ada kabar.
"Aku mau denger penjelasannya kamu sekarang Ta, aku ga mau kalau kamu harus pergi lagi ninggalin aku sebelum kamu jelasin semuanya" jawab Alessa.
"Ak-aku janji Ca, aku ga akan pergi lagi, aku janji akan tetap disini sama kamu, aku akan temani kamu sampai pulih, setelah itu aku akan jelasin semuanya ke kamu Ca, aku janji."
Tak lama, dokter sampai ke kamar rawat Alessa dan memeriksa keadaan Alessa.
"Alessa, untuk saat ini kamu jangan terlalu banyak pikiran dulu ya, otak kamu masih terus dalam pemulihan, kamu harus banyak istirahat dulu, sambil melihat perkembangan otak dan tubuh kamu" arahan dari dokter yang menangani Alessa, dokter yang juga sebagai dokter khusus untuk Alessa sejak ia kecil.
"Baik dok, Alessa akan banyak istirahat. Terima kasih dokter" balas Alessa.
"Tolong untuk terus di temani ya mas, dek Alessa nya. Dia harus terus ada yang menjaga sampai kembali pulih" pinta dokter kepada Atala.
"Baik dokter, saya akan selalu menemani Alessa disini, terima kasih dokter" jawab Atala.
"Baik kalau begitu, saya tinggal ya" pamit dokter kepada Alessa dan Atala.
"Sekarang istirahat lagi ya Ca. Aku janji akan terus disini saat kamu bangun nanti." Pinta Atala agar Alessa mau istirahat kembali, karena keadaan Alessa yang masih butuh waktu untuk pemulihan.
Setelah itu Alessa hanya mengangguk dan kembali memejamkan matanya.
Dengan harapan di hatinya bahwa Atala akan memegang janjinya untuk tetap ada ketika ia bangun nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Can't Love Someone Else
RomanceAlessa adalah sahabat kecil Atala sejak berusia 2 tahun sampai mereka lulus SMP. Karena rumah mereka hanya berbeda blok, Alessa blok a sedangkan Atala blok b di perumahan Residence Park, dan orangtua mereka memang saling kenal. Ketika memasuki SMA...