Please Forgive Me

1.8K 229 5
                                    

Jam masih menunjukkan pukul 04.00 pagi tetapi lampu dapur telah dinyalakan. Seorang gadis SMA sedang berkutat dengan bahan-bahan seperti beras, ayam, dan lain-lain. Jaemin memasak bubur ayam untuk Ayahnya.

Jaemin dikejutkan oleh tepukan di bahu. Ia pun menoleh, Winwin.

"Masak apa, Na?" tanyanya.

"Bubur ayam, Bun."

"Biar Bunda aja yang lanjutin, ya. Kamu istirahat aja. Udah salat subuh, kan?"

"Udah, Bun. Gapapa Nana aja yang masak."

"Bumil gak boleh kecapekan, lho."

Jaemin tertawa kecil, "Aku kan bumil strong. Lagipula ini cuman masak bukan benerin genteng."

Winwin tersenyum kecil. Ia tahu maksud Jaemin, membuat bubur ayam untuk Yuta.

"Ya sudah, kalau kamu capek biar Bunda aja yang lanjutin, ya?"

"Siap, Bun."

---

Tok tok tok

Winwin membuka pintu sebuah kamar. Pemandangan yang ia lihat adalah Yuta yang tengah duduk selonjoran di atas kasur dan membaca buku tentang Hadits.

"Sarapan dulu, Mas," ujar Winwin.

Yuta menutup buku tebalnya lalu menaruh benda itu di samping tubuh. Kini atensinya berpaling ke Winwin yang membawa semangkuk bubur ayam hangat.

"Mau aku suapin atau makan sendiri?" tanya Winwin sembari mendudukkan diri di tepi ranjang sang suami.

"Makan sendiri aja," balas Yuta singkat.

Setelah menaruh mangkuk di atas meja di samping kasur, Winwin pun beranjak pergi dari kamar tersebut. Sebelum benar-benar meninggalkan area kamar Yuta kembali bersuara.

"Makasih."

Winwin menanggapinya dengan tersenyum. Sepeninggalnya Winwin, Yuta menyuapkan bubur ayam itu ke mulutnya. Rasanya tidak asing. Ia kenal dengan racikan bumbu ini. Ini masakan Jaemin.

"Dikira gue bakal luluh," kata Yuta pelan sambil menyunggingkan seringai.

TBC

2gether | Nomin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang