Jaemin kini tengah sibuk berkutat dengan buku Kimia. Sesekali mengelus lembut perutnya yang semakin lama semakin membesar. Jung Jaemin, siswi kelas 3 SMA yang terpaksa menjadi calon orang tua di usia muda.
"Sudah makan?"
Jaemin menoleh lantas tersenyum. Ia mendapati sang suami Jung Jeno yang berdiri tak jauh dari meja belajarnya.
"Belum, hehe..." jawab Jaemin dengan nada jenaka.
"Makan dulu, baru belajar," ujar Jeno sembari mendekat kemudian mengusap ubun-ubun sang istri.
"Oke," Jaemin menutup buku dan meletakkan alat tulisnya.
"Beli makan di luar, yuk. Entah kenapa pengen makan nasi goreng depan kompleks," ajak Jeno, Jaemin ikut saja.
Sedikit mengenai Jeno. Ia adalah suami Jaemin yang masih berstatus siswa SMA kelas 3. Jeno dan Jaemin satu sekolah namun tidak satu kelas. Jeno pacar Jaemin dulunya, tetapi karena sebuah insiden akhirnya mereka naik ke jenjang yang lebih tinggi, terikat dalam ikatan pernikahan. Mau tidak mau, suka tidak suka.
Setelah melangsungkan pernikahan yang diselenggarakan secara tertutup, mereka memutuskan untuk tinggal sendiri di rumah lama keluarga Jeno. Masalah sekolah? Uang adalah jawabannya. Pihak sekolah tetap mempertahankan Jeno dan Jaemin atas bantuan ayah Jeno, Jung Jaehyun.
"Bang nasi goreng satu porsi jumbo!"
"Oke."
Mereka telah sampai di kedai nasi goreng yang dimaksud Jeno. Karena sudah malam, tak banyak pelanggan yang datang. Hanya mereka berdua dan seorang wanita.
"Kasian anak muda jaman sekarang. Masa muda bukan dibuat seneng-seneng, malah pusing mikirin rumah tangga."
Jaemin tidak tuli, ia mendengar perkataan wanita itu. Memang posisi mereka tidak saling menghadap, tetapi Jaemin tahu kalimat itu ditunjukkan untuknya.
"Kasian orang tua jaman sekarang. Masa tua bukan dibuat banyak ibadah malah sibuk ikut campur urusan orang lain," balas Jeno. Jaemin tentu terkejut. Ia melotot ke suaminya.
"Kenapa? that's a fact, sayang."
"Tapi itu nggak sopan."
"Beliau juga gak sopan sama kita."
Akhirnya Jaemin diam saja. Percuma menyerangnya dengan seribu kata. Jeno akan tetap memenangkan perdebatan.
Setelah menghabiskan lima belas menit di warung nasi goreng, akhirnya mereka pulang. Kini mereka telah sampai di depan bangunan modern minimalis yang tidak lain adalah rumah yang mereka tinggali sekarang.
---
"Maaf."
Jam telah menunjukkan pukul 22.00. Jeno dan Jaemin telah meletakkan punggung mereka di atas tempat tidur.
"Buat?"
"Merenggut masa muda dan masa depanmu."
Jaemin tersenyum kecil lalu menoleh ke arah sang suami.
"Udah, gak perlu bahas itu lagi. Lagipula kita sama-sama salah," tukas Jaemin.
Jeno mengambil sebelah tangan Jaemin, mengecup punggung tangan itu lembut.
"Aku janji akan menjadi kepala keluarga yang baik untuk kalian."
TBC
This is my first NCT fan fiction. How's it?
Next or nah?
KAMU SEDANG MEMBACA
2gether | Nomin [END]
FanfictionMenjadi orang tua di usia muda bukan keinginan Jeno dan Jaemin. Karena kesalahan yang mereka perbuat, mau tak mau mereka harus mempertanggungjawabkannya. Nomin GS!