[✔] ILY Ketos Sialan

[🥝] TIGAPULUH SEMBILAN

Sepulang Rosie dari butiknya, hatinya terasa campur aduk antara senang dan khawatir jika mengingat ucapan Eomma Jungkook di butiknya tadi.

Senang? karena Jungkook akan pulang ke Korea, ia rindu tentu saja. Ia juga tau kalau Jungkook adalah namja yang pintar, mungkin itu sebabnya ia menyelesaikan kuliahnya 3 tahun lebih cepat.

Khawatir? karena selama 2 hari Jungkook tidak pernah mengabarinya kalau dia akan pulang ke Korea, khawatir bercampur kesal tentunya, karena bisa-bisanya dia tidak tau sedangkan Eomma sudah tau tentang kepulangannya.

"Kau membuat ku khawatir sialan!" Gumam Rosie sambil menatap poto Jungkook di layar handphone-nya, kini ia sedang duduk di kursi balkon kamarnya.

"Aku bahkan sudah mengirimi mu pesan dari 2 hari yang lalu, tapi kau tidak membalas pesanku?!"
"Apa kau selingkuh, Jeon?" Gumam Rosie kesal. "Jika kau pulang nanti, aku tidak akan memaafkan mu walaupun kau bercanda!" Marah Rosie lalu mematikan handphone-nya dan memilih mengistirahatkan tubuhnya.

🥝🥝🥝

"Je, kata Ji Eun Jungkook akan segera pulang?" Ujar Claire disela sarapannya.

"Rosie tidak tau, Bun, tapi Eomma bilang begitu kemarin pas dateng ke butik." Respon Rosie sambil memakan sarapannya dengan malas, Rosie bahkan tampak tak berselera memakan sarapannya.

"Kenapa kau bilang tidak tau?" Tanya sang Bunda.

"Jungkook tidak membalas pesanku selama 2 hari ini." Ucap Rosie kembali kesal.

"Mungkin dia sibuk mengurus penerbangannya atau ingin membuat kejutan untukmu." Ucap Claire agar Rosie tidak salah paham.

"Walaupun kejutan setidaknya dia membalas pesanku, Bun, setidaknya jika aku bertanya kepulangannya dia membalas apalah yang penting aku tidak khawatir 'kan? Atau dia memang selingkuh di sana?" Ucap Rosie menggebu-gebu, ingatkan Rosie jika Jungkook pulang nanti dia tidak akan menyambutnya sama sekali di bandara.

"Je, kau harus percaya pada Jungkook."
"Mungkin ada alasan lain dia tidak mengabari mu." Ujar Claire.

Rosie yang mendengar sang Bunda membela Jungkook pun merasa jengah lalu mengambil tas selempang nya dan berdiri dari kursinya.

"Terserah saja, aku mau berangkat kerja."

"Rosie." Panggil Claire tapi Rosie tampak not responding kayak laptop yang rusak:v

🥝🥝🥝

"Kenapa dengan wajahmu itu, Park? Apa kau kelaparan atau bagaimana?" Tanya Lisa sambil menatap Rosie yang bermuka masam semenjak kedatangannya tadi, atau Rosie tidak senang karena kedatangannya?

"Tidak, aku baik-baik saja." Ucap Rosie datar, masih fokus pada sketsa yang ada di atas mejanya.

"Lalu kenapa dengan wajahmu? Seperti kekurangan beras,"
"Jika beras mu habis, datanglah ke rumah ku." Ejek Lisa membuat Rosie tambah kesal.

"Lisa! Mengapa pagi-pagi kau sudah kesini, apa kau tidak mengurus restaurant mu?" Ucap Rosie jengah, kenapa juga Lisa disini pagi-pagi sekali, apa dia tidak memiliki pekerjaan? Sampai harus duduk anteng didepan meja kerjanya?

Akh!

Pekik Rosie disaat kepalanya dipukul oleh kertas sketsa yang digulung oleh Lisa, cukup tebal membuat Rosie meringis.