Hallo
Kenny masuk kedalam apartemenya melihat sekeliling tidak ada siapapun disini bahkan kakaknya juga tidaka ada.
Tadi ia pulang bersama valo menggunakan bis, mununggu kakaknya yang tak kunjung keluar kelas pada akhirnya kenny memutuskan untuk bertanya pada salah satu teman sekalas kakaknya.
Teman sekelas kakaknya bilang bahwa cio sudah izin pulang duluan sejak jam perlajaran olahraga.
Kenny heran kemana kakaknya itu pergi, di apartemen tidak ada dan juga maminya kemana biasanya setiap dia pulang sekolah maminya selalu ada di apartemen.
Apa mami dan kakaknya meninggalkannya sendirian karna dia nakal dan berisik. itulah yang ada di pikiran kenny sekarang.
Kenny masuk kedalam kamar maminya untuk melihat isi lemari, ia bernafas lega sambil mengelus dadanya.
"Kirain mami sama kak cio ninggalin aku, kalo kak cio doang gapapa sih soalnya resek, tapi mereka kemana ya" Kenny berbicara sendiri sambil jalan keluar dari kamar itu.
"Ah, ya ampun" Kenny hampir terjugkal kebelakang karna kebadiran kakaknya yang tiba tiba.
Cio berdiri dengan aura yang dingin masih sama seperti saat bertengkar dengan ayahnya tadi, mata nya sedikit sembab dan tidak terlalu terlihat.
"Ngapain kamu di kamar mami"
"Tadi aku cuma mau liat baju mami masih ada atau ngga aku kira kalian ninggalin aku"
"Ada ada aja kamu, ganti baju sana terus makan tadi kakak pesen gofood bentar lagi dateng"
"Okeeuh,,, tapi kak aku mau nanya deh mami kemana"
"Di tempat om jake"
"Mami kok ga ajak aku sih kalo mau ketemu papah" kata kenny sambil memasang wajah cemberut.
"kamu berisik makanya mami males ajak kamu"
"ihh kok gitu sih😡"
"Ganti baju, tuh gofood udah nyampe kasian cacing kamu nanti kena magh"
"Resek wleeekk"
••
Kini Cio dan kenny sedang makan di depan tv, kenapa tidak di meja makan? alasannya tentu saja karna sekalian ingin menonton tv.
Cio duduk di atas sofa dengan kaki di lipat sambil memangku makanannya sementara kenny duduk dibawah beralaskan karpet berbulu.
Mereka makan dengan senyap sampai satu suara membuka kesenyepan barusan.
"Tadi aku pulang sama valo kak"
"Oh, iya kakak lupa ngabarin kamu maaf"
"Tadi aku nanya sama temen kakak katanya kakak pulang duluan"
"Iya"
"Kemana" kenny mendongak melihat wajah kakaknya yang sedikit serius dan menegang seperti sedang di sidang guru bk.
Cio tidak mungkin mengatakan 'Kakak pulang tadi karna mami sama papi berantem' itu tidak mungkin.
"Kehatimu" jawab cio sambil memberikan wink kepada kenny.
"Alay banget orang udah serius juga"
"Makanya jangan kepo"
"Aku nanya doang kak"
"Yain"
Mereka sama sama diam dengan pikiran masing masing yang entah menjalar kemana.
"Telfon mami dong kak"
"JANGAN" tak sadar karna panik cio malah meninggikan suaranya.
Kenny bingung kenapa kakaknya tiba tiba bersuara kencang begini.
"Itu maksudnya jangan sekarang eem soalnya bunda tadi nelfon kakak katanya lagi sibuk terus suruh bilangin ke kamu juga gitu iya hehe"
"Kinda sus"
Ting tong
Suara bell barusan mengalihkan perdebatan mereka, kedua kakak beradik itu saling pandang seolah olah saling bertanya.
Cio mengangkat bahunya mengisyaratkan bawah ia tidak tau.
Jay dan sunoo tidak mungkin memencet bell jadi siapa yang berkunjung ke apartemen nya? apa mungkin jake tapi kan jake sedang bersama sunoo.
Kenny langsung bangkit untuk membuka pintu disusul oleh cio juga.
Dengan ragu tangannya meraih knop pintu itu sambil sesekali menatap cio.
Cklek
"Dimana anak saya?" tanya orang itu langsung.
Cio dan kenny terkejut melihat siapa yang bertamu ke apartemen mereka dengan wajah sinis.
"Tante kok tanya kita ya" itu jawab cio.
"Ya karna anak saya belakangan ini mainnya sama kalian"
"Wajar dong, dia juga adik saya"
Yap, yang datang itu jungwon untuk mencari keberadaan anaknya, cio.
Padahal cio hanya mengantar kenny sampai halte dekat gedung apart saja.
Kenapa jungwon harus bersusah payah mencari valo sampai kesini padahal sepertinya valo sudah biasa pulang terlambat.
"Tadi saya bertanya dengan teman sekelas anak saya, katanya dia liat valo pergi sama kamu"
"I-ya tan valo nganter saya tapi cuma sampe halte deket sini aja"
"Ck nyusahin aja"
"Jangan sembarangan ya kalo ngomong" sentak cio.
"Fakta kan" sahut jungwon dengan nada menjengkelkan.
"Kamu ngambil ayah itu baru fakta"
Jungwon geram dengan ucapan cio barusan, air mukanya berubah menjadi panas.
Tangannya mengepal dan dalam hitungan detik melayang ke pipi cio untuk menampar lelaki tampan itu.
Tapi hampir saja itu terjadi sebuah suara panggilan telefon mengalihkan jungwon.
Ia menurunkan tangannya untuk mengambil handphone di saku celananya.
"Hallo kak"
"Won cepet kesini, ke rumah sakit jongno gu"
"Ada apa kak, siapa yang sakit"
"C-cio kecelakaan won"
"Hah"
"cepet kesini dan hati hati"
Jungwon mematikan ponselnya dan sebelum iya pergi ia memberikan tatapan sinis lagi kearah kakak beradik itu.
TBC
He is angel