Ghost - Justin Bieber.
Lagu Ghost ini tuh vibe nya jake bgt ga sih?
Sunoo sudah di antar oleh jake ke apartemennya pada pukul delapan malam tadi, sedikit lama karna tadi jake mengompres mata sunoo dulu di apartemen nya.
Lama menangis membuat matanya sedikit membengkak dan memerah.
Jika ia pulang dengan keadaan seperti itu nanti anak anaknya akan curiga jika ia bilang hanya kelilipan walaupun cio sudah mengerti.
Sekarang anak anaknya sudah berada di kamar mereka masing masing begitu pun juga dengan dirinya.
Bahkan jay pun belum pulang sejak kejadian tadi, sunoo tidak mengerti dengan jalan pikiran jay.
Ia hanya butuh tempat cerita seperti jake tapi jay malah menuduhnya berselingkuh, berbicara serendah itu untuk dirinya? apa maksudnya itu.
Bahkan saat ia tau bahwa jay dan jungwon punya hubungan, jungwon mengandung bahkan setelah mereka berdua menikah sunoo tidak pernah berbicara sekasar itu.
Menatap langit langit kamarnya sambil memikirkan apa yang harus ia lakukan saat ini, tentang hubungannya dengan jay yang semakin retak karna kesalah pahaman.
Dirinya lelah selama ini, memaafkan bukan berarti ia melupakan semuanya, luka itu belum sembuh hanya bibirnya saja yang berkata bahwa ia baik baik saja tapi sekarang jay membuat luka di tempat yang sama lagi, tempat yang lukanya belum mengering walau tak terlihat.
Bertahan menjadi kuat dan tegar untuk kedua anaknya itulah tujuan hidupnya setelah ia pergi ke seattle hari itu.
Krieeet
Pintu kamarnya di buka perlahan oleh seseorang, sunoo menoleh ke sumber suara.
Orang itu jay, jay membuka pintu kamar itu dengan perlahan, langkahnya sempat terhenti sebentar tepat di depan pintu tadi.
Mereka saling tatap sebentar hingga akhirnya jay memutuskan ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
"Jay" sunoo bangkit dari kasurnya untuk mendekati jay, padahal jay belum masuk kedalam kamar mandi dan masih mendengarnya tapi jay seoalah olah hanya menganggap suaranya angin lalu.
Sunoo mondar mandir di depan lemari sibuk menunggu jay keluar, sedikitnya ia bersyukur karna jay pulang.
Jay keluar dari kamar mandi dengan menggunakan handuk sebatas pinggang saja, ia menyerngitkan aliskan melihat sunoo yang sangat gelisah.
Mencoba menghiraukan istrinya dan lekas mengambil baju di dalam lemari itu.
"Jay aku perlu bicara sama kamu"
Ia menoleh ke sunoo dengan wajah datarnya.
"Apa lagi, mau klarifikasi?"
"Kamu apa apaan sih jay, salah paham ga jelas tanpa tau apa yang terjadi tadi. aku juga dulu pernah liat kamu ciuman sama jungwon di depan aku tapi aku ga pernah bicara kasar kayak kamu ke aku tadi"
"Kenapa merambat ke jungwon"
"Karna dia dan kamu sumber masalah nya jay"
"Iya ini emang salah aku, tapi kamu juga nambah masalah"
"Masalah apasih, aku ngomong baik baik tapi suara kamu malah keras keras kamu ga mikir kalo anak anak denger gimana papinya bicara ke mami mereka"
Jay terdiam sebentar dengan ucapan sunoo barusan, kalau di pikir pikir memang benar ia akan merusak citra nya sendiri di depan anak anaknya, mereka akan membenci dirinya karna sudah membuat mami mereka sedih. halah padahal cio sudah tau kedok nya.
Jay berniat meninggalkan kamar mereka tanpa mengucapkan sepatah kata pun pada sunoo tapi niat nya di cegah oleh sunoo dengan mencekal tangannya dengan kuat.
"Lepas" ucapnya dingin.
"Kamu mau kemana lagi jay, ini udah hampir tengah malam"
"Bukan urusan kamu"
"Sekarang aku masih istri kamu jay"
"Kamu itu terlalu banyak bicara ya dari tadi, sekarang lepasin tangan aku. aku mau kerumah sakit karna valo tadi kecelakaan"
Sunoo segera melepas tangan jay.
"Valo kecelakaan? aku ikut kamu kerumah sakit ya"
"Ga perlu"
Jay langsung pergi meninggal kan sunoo yang menatap kepergiannya dengan perasaan sedih, apa perbuatannya sefatal itu sampai-sampai jay bersikap dingin kepadanya.
Sunoo kembali ke tempat tidurnya, mengambil handphone nya yang berada di atas nakas.
Jakeu
| Jake, kamu udah tidur?
| Aku udah ga kuat jake
| Kalo jay gamau ceraiin jungwon, aku yang bakal gugat cerai jay. tolong bantu aku jake
23.52
TBC