24, END

3.1K 152 29
                                    

Halo, lama tak jumpa ya hehe












Banyak orang membaca buku berulang kali karna mereka menyukai alurnya walau mereka tau akhirnya tak akan pernah bahagia.

Sama seperti kisah sunoo, jadi apa menurut kalian dia menyukai kisah hidupnya ketika menyaksikan sendiri adik kandungnya berselingkuh dengan sang suami saat itu? kenapa ketegasan dalam dirinya menjadi bodoh dan lemah seperti ini.

Anak anaknya pun tak akan bahagia jika terus seperti ini, apa yang harus ia lakukan? mengasingkan diri lagi, ia harus kabur dari masalah hidup lagi?

Kalau ia menerima jay lagi, sama saja dirinya ini bodoh kan.

"kau tau sunoo, dia dan jungwon itu sama saja" sunghoon sekarang sedang berada di ruang rawat sunoo, dia yang dimaksud sunghoon itu adalah jay.

"maksudmu sama saja bagaimana"

"sebenarnya bukan hak ku untuk memberitahu ini, mereka itu seperti sampah. aku rasa jay benar benar sudah gila apa kau tidak tau jika dia meniduri banyak perempuan jalang diluaran sana? ini sudah terjadi beberapa tahun belakangan ini"

Sunghoon menunjukan beberapa foto dan video ketika jay sedang memangku seorang gadis atau wanita entahlah tapi itu dengan beberapa pakaian yg berbeda.

"kau-

"kau tau aku ini lajangkan, kau pasti mengerti kebutuhanku"

-bagaimana kau bisa tau" ucapannya terpotong oleh sunghoon.

"aku tak bermaksud adu domba tapi aku kasihan padamu, dan soal jungwon bahkan ia beberapa kali menemuiku untuk bisa bersamanya lagi"

Wow, berita yang sangat mengejutkan untuk terdengar ditelinga sunoo. sangat lucu baginya apakah dunia sedang mengolok nya.

"kalau begitu aku permisi ya, maaf kau harus tau hal seperti ini dariku"

Tepat ketika sunghoon membuka pintu, jay juga mendorong pintu itu. sunghoon tak menunjukkan raut wajah apapun sedangkan jay memasang wajah kesal pada dokter itu.

Jay masuk dan menutup pintu ketika sunghoon benar benar keluar.

"sudah merasa lebih baik, sayang?"

"..."







Beberapa tahun kemudian 📍seattle

Seorang lelaki berparas tampan sedang mengangkat telfon nya yg berdering, tangan sebelah kirinya memegang stir mobil lalu yang kanan sedang memegang handphone yg ia arahkan ke telinganya.

"hallo kak, iyanih macet banget tapi aku udah deket kok. keburu lah ini"

Sambungan telfon sudah terputus, lelaki itu bedecak senang ketika satu persatu mobil di depannya bergerak.

Dan sekarang sampailah ia ke tempat yg ditujunya tadi.

Setelah memarkirkan mobilnya, ia berlari ketempat yang diarahkan oleh orang yang menelfonnya tadi.

Seseorang tak terlalu tinggi darinya sedang bekacak pinggang sambil memasang wajah marah yg dibuat buat

"Kamutuh kalau dibilangin gapernah nurut, di waktu kaya gini aja kamu sempet sempetnya kekantor dulu terus gimana itu mobil kamu siapa yang bawa ke rumah"

Sambil menjewer lelaki tampan tadi

"hehehe, nanti aku suruh pegawai kantor yg bawa ke rumah"

Ni-ki yang sedang kesal pada ponakan tak sedarahnya itu hanya bisa menggelengkan kepalanya saja, setengah jam lagi mereka akan ke korea. Ya mereka sekarang tengah berada dibandara.

Cio lelaki tampan itu tadi, ia telah tumbuh menjadi lelaki yang sedikit keras kepala dan terlalu menyibukkan dirinya sendiri dikantor.

Ni-ki dan cio berjalan menghampiri beberapa orang yg menunggu mereka, Lee heeseung dengan gagah menggendong anak semata wayangnya yg tertidur. tak masalah, tak terlalu berat walau umur anaknya sudah sembilan tahun.

Lee yashia, gadis kecil yang cantik putri dari lee heeseung dan nishimura riki.

Lalu beralih pada dua orang yang sedang menatap cio tajam, yaitu kenny dan valo.

Kenny dan valo adalah mahasiswa tingkat akhir di seattle, kenny tumbuh menjadi seorang lelaki manis yang ceria, banyak bicara walau sempat diam membisu selama dua tahun.

sementara valo tumbuh menjadi seorang lelaki tampan dan gagah.

"kebiasaan banget kak" sewot kenny.

Valo mengangguk setuju.

Lee heeseung hanya ikut menggelengkan kepalanya, tak heran sudah melihat anak anak yang tak bisa dibilang anak anak lagi.

"udah udah ayuk" ajak ni-ki

Sesampainya mereka dikorea, meka tak langsung pergi ketempat yang membuat mereka mendatangi korea ini. mereka ke hotel untuk bermalam dan beristirahat.

Paginya sekitar jam sembilan pagi mereka semua berada sudah berada di dalam mobil yang berjalan ke tempat yang sangat amat mereka rindukan, heeseung yang menyetir mobil yang disiapkan oleh anak buahnya sedari tadi malam.

Setelah sampai mereka semua turun, Kenny menahan air matanya yang hendak turun tapi tetap turun juga, pundaknya bergetar ni-ki mengelus dan menepuk pundak itu dengan halus dan menguatkan kenny.

Sama halnya dengan valo yang sedang menatap bangunan columbarium itu dengan mata yang tak dapat terbaca.

Mereka masuk ke tempat dimana abu jay, sunoo dan jungwon berada.

"mami, papi, tante jungwon" kenny dateng lagi kesini

"sekarang kenny udah semester akhir sama valo juga, kalo kak cio udah jadi orang keren mi kaya papi, aku kangen banget sama kalian" ucap kenny didepan tiga guci guci yang berisi abu kedua orang tuanya dan adik sang mami berharap bahwa mereka mendengar apa yang ia katakan.

Sunoo, jay dan jungwon meninggal karena terkena penyakit HIV AIDS itu karena jay yang berganti pasangan sejak awal.

Banyak sekali kejadian semenjak hari itu.

Sunoo stress berat mendengar bahwa jay positif hiv, ia mendengarnya dari jungwon. yang dimana penyakit hiv ini menyerang bagian terlemah setiap orang yang terkena penyakit itu.

jungwon meninggal lebih dulu setelah penyakit itu menyerang paru parunya.

setahun setelah jungwon meninggal, jay menyusulnya dengan menyerang bagian otaknya.

Dua tahun setelahnya sunoo menyusul mereka, setelah tiga tahun hidup sakit sakitan.

Setelah kejadian itu mereka semua pindah ke seattle dengan heeseung dan ni-ki. Sunoo menitipkan anak anaknya  sepenuhnya kepada ni-ki.














END




Warning

Ini sama sekali ga ada sangkut pautnya sama di rl ya gaes maaf aku pake penyakit yang lumayan masih awam itu, tapi sekali lagi ini dunia fiksi apapun bisa terjadi hanya dengan ketikan aku cuma gamau ada pembaca labil yang ngebawa² ke rl.

RATTER [Jaynoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang