Typo bertebaran
~0o0~
"Kalian berdua siapa?" Tanya Rara yang melihat Nara dan irma.
"Mereka dekel kita, gua gak tau mereka siapanya Abi, yang jelas tadi gua kesini udah ada mereka." balas Bian.
Bian menoleh kearah Nara yang sepertinya sedang kepedesan. "Makannya pelan pelan aja."
"Ini udah pelan kok." ucapnya.
"Oh iya ir, nanti pulangnya mampir ke gramed dulunya, aku mau beli Novel baru." ucap Nara sambil menatap Irma.
Irma mengangguk tanda setuju. "Gramed yang deket sama rumah aja yaa, soalnya dideket situ ada warung makan, sekalian mampir sebentar"
"Dasar Rakus!" ejek Abi.
"Irma enggak rakusnya!" Sangkal Irma.
"Kalo enggak rakus apa? Makan sehari lima kali"
"Terserah Irma dong"
"Gila lu Ir? Makan segitu banyaknya? Dasar perut gentong" ucap Elgar sambil bergeleng kepala takjub
"Biarin wle." Balas irma, ia menjulurkan lidahnya meledek Elgar.
Abi memutar bola matanya malas. "Udah enggak usah didengerin ucapan Elgar tadi"
"Tuh, Habisin makanannya aja" lanjutnya.
Irma mengangguk pelan sebagai jawaban.
Kini waktu pulang sekolah sudah tiba. Diparkiran SMA 1 PELITA BANGSA sudah penuh dengan siswa siswi yang berebutan untuk mengambil kendaraannya. Termasuk Irma dan juga Nara.
"Jadi ke gramed kan?" Tanya Irma.
"Jadi, nanti jadi gak mampir ke warung makannya?" Kini Nara yang bertanya, Irma menggeleng pelan.
"Kenapa?" Tanya Nara.
"Langsung pulang aja, irma mau makan masakan mamah aja."
Nara mengangguk sebagai jawaban.
"Kok belum pulang?" Tanya Abi yang melihat Irma masih di parkiran sekolah dan jangan lupakan Bian, Elgar dan Rara yang mengikuti Abi dari belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
ABIRMA | On Going
Teen FictionHanya menceritakan perjalanan antara Abi dan Irma serta kawan kawan ketika di bangku SMA. Kisah ini seperti ombak yang datang dan pergi tak menentu. Antara besar dan kecilnya arus ombak seperti itulah jalannya kisah hidup mereka. Mulai : 24 November...