Chapter 4

587 68 2
                                    

Chapter 4 :
Silent paint

Taehyung duduk ternga-nga di depan supermarket tempat ia bekerja. Awalnya, dia ingin makan mie instant sambil menikmati angin malam, akan tetapi siapa sangka Namjoon datang bersama satu pria yang bisa di bilang Taehyung pernah lihat. Beberapa tahun yang lalu dia pernah melihat pria ini di tempat kejadian.

"Jadi kalian kesini hanya untuk membahas itu?" Taehyung.

"Yaaa begini saeng, kami akan membersihkan namamu tapi, untuk sekarang kau harus menceritakan seluruh kejadian dengan detail dan jujur!" Namjoon.

Taehyung menggelengkan kepala sambil tersenyum remeh "Ayo lah hyung, aku sudah mengakuinya 3 tahun yang lalu, aku tidak perlu pembersihan nama, kehidupan yang sekarang juga tidak terlalu buruk!".

"Apa kau tidak berbohong saat itu?" Namjoon.

"Wah kau mempertanyakan kesaksian-"Ucapan Taehyung terpotong oleh pria yang sejak tadi diam.

"Kim Taehyungshi, jika kau tidak ingin di tolong, setidaknya lakukan ini untuk menangkap pelaku sebenarnya. Jujur saja aku tidak melakukan ini untuk dirimu tapi untuk membantu bocah ini memenuhi sumpahnya untuk menjadi polisi sesungguhnya" Yoongi menepuk bahu Namjoon.

"Yak itu terdengar kejam!" Taehyung memegang dadanya, berpura-pura sakit hati.

"Karna itu jangan menganggap ini untuk dirimu!" Yoongi.

"Wah aku sakit sekali mendengarnya" Taehyung tertawa.

"Kau ini gila ya?" Sindir Namjoon.

"Memang begitu sejak dulu kan?" Datar Taehyung tiba-tiba. Namun, sekejap kemudian ia tersenyum dan mengangkat bekas makannya.

"Hyung, semua sudah terjadi, kasus itu sudah ditutup jadi, saran ku jangan terlalu memaksakan diri"

"Tae, aku percaya padamu" ujar Namjoon.

Untuk seperkian detik Taehyung mematung. Benar, dia hanya butuh seseorang yang benar-benar mempercayainya.

"Baiklah, terserah kalian aku pamit, nanti gajiku dipotong daaaaa!" Pamit Taehyung dengan tersengih-sengih.

"Hufft ini akan sangat sulit" Helaan nafas panjang pun akhirnya terdengar dari seorang Namjoon.

"Hey hey, bukankah seorang polisi dilarang mengeluh!" Tegur Yoongi.

"Kajja!" Yoongi mengajak Namjoon untuk beranjak sari supermarket.

Setelah masuk kemobil,

"Taehyung adalah satu satunya orang yang bisa kita gali informasi terkait masalah ini, jika dia menolak bagimana cara kita melanjutkan misi ini?" Pasrah Namjoon.

"Pabo!" Yoongi memukul kepala Namjoon, setelah itu dia menunjukkan kertas yang ia ambil dari lantai tadi yang bertuliskan,

'Ttukseom Hangang Park
Besok
16.30'

Dengan seperkian detik Namjoon paham, ia sangat senang dan terkejut sampai berteriak, Tapi dengan cepat Yoongi menahan. Ini artinya besok dia akan mendapatkan lebih banyak clue. Semoga saja kasus ini cepat selesai.

Disisi lain Taehyung tiba-tiba mengerang pelan, memegang perutnya.

"Akh" Ringis Taehyung.

"Sial!" Gerutunya.

Tanpa lama kemudian, Taehyung berganti shift. Baguslah akhirnya ia bisa pulang. Perutnya sudah tidak bisa di ajak kompromi. Pelan-pelan ia membawa motornya menelusuri jalan, bagaimana pun motor ini masih cicilan, tidak boleh sampai lecet.

Akhirnya ia sampai di rumahnya.

Malam ini tampaknya sedikit labih berisik dari biasanya. Tentu saja Taehyung penasaran. Ternyata mereka berkumpul di meja makan, ah dia bahkan hampir lupa, hari ini Jungkook baru saja lulus dari bangku sekolah dasar.

Haruskah ia memberi selamat?

Sepertinya tidak usah, suasana sangat indah sangat disayangkan kalau hancur begitu saja, lebih baik ia kembali keluar sebelum ada yang melihat.

Taehyung membalikkan badannya dan

Bruk

Ia tertabrak seseorang.

Ingin sekali Taehyung mengatakan kata maaf, tapi sayangnya tubuhnya sedang lemah. Ia memilih melewatkan Hobi yang menunjukkan wajah kesal.

"Tunggu!" Hobi menangkap lengan Taehyung sebelum pergi.

Di lihat-lihatnya, wajah Taehyung cukup pucat. Namun, rasa penasarannya hilang ketika Taehyung melepaskan tangannya dengan sebuah tepukan pelan. "Apa-apaan itu?" Aneh Hobi.

"Ada apa?" Tanya Jin melihat Hobi datang dengan wajah yang kebingungan.

"Tidak ada"

Taehyung masuk ke kamarnya, lebih baik merebahkan diri saja dari pada harus merusak hari baik para Kim dan memperparah rasa sakitnya.

Taehyung melempar asal ponsel dari poket celana jeansnya. Dengan cepat ia duduk di mantan kursi belajarnya. Terus saja ia memegang perutnya, perlahan mencoba mengambil nafas tetapi, sangat sakit. Taehyung jelas tau membiarkan hal ini terjadi terus menerus tidak baik, tapi ia tidak bisa berbuat banyak untuk rasa sakitnya ini selain meminum obat pereda.

*
—————————————————————
*

Ttukseom Hangang Park
16.50

Baik Namjoon maupun Yoongi sudah menunggu Taehyung dibangku taman sejak setengah jam yang lalu. Keduanya sengaja datang lebih awal dengan niat agar Taehyung tidak menunggu dan berakhir mengubah pikirannya. Siapa sangka anak itu malah terlambat.

"Kau terlambat Taehyungshi" Kesal Yoongi.

"Ini baru 20 menit" Balas Taehyung.

"Yak, jika kau masuk akademi kepolisian, mungkin kau sudah dikeluarkan!" Omel Yoongi.

"Oh sayang sekali aku tidak bisa masuk kesana jikalaupun ingin" Ejek Taehyung seolah ia memenangkan argumen ini. Pasalnya, ia tidak sempat melanjutkan pendidikannya di jenjang SMA dan ia juga pernah terjerat kasus kriminal yang membuatnya tidak memenuhi syarat.

"Sudah-sudah bukan untuk itu kita disini bukan?" Lerai Namjoon.

"Baiklah aku juga tidak bisa lama-lama. Pertama, kita harusnya sedang diawasi, jangan terlalu nampak mencurigakan. Kedua, setelah mendengar ini kalian harus perkuat penjagaan di area mansion Kim. Ketiga, berjanji tidak menyebarkan yang kukatakan sebelum waktunya" Taehyung.

"Sepakat!" Jawab Yoongi dan Namjoon.

Taehyung mengajak keduanya berjalan mendekati sungai dimana banyak sekali anak-anak bermain.

"Kim Byung Chul ada di Singapore selama ini, orang yang mati tertembak itu adalah seseorang yang di culiknya, wajahnya hancur karna si Byun Chul sialan itu membakarnya dan saranku, tolong periksa siapa yang bertugas otopsi orang mati itu, jelas-jelas mereka orang yang berbeda mengapa DNA nya sama?"

"Byun Chul melakukan itu secara tiba-tiba intinya aku dijebak secara tidak terencana. Aku tidak tau dia memakai identitas apa sekarang tapi coba cari disini" Singkat Taehyung lalu ia memberikan secarik kertas pada tangan Namjoon sembunyi-sembunyi.

"Ledakan itu, cari tau saja dari dia" Ujar Taehyung. Setelah mengatakan itu, Taehyung pergi begitu saja seolah tidak ada kejadian.

Namjoon dengan segera meminta timmya untuk mengintai mansion Kim seperti yang di instruksikan Taehyung.

"Kim Byun Chul tidak mati?" Yoongi.

Namjoon menghela nafas.

"Put yourself together hyung, masih ada pekerjaan yang menanti!" Namjoon.


To be continue

Fake Antagonist Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang