Part 3
Flashback back
Jungkook sedikit kesusahan membuka bungkusan cemilan yang baru saja diambil dari lemari. Sudah sekian banyak kali ia memutari dapur, namun gunting tidak ditemukan. Beberapa kali ia memanggil ART yang bekerja tapi tak kunjung datang. Terkadang ia merutuki rumah yang ditinggalinya.
Sekecil itukah suaranya atau jarak para ART itu ke dapur sangatlah jauh?
"Kenapa susah sekali sih!" Gerutu maknae Kim itu.
Tiba-tiba saja sebuah gunting disodorkan padanya. Tentu Jungkook sedikit terkajut, sebuah gunting secara mendadak muncul di depannya dan yang lebih mengejutkan adalah Taehyung yang memberikannya.
"Kenapa kau melihat ku? Ini mau apa tidak?" Ujar Taehyung masih setia menyodorkan gunting.
"Yak, aku tau kau tidak boleh berbicara denganku, apakah mengambil sesuatu yang kau butuhkan dariku juga dilarang?" Taehyung.
"JUNGKOOK!" Teriak Seokjin berlari menjauhkan Jungkook dari Taehyung, bahkan Hobi pun mengekori.
"Apa yang kau lakukan? Jungkookie masih adik mu Tae!" Bentak Seokjin.
"Ya aku tau, lalu?" Bingung Taehyung mengapa Seokjin membentaknya sedangkan Hobi sibuk memutar badan Jungkook, memeriksa apakah ada luka.
"Tidak cukupkah 3 tahun bagimu?!" Seokjin.
"Apa maksud hyung?" Taehyung.
"Jangan berlagak bodoh, untuk apa kau menyodorkan gunting pada Jungkook? Aku mohon cukup Tae, kau mungkin bisa tinggal disini tapi tolong jangan celakai siapapun lagi disini!" Hobi kali ini bersuara.
"Hyung, aku hanya memberinya gunting untuk membuka bungkusan itu!" Bela Taehyung untuk dirinya sendiri.
Mungkin yang Taehyung rasakan adalah benar ia hanya memberi gunting itu tanpa niat lebih, namun dari pandangan sisi Seokjin dan Hobi, Taehyung pas sekali menyodorkan benda tajam itu tepat di leher Jungkook akibat perbedaan tinggi yang jauh.
"Tidak ada maling yang mengaku Tae, kau benar-benar psikopat! Tidak ada satu hal pun yang baik pada dirimu!" Jin.
"Aku bukan monster seperti yang kalian kira, tolong dengarkan saja aku sekali ini. Jika aku mau menyakiti Jungkook mengapa tidak dari kemarin saja? Kenapa harus saat dirumah ramai orang?" Taehyung.
"Kau membenci dunia ini Tae, pertama kau membuat gadis yang bekerja resign hanya karna segelas susu tumpah di bajumu lalu, kau menyodorkan benda tajam pada adikmu meski kalian tidak sedarah, setidaknya jangan sakiti dia!" Hobi.
Taehyung sempat tertohok. Mengingat mereka tidak lah ada hubungan darah membuat Taehyung semakin tersudut dan menciut.
"Aku tidak pernah membenci dunia hyung, dunia lah yang membenciku" Pelan Taehyung.
"Cukup! Aku tidak ingin mendengarkan apapun dari mu lagi, jauhi Jungkook atau kau harus pergi dari sini!" Hobi.
Taehyung terkekeh.
Percuma saja, tidak akan ada yang mau mendengarkannya sampai akhir meski mulutnya berbuih menjelaskan.
"Saeng tadi itu menyenangkan, lain kali tidak usah bertemu yaa jika kau melihat ku anggap saja kau tidak lihat, nanti hyungdeul marah" Ujar Taehyung melambaikan tangan, petantang petenteng meninggalkan saudara Kim.
Dalam hatinya Taehyung jelas tersinggung, niatnya benar-benar untuk menolong Jungkook, tapi mengapa malah di marahin habis-habisan?
Flashback end
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Antagonist
Fanfiction[END] Kim Taehyung : 1. Mantan kriminal bawah umur (underage) 2. Gangguan mental tidak stabil 3. Rehabilitas 3 tahun di rumah sakit jiwa 4. Orang kaya yang menyia-nyiakan hidup Ketika mendengarnya namanya, pasti 4 hal itu yang berada di benak orang...