Chapter 8

511 78 5
                                    

Chapter 8 :
Happy never after

Tiba lah hari dimana Taehyung pindah kesebuah apartment yang lokasinya sedikit terpencil. Pada awalnya, Hobi menawarkan untuk tinggal di apartment yang lebih bagus dan tentu biayanya akan di bayarkan olehnya. Namun, Taehyung menolak dan memilih untuk mencari tempat tinggal sendiri yang sesuai dengan kantungnya. Dimana tidak ada yang tau keberadaannya. Taehyung berpikir mungkin memang dengan hidup sendiri lebih baik.

Ia akan menarik kembali permintaan untuk kembali membuka kasusnya. Setelah itu, dia akan menghilang dan tidak ada satu orang pun yang akan menemukan dirinya. Jika mati pun, biarlah mati sendiri.

Cahaya matahari perlahan mulai meredup menandakan hari mulai malam. Taehyung lekas mandi setelah menyelesaikan beres-beres barangnya. Setelah itu, seperti biasa dia akan memakan mie instant untuk mengisi perut.

Setetes darah mulai jauh ketika Taehyung menyuapkan suapan terakhir.

"Ck haish!" Taehyung pergi mencuci hidungnya di tempat cuci piring.

"Berhentilah sial, biaya air sangat mahal!" Umpat Taehyung.

Beberapa menit setelah keran air dimatikan, Taehyung berdiam diri disana. Ia tidak kuat berdiri, dengan perlahan dia duduk menyender, memenang perut kanannya.

Ingatan tentang masa kecilnya terus berputar mengelilingi pikiran Taehyung.

"Ah shibal!" Kekehnya.

Dengan merangkak perlahan dia menggapai kasur tidurnya di lantai dan merebahkan diri disana.

Ddrrrtt

Ponselnya berdering.

Nomor tak dikenal muncul dilayar.

"Yeoboseyo?" Ujarnya mengangkat telfon.

"Kau tidak akan mengambil hasil mu?" Suara ini, Taehyung seperti mengenalnya.

"Kim Taehyungshi?" Seon Ho.

"Ah...samcheon!" Kekeh Taehyung dengan lirih.

"Kau kenapa? Seon Ho.

"Gwenchana... oh iya kenapa menelfon?" Taehyung kembali bertanya sebab, otaknya tidak bisa fokus akibat sakit perut yang di alaminya.

"Hasilmu"

"Oh, yaa akan ku ambil jika libur" Taehyung.

"Kapan mulai pengobatannya? Tubuhmu harus di periksa terlebih dahulu" Seon Ho.

"Nanti saja, aku akan mengambil hasilnya nanti!" Taehyung.

"Tidak ada nanti-nanti, kau akan di periksa besok, jangan menunda Tae. Kau masih muda, masih banyak yang belum kau lihat" Seon Ho.

"Masih muda ya.. apa 18 tahun masih sangat muda?" Taehyung.

"Ya, sangat muda" Seon Ho.

Dari seberang, Seon Ho bisa mendengar nafas Taehyung yang mulai berat dan tidak konsisten. Lirihan anak itu beberapa kali di dengarnya.

"Kau dimana? Aku akan melihat mu!" Seon Ho.

"Ahaha, samcheon tidak perlu khawatir. Aku sudah sering begini, akan ku kabari lagi esok yaa, aku tutup"  sambungan itu di putus sepihak oleh Taehyung.

"18 tahun masih sangat muda" Pelan Taehyung sebelum pandangannya buram dan menggelap.

*
————————————————————
*

Sudah 3 hari sejak Taehyung pindah, tampaknya hari ini dia cukup senggang. Dia mungkin akan mengajak Namjoon untuk bertemu setelah shift-nya selesai. Sudah saatnya dia katakan pada pria itu bahwa ia tidak akan melanjutkan kasusnya lagi. Sejak kemarin ia disibukkan dengan menjaga supermarket dikarenakan rekan kerjanya baru saja resign. Hal itu membuat Taehyung harus bekerja dari pagi hingga malam.

Fake Antagonist Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang