SAJANI NATTAYA 10

32 16 2
                                    

           Di saat takdir mempertemukan
                         Aku dan kamu

                    -Reina calderovana-

                                  -

                                  -

                                  -

                                ***

_RUMAH SAKIT_

Dua puluh menit kemudian tibalah mereka di rumah sakit. Tara langsung mengangkat badan Reina Dan membawanya ke ruang UGD.

"Dok... dok... tolongin temen kami dok" ucap Vita sambil memegang lengan tangan dokter itu.

Dokter itu pun lalu masuk ke ruang UGD di mana Reina dan Tara berada. Dia lalu memeriksa denyut nadi Reina dan memasangkan selang infus di tangannya. Vita dan Tara keluar dari ruangan itu, agar  tidak menggangu aktifitas dokter. Lima belas menit telah berlalu, keluarlah seorang pria beserta wanita yang mengekor di belakangnya yang tak lain adalah dokter dan juga perawat yang menangani Reina barusan.

"Dok.. gimana keadaannya?" Tanya Vita.

"Kalian keluarga saudari Reina?" Tanya seorang dokter.

Vita dan Tara lalu bertatapan. "Kami temannya dok..." jawab Vita.

"... Jadi gimana keadaan teman kami, dok?" Tanya Vita menginginkan kepastian.

"Asam lambungnya kumat lagi dan itu yang mengakibatkan saudari Reina muntah terus-terusan hingga pingsan. Dia perlu di rawat inap di sini untuk memastikan perkembangannya. Silahkan kalian urus administrasi, kami permisi" jelas dokter itu.

"Terima kasih dokter" ucap Vita yang di angguki oleh dokter itu.

"Biar aku yang urus administrasi nya, lo tunggu aja di sini sambil menunggu orang tua Reina datang, oke?" Perintah Tara yang di angguki oleh Vita.

Tara pun beranjak meninggalkan Vita lalu pergi untuk mengurus administrasi. Setelah berjalan tidak sampai lima menit, Tara akhirnya tiba di tempat administrasi.

"Permisi sus, saya mau urus administrasi atas nama Raina Calderovana" ucap Tara.

"Oh tunggu sebentar yah?" ucap suster itu yang di angguki oleh Tara. Tak lama Tara berada di tempat administrasi, datang seorang wanita bersama dengan seorang pria yang menanyakan tentang gadis itu.

"Dok dimana ruangan anak saya atas nama Reina calderovana?" tanya seseorang wanita yang di penuhi dengan isakan. Tara yang tak asing dengan nama itu lansung menghampiri kedua orang tua itu.

"Permisi, om.. tante."

"Kalian orang tua Reina?" Tanya Tara.

"Iya-iya. Kami adalah orang tua Reina" ucap pria itu yang tak lain adalah David ayahnya Reina.

"Mana anak saya, bawa saya ke anak saya sekarang" ucap Amanda histeris sambil memegang lengan Tara kuat.

"Mari Tante."

Gentara lalu mengajak kedua orang tua Reina ke ruang UGD di mana anak gadisnya itu di rawat. Sampai di depan kamar Reina, Amanda tak henti menangis di pelukan suaminya melihat Reina yang sedari tadi tak sadarkan diri.

Vita yang melihat kedua orang tua Reina lansung menghampirinya.

"Tante" panggil Vita lari menuju ke arah Amanda.

"Vita.. Reina kenapa bisa seperti ini, nak?" tanya Amanda khawatir yang di iringi oleh isakan yang sedari tadi tak berhenti.

"Reina asam lambung nya kambuh, makanya dia muntah terus dan tak sadarkan diri" jelas Vita.

SAJANI NATTAYA ( Slow Post And Revisi )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang