VANANTARA 22

22 2 0
                                    

Happy reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading

***

~KEDIAMAN TARA~

"Aku pulang" ucap Tara saat memasuki rumah-nya. Vita yang melihat Tara pulang mengenakan pakaian bebas-pun menghampirinya dan menatap setiap sudut Tara.

Tara mengangkat satu alisnya memperhatikan Vita yang menatap-nya dari ujung rambut sampai ujung kaki.

"Kamu kenapa?" Tanya Tara.

"Kamu dari mana? Kok pakai baju Santai?" Katanya.

Mendengar itu Tara lalu mengangguk faham maksud gadis itu. "Aku dari rumah Reina" ucapnya.

Vita lalu mengangkat satu alisnya saat mengetahui bahwa Tara sedari tadi berada di rumah gadis itu.

"Iya tadi aku di rumah Reina jengukin dia" jelasnya.

"Jadi kamu bolos sekolah hanya karena ke rumah Reina?" Tanya-nya curiga.

Tara yang melihat Vita kebingungan-pun mulai  berfikir. Bagaimana cara menjelaskan-nya kepada gadis itu, tidak mungkin dia akan mengakui bahwa dia bolos sekolah hanya karena mood yang di buat hancur oleh Kepala sekolah dan guru-guru lain dengan membawa dua polisi ke sekolah, secara mereka masih mencurigai Gentara.

"A-anu tadi aku di panggil Kepala sekolah terus bincang bincang biasa saja. Aku tidak bolos, Kepala sekolah memberikan izin untuk pulang cepat saat ini jadi aku pulang deh. Tapi karena aku bosan di rumah sendirian terus kamu masih di sekolah dan bunda juga tidak ada, jadi mending aku jengukin Reina di rumahnya" Jelas-nya bohong.

"Ooo" ucap gadis itu tanpa ada rasa curiga sedikit-pun.

"Emang Reina udah pulang?" Tanya gadis itu.

"Iya" kata Tara.

"Ih kok Reina tidak ngabarin aku sih?" Ketus-nya.

"Sebenarnya perpulangan dia dadakan jadi gak sempet ngasih tahu kita-kita, So Di maklumin sajalah" jelas-nya kikuk.

"Ouh gitu, ya sudah nanti aku ngabarin Reina" ucapnya.

"Emm btw dia nitip salam sama kamu" ucap Tara.

Vita hanya mengangguk dan membalikkan badan-nya niat meninggalkan Tara yang kikuk di ruang tamu.

Loh kenapa kikuk?, Pria itu tidak mungkin berkata jujur kepada gadis itu bahwa dia bolos sekolah karena panggilan Kepala sekolah yang masih membahas akan tragedi besar, dan menyudut-kan Pria itu bahwa dia-lah yang telah melakukan pembunuhan itu sehingga membuat pria itu merasa tidak nyaman. 

SAJANI NATTAYA ( Slow Post And Revisi )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang