SAJANI NATTAYA 03

51 22 2
                                    


Happy reading
_
_
_
_

Merekapun meninggalkan sekolah dan memasuki mobil masing-masing. Supir Reina sedikit terlambat saat ini. Sesuai perjanjian Supir Reina sudah ada di dalam parkiran sekolah sebelum bel pulang berbunyi.

Pak Suga adalah supir pribadi Reina yang di amanahkan oleh David devilona Calderovana. "Maaf ya non saya telat." Ucap pak Suga supir Reina.

"Iyaa tidak papa pak Suga." Jawabnya sambil membenarkan duduknya dan memasangkan earphone di telinga nya.

Lima belas menit di perjalanan pulang, Reina yang merasa gerah dan haus Karena macet yang begitu padat pun menyuruh pak Suga untuk berhenti di depan.

"Pak kita singgah cari minuman dulu yah? haus soalnya." Seru Raina sambil merenggangkan lengan bajunya dan mengibaskan kedua tangannya.

"Baik non." Ucap pak Bejo.

Tak lama pembicaraan antara Reina dan supir nya pun putus. Reina yang terfokus dengan salah satu cafe coffie di seberang sana lansung menyuruh supirnya untuk berhenti di depan sana.

"Pak berhenti di cafe depan yah pak..."

"...Kita mampir di sana dulu. Haus banget soalnya." Katanya lagi.

"Baik non." ucap pak Suga.

Pak Suga pun meminggirkan mobilnya tepat di depan cafe itu. Reina yang sudah dari tadi kegerahan lansung turun dari mobil dan beranjak masuk ke dalam cafe. Sebelum memasuki cafe tersebut, Reina mengajak supirnya untuk minum bareng di dalam namun di tolak oleh supirnya.

"Pak Suga ikut masuk saja sekalian." Ajak Reina.

"Duh tidak non makasih." ucap pak Suga sambil menggaruk tengkuknya tidak gatal.

"Loh kenapa?." Tanya nya.

"Tidak baik non. Masa supir duduk dengan majikan... kan tidak sopan non." Jelas pak Suga sambil tersenyum tipis.

"pak.. tidak papa, kan kita ini sama-sama manusia. Meskipun bapak supir bukan berarti bapak juga tidak bisa puas dengan hidup bapak." Jelas Reina.

"Duh tidak deh non, makasih." Ucapnya tidak enak.

"Hm... yaudah kalau begitu Reina masuk yah pak?. Sebentar Reina pesenin juga buat bapak." Seru Reina sambil memegang bahu pak Bejo.

Yapps Reina meskipun dingin dan jutek dia juga memiliki rasa peduli yang sangat besar kepada orang-orang sekitarnya. Selepas Reina berbicara dengan pak Suga, Reina pun beranjak dari sana dan memasuki cafe coffie itu lalu memilih duduk di bagian pojok.

Setelah memasuki cafe, Reina lansung duduk di meja kosong yang paling pojok. Melihat ada pelanggan, barista perempuan itu lalu menghampiri Reina.
"Permisi mbak, mau pesan apa?." Ucap seorang wanita yang sedari tadi menghampiri Reina.

"Oh ya mbak saya pesan cappucino latte satu." ucap Reina sambil tersenyum.

"Cappucino latte satu. Baik mbak silahkan di tunggu yah pesenannya?." ucap barista lalu tersenyum kepada Reina.

Reina hanya menjawabnya dengan anggukan di sertai senyum kepada barista itu. Reina yang sadar barista itu telah menjauh darinya, ia pun membuka tasnya dan mengambil handphone serta earphone lalu memasangkan ke telinganya.

Enam menit kemudian pesanan Reina telah selesai. Barista itu pun ingin membawakan secangkir coffie pesanan yang telah di pesan Reina barusan. Namun, pada saat barista itu ingin membawakan pesanan gadis itu, dia lalu di hentikan oleh seorang pria remaja yang tak lain adalah pemilik caffe tersebut.

"Mbak itu pesenan siapa?." Ucap seorang pria di hadapan barista itu.

"Oh ini pesanan wanita yang duduk paling pojok itu pak." Jawab barista sambil menunjuk ke arah Reina.

SAJANI NATTAYA ( Slow Post And Revisi )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang