SAJANI NATTAYA 08

35 17 0
                                    

Gentara kini keluar dari kamar Vita, lalu ia masuk ke dalam kamarnya yang tak jauh di samping kamar gadis itu. Dia lalu menutup pintu kamarnya dan membaringkan tubuhnya di atas kasur dan memejamkan matanya.
                    

     
                                ***

~KEDIAMAN REINA~

Reina yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan memakai baju tidurnya lansung beranjak menuju meja rias dan mengeringkan rambutnya menggunakan heardrayer.

Ringg

Suara handphone berbunyi di atas kasur, Reina yang menyadari itu menuju ke arah kasur dan mengambil handphonenya.

                       ~TELEFON ON~

"Haloo Rein?."

"Haloo?" jawab Reina.

"Eh lo gimana sekarang udah mendingan?" Tanya Vita.

"Iyaa, gw sekarang baik baik kok lo tenang aja" ucap Reina meyakinkan gadis itu di balik handphone.

"Oh ya rein."

"Hmmm?"

"Besok gw berangkat sekolah bareng kak Tara, lo mau gabung nggak?" ajak Vita.

"Ah enggak deh Vit, gw naik mobil sendiri aja" ucapnya.

"Beneran nih?"

"Iyee nyonya..."

".... Udah dulu yah gw mau istirahat, bye" kata Reina menutup telefon.

"Oky bye sampai ketemu di sekolah."

~TELEFON OFF~

Reina pun lalu mengakhiri telfonnya
Dan membaringkan tubuhnya di atas kasur lalu membaluti dirinya dengan selimut.

Pagi pun tiba, kicauan burung terdengar di Mana-Mana, serta sinar matahari terpantul di kaca jendela hingga membuat mata Reina merasa silau dan terbangun dari tidurnya.

Perlahan gadis itu membuka matanya lalu menatap jam waker yang ada di atas nakas dekat kasurnya.

"Jam 07.00" ucapnya Santai.

Tak lama dia bangun dan membelalakkan matanya sambil menatap lagi jam itu.

"APA!! JAM 07.00" teriaknya terkejut.

"WADUHH TELAT NIH GW..."

"... BI TOLONG SIAPIN BAJU REINA DONG, REINA MAU MANDI DULU SOALNYA UDAH TELAT INI" teriak Reina Sambil mengambil handuk dari gantungannya lalu masuk dalam kamar mandi.

Lima belas menit kemudian Reina telah selesai berkemas dan mengenakan pakaian sekolahnya. Ia lalu turun dari tangga dan lansung mengambil kunci mobilnya dari gantungan kunci.

"Bibi... Reina berangkat dulu yah?" ucap Reina sambil mencium tangan wanita paru Bayah itu.

"Loh non, makan dulu atau paling tidak minum jus nya Dulu yang penting perutnya tidak kosong" saran pembantu itu dengan nada khawatir.

Reina begitu akrab dengan Maryam. Dia telah menganggap Maryam adalah ibu kedua saat ibunya berada di Surabaya. Begitu pula dengan Maryam yang telah menganggap Reina sebagai anak kandungnya sendiri, karena dia tidak memiliki anak dan suaminya lima tahun lalu telah meninggal dunia.

"Non makan dulu takut maag nya kumat lagi" ucapnya lagi.

Reina menghela nafas."Enggak bibi, Reina udah telat banget soalnya. Nanti Reina makan di kantin aja yah." Kata Reina meyakinkan Maryam.

SAJANI NATTAYA ( Slow Post And Revisi )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang