Kicauan burung terdengar dipagi hari, manik indah dari pria bermarga Lee itu terbuka perlahan. Mata menyipit begitu sinar matahari pagi masuk dari sela-sela gorden mengenai pandangan nya."Jam berapa?" Gumam nya pelan sambil meraba nakas sebelah kasur nya untuk mengambil ponsel.
Heeseung menghidupkan ponsel nya lalu sadar bahwa sekarang masih jam delapan pagi, dia pun mengusak wajah nya, meletakkan kembali ponsel nya dinakas.
Dia rebahkan lagi badan nya sambil menatap dinding-dinding langit, dia tampak melamun dengan pandangan kosong entah memikirkan apa.
Setelah lamunan nya buyar, dia langsung memiringkan posisi tidur nya.
Tetapi dia langsung melihat sosok lelaki berambut coklat dengan badan yang tertutupi oleh selimut sedang tertidur membelakangi nya.
Ah, heeseung baru ingat. Semalam dia tidak pulang dan malah menginap diapartemen pacar nya, Jake.
Heeseung pun sedikit terkekeh melihat Jake yang masih tertidur membelakangi nya, dia berfikir dari belakang pun pacar nya tetap begitu menggemaskan.
Heeseung langsung mendekati Jake, badan nya dia masukan kedalam selimut lalu memeluk Jake dari belakang.
"Pagi sayang..." Ucap nya lembut.
Tapi tak kunjung ada jawaban dari Jake, anak itu masih pulas tertidur. Jake memang seseorang yang sulit dibangunkan ketika pagi hari, apalagi jika dia sudah sangat lelah. Oh tentu dia lelah.
Karna aktivitas nya semalam bersama heeseung? Mungkin.....
Heeseung yang mendapati pacar nya belum kunjung bangun juga akhir nya menenggelamkan wajah nya diceruk leher sang pacar.
Dalam keheningan itu heeseung teringat, kalo Jake sekarang tengah memacari teman sekampus nya, si pria bermarga park.
Walaupun heeseung menyetujui keputusan pacar nya tersebut, tetapi ada rasa tak rela yang begitu besar dari dalam lubuk hati nya.
Sebenarnya jika Jake tidak ada alasan saat itu, mana mungkin juga dia rela pacar nya berpacaran dengan orang lain, gila pikir nya.
Mata heeseung mulai menyendu, pelukan itu dia eratkan. Dia dapat merasakan kulit Jake yang begitu lembut menyentuh kulit nya. dia terus memeluk Jake bahkan ndusel - ndusel di ceruk leher Jake.
Jake yang sedari tadi tidur nya cukup terusik pun terbangun, dia dapat merasakan si pacar sedang memeluk nya dari belakang, si Jake pun tersenyum.
"Pagi kak..." Ucap Jake.
Heeseung berhenti lalu dia sedikit tegak agar bisa melihat wajah Jake yang baru bangun itu kemudian tersenyum.
"Pagii" heeseung pun mengecup sekilas pipi Jake.
Kemudian Jake berbalik arah, dia balik memeluk heeseung. Dan dilanjutkan dengan ciuman pagi yang terasa begitu hangat.
Bahkan mereka beberapa saat tidak sadar bahwa bell rumah Jake sudah berbunyi sedari dua menit lalu.
"Kak ada orang" ucap Jake, kepala nya dia tolehkan kearah pintu kamar.
"Kakak buka ya?"
Jake hanya mengangguk, lalu membiarkan heeseung mendatangi pintu depan rumah, tanpa memikirkan sesuatu.
Saat heeseung membuka pintu rumah itu, yang pertama kali dia lakukan adalah membeku ditempat, mata nya tidak berkedip, bola mata nya membulat sempurna dan terdiam ditempat.
Yang ditatap heeseung memasang wajah heran, dia juga kaget.
"Heeseung?" Panggil sunghoon keheranan.
"sunghoon..." Batin heeseung, wajah nya mulai memucat.
![](https://img.wattpad.com/cover/273306648-288-k141850.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BOYFRIEND || Triangle Love
FanfictionSunoo saat ini dihadapkan oleh dua lelaki yang sama berarti namun beda situasi. [ #sungsunki ] [ #trianglelove ] [ #bxb🔞 ] *sedang berada di tahap revisi* written by: wonie24