11. Jaeyun & Sunoo

852 95 10
                                    

Dikamar nya, pria dengan suhu tubuh yang panas itu merenung sendirian. Rupa nya.. demam nya tak kunjung sembuh dari sehari yang lalu, kini dia hanya terbaring lemas di kasur nya, lesu, dan tak bersemangat.

Jake dari semalam terus merasa buruk akan perasaan nya, semenjak bangun dari mimpi nya semalam dia jadi terus memikirkan seseorang dari masa lalu nya itu, mulut nya tak berkutik, namun hati  pikiran nya terus berbicara dan berjalan.

Tidak makan teratur, di paksa pun tetap tidak mau, sampai si heeseung pacar nya itu sedikit kewalahan, pria bertubuh jenjang itu takut pacar nya kenapa-kenapa.

Heeseung juga tidak kunjung tau apa yang Jake pikirkan dari semalam hari, pikiran dan mulut lelaki manis itu terkunci, saat bertanya jawaban nya pasti cuma stress karna tugas. Padahal Jake tidak pernah sampai separah ini hanya karna tugas, sebab dia termasuk anak yang cekatan dan lihai dalam mengerjakan tugasnya.

"Sayang, kamu makan dulu ya? Atau ga kita ke klinik aja sekarang?" Tanya heeseung yang sedang menyuguhkan sesendok bubur hangat untuk Jake.

Jake menggeleng dengan wajah malas, dia tidak berselera, lagipula makanan itu terasa hambar dilidah nya.

"Aku gamau kak, Aku udah bilang ga selera, pengen muntah pas makan" Jake menutup mulutnya karna heeseung terus memaksa nya, dia menggeleng keras.

"Kamu bandel ya? Ini kamu tinggal habisin beberapa sendok Jake" Ujar heeseung sedikit kesal.

"Aku gamau dibilang!" Jake merajuk, dia cepat kembali berbaring dikasur dan menutupi tubuhnya dengan selimut tebal.

Melihat Jake seperti ini membuat heeseung merasa sedikit jengkel, kasian juga. Dia khawatir pada pacar nya itu, dari semalam dia sangat susah untuk makan, hanya masuk sesuap dua suap nasi saja, obat pun malas diminum.

'kamu ga berniat bunuh diri kan Jake?' batin heeseung, dia agak khawatir.

Sebabnya Jake baru kali ini separah itu tidak mau menuruti nya, biasa nya Jake masih mau kok disuruh makan walau dia terus saja mengeluh, tapi kali ini benar-benar parah, padahal demi kepentingan jake sendiri.

"Kamu kepikiran yang lain kan? Bukan karena tugas?" Tanya heeseung mengintrogasi.

"Aku udah bilang tugas aku numpuk banget.. kakak ga liat aku semalem ngerjain tugas?" Jawab Jake dari balik selimut.

"Iya tau, tapi pasti bukan karna ini, kalo kamu gamau jujur kakak marah ya sama kamu?" Ucap heeseung, nada bicara nya mulai serius.

Jake menghela nafas dibalik selimut, dia benci sekali untuk jujur. Padahal harus nya heeseung mengerti kenapa dia seperti ini, heeseung juga sudah tau kok, cuma mungkin situasi nya membuat heeseung kebingungan dan tidak kepikiran sampai sana, atau mungkin dia kurang peka?

Tapi ternyata tidak.

"Kakak mikir, kalo kamu pasti tiba-tiba keinget kejadian itu lagi. Yakan? Sayang? Jake?" Heeseung menyenggol selimut itu dan mengguncangkan nya.

Tapi Jake tetap diam saja, enggan menjawab.

Heeseung pikir benar apa yang dia pikirkan, sampai dia dengan paksa menarik selimut Jake dan menemukan anak itu sudah berlinang air mata dibalik selimut tebal nya, dia menangis. Tapi tanpa suara sedikitpun.

"Jake??" Heeseung langsung membangkitkan tubuh pacar nya itu dan membuat posisi mereka berhadapan.

Heeseung memegang tubuh Jake yang lemas, menyangga nya dengan tangan tetapi pria cantik itu tidak merespon heeseung sama sekali, dia hanya membuang pandangan sembari terus meneteskan air mata.

Heeseung pun tau jelas perasaan Jake, mungkin benar ada nya apa yang dia pikirkan tentang Jake benar, bisa saja pacar pria nya itu tidak sengaja mengingat kembali masa dahulu yang tidak-tidak.

BOYFRIEND || Triangle LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang