Libur panjang kali ini benar-benar membosankan. Aku tak punya kegiatan lain sekarang. Mestinya aku membantu Kiyoko-san saja di camp minggu emas klub voli yaa.
Akhirnya aku putuskan untuk jalan-jalan sedikit melepas kejenuhanku.
Aku tiba dipersimpangan jalan dekat taman, dari kejauhan aku melihat seorang laki-laki yang tak asing bagiku. Dengan outfit serba merahnya terasa sangat kontras dengan rambut kuning menyala yang dimilikinya. Jangan-jangan..
Tidak salah lagi itu KENMA!
Dia duduk sendirian di pinggir taman dengan handpone yang tak pernah dialihkan dari pandangannya. Ini pasti adegan legen dimana Kenma dan Hinata bertemu untuk yang pertama kalinya.
Aku ingin melihatnya!
Aku menunggunya di persimpangan sambil menyembunyikan tubuhku pada tiang listrik agar tak terlihat olehnya.
Beberapa menit berlalu..
Lalu beberapa menit kemudian..
Banyak-banyak menit telah berlalu..
Hey! Dimana Hinata!
Kenapa dia lama sekali datangnya aku sampai bosan. Haruskah aku menghampiri Kenma? Tidak! Aku hanya perlu menjadi penonton disini.
Karena terlalu lama menunggu hingga pegal. Akhirnya ku pustuskan untuk sekedar lewat saja. Tidak usah berkenalan atau meyapa hanya lewat saja. Aku ingin melihat Kenma dari dekat.
Saat aku sedang perlahan-lahan melewati Kenma..
Miaawwww
Tiba-tiba ada seekor kucing yang melompat dari atas pagar tepat ke arahku. Kucingnya seperti habis bermain di dalam lumpur. Kotor sekali. Membuat bajuku menjadi penuh dengan lumpur juga.
Kenapa harus ada kejadian seperti ini? Di depan Kenma lagi! Aku kan malu banget >//<
Kenma menoleh ke arahku sekarang masih dengan handpone di genggamannya. Situasi kami sangat canggung.
“Hai.” sapa ku.
Tapi Kenma mengabaikan ku dan kembali kelayar handponenya.
Kenapa aku harus mengatakan itu. Aku malah terlihat seperti om om penggoda. Mana bajuku kotor sekali sekarang, sepertinya aku hanya akan benar-benar pulang saja kali ini. Tapi kondisi ini sangat memalukan. Dan si Kenma ini apa dia tidak kasihan padaku apa?!
Aku mulai merasa kesal sekarang. Kenapa aku selalu harus berurusan dengan pria-pria cuek.
“Hey, baju ku kotor, pinjamkan aku jaketmu.” kataku pada Kenma yang hanya melirik.
Dia membuka jaketnya dan memberikannya padaku tanpa berkata apapun. Tak ku sangka dia benar-benar melakukannya.
“Ini benar kau pinjamkan?” Tanya ku ragu.
Kenma kembali duduk ditempatnya semula dan hanya mengangguk sekali.
Aku masih tidak percaya “Tapi bagaimana aku mengembalikannya?”
“Kembalikan padaku jika kita bertemu lagi.” Sahutnya tanpa menatapku dan lanjut memaikan handpone.
Tsundere?!
Tiba-tiba aku terigat misiku. Sebentar lagi pasti Hinata akan datang dan mereka harus mertemu seperti jalan cerita seharusnya.
Aku berlari meninggalkan Kenma sendirian di sana, dengan terus mengucapkan terima kasih tanpa hentinya. Ngomong-ngomong walapun dia terlihat bertubuh kecil. Jaketnya terasa besar di pakai oleh ku.
Dan baunya enak.
***
Sementara itu di lain tempat. Ada seseorang yang baru dapat seragam resmi klub sekolahnya (ssttt... nomor punggung sembilan) lalu melakukan selfie tapi wajahnya terpantau merah saat bimbang mau kirim foto itu ke [Name] atau tidak.
*Inisial: Kageyama /eh.
*Bonus*
Usut punya usut oleh team Detektif Jametkudasi, sebelum Kenma duduk di pinggir taman itu dia sempat bertemu dengan kucing yang menabrak [Name]. Kenma yang iseng, mengikuti kucing tersebut hingga kucingnya kaget dan tercebur ke kubangan lumpur. Mungkin Kenma merasa bersalah karena secara tidak langsung dialah yang menyebabkan baju [Name] menjadi kotor seperti itu. jadi dia rela meminjamkan jaketnya kepada [Name].
Perhatian kepada mbak Name tolong jangan baper berlebihan wkwkwk
***********************************
Uhuk.. uhuk...
Ya ampunn berdebu sekali cerita ini.
/nyapu,nyapu.Maaf diriku sudah luamaa sekali tak update.
Makasih loh yang masih mau baca. I lop u.
![](https://img.wattpad.com/cover/259530973-288-k466616.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Setter Palette [Kageyama x Reader] - Haikyuu
FanficTakdir akan mimpi yang tak mungkin tercapai. Jika bukan dengan mata kepalaku sendiri mungkin diriku juga tidak akan percaya. Pertemuan ini, kisah ini, terjalin merdu dalam simfoni dunia fana. Terima kasih siapapun yang telah membawaku kemari.. Terim...