15 ○ 𝑇 𝐻 𝐸 𝐺 𝐴 𝑀 𝐸 (1)

368 101 30
                                    

"Tunggu di sini sebentar ya, Won.." Sunoo kembali berucap dengan senyumnya.


DOR!


"ARGHH!"

"SUNOO!"

Dengan cepat Jungwon berlari menghampiri Sunoo lalu bersimpuh di sampingnya, yang mana kemudian tangan kiri Jungwon bergerak menutup luka tembak di lengan Sunoo.


Ctak!


Lantas tangan dengan tangan kanan Jungwon menodongkan pistol, mengarahkannya pada orang yang menembak Sunoo tadi.

Napasnya memburu, Jungwon marah. Terlihat sangat-sangat jelas lewat sorot matanya, yang seakan mengatakan bahwa Jungwon tak akan segan melepas seluruh pelurunya secara beruntun dari pistolnya.

Tak peduli berapa banyak orang yang akan menjadi lawannya, tak peduli dirinya akan di serang dengan apa.

Tak peduli dengan kematian yang menanti di depan sana.

Sunoo sudah terluka cukup banyak, maka setelah ini tak akan ada kata ampun. Bila perlu Jungwon bantai semuanya, dirinya sama sekali tak merasa takut.

Jika temannya tergores atau bahkan terluka, maka Jungwon juga tak akan segan untuk membalasnya dengan lebih parah.

Pemuda bermarga Yang ini tak peduli jika akan ada pertumpahan darah yang lebih banyak, mereka sudah melukai salah satu milik Jungwon.

Maka mereka akan mati.

"Wah, wah.. lihat siapa yang datang.." pria yang berusia sekitar 38 tahun itu berdiri dari duduknya.

Yang mana kemudian pria itu melangkah, berjalan perlahan mendekati Jungwon dan Sunoo.

Tak lepas dengan pistol di tangannya juga, pria itu kembali bersuara, "Kalian hanya berdua?" tanyanya.

Jungwon tak menjawab, begitu juga dengan Sunoo. Sunoo masih mencoba menutupi luka tembaknya, berusaha sekuat mungkin untuk mencegah agar darahnya tak keluar lagi.

"Sungguh berani sekali kalian, dasar anak muda.." tukasnya.

"Jangan banyak omong, dasar orang tua.." desis Jungwon.

Mampu memancing emosi yang lebih tua, hingga membuatnya menggeram kesal.

"Nggak baik bicara seperti itu. Omong-omong, kalian belum kenal saya, 'kan.. ngga perlu tau nama saya tapi panggil saja saya Pak Han." jelasnya.

Dahi Jungwon mengernyit, rahangnya mengeras. Masih dengan tangannya yang menodongkan pistol, sejenak Jungwon melirik Sunoo.

Kemudian dirinya tersenyum, membuat lesung di pipinya terlihat. Sunoo yang melihat ekspresi Jungwon hanya bisa diam, tak mengerti apa arti dari tatapan Jungwon.

Lantas Jungwon berdiri, setelah memastikan Sunoo dapat mengontrol darah dari lukanya sendiri.

Dengan berani Jungwon melangkah maju, dengan pistol di tangan kanan dan tongkat Base Ball di tangan kiri. Hanya berbekal 1 pistol dengan peluru penuh lalu tongkat Base Ball saja, percayalah bahwa Jungwon bisa membunuh lebih dari 15 orang.

"Jangan buang-buang waktu, jelasin aja.. kenapa kalian ngelakuin semua ini..?" tanya Jungwon.

Kekehan keluar dari belah bibir Pak Han, "Kau benar-benar mau tau?"

Sebelah alis Jungwon terangkat, "Kalo saya nggak mau tau, saya nggakk akan ada di sini. Temen saya juga nggak akan luka lagi.."

"Kenapa? Apa kamu pikir saya bakal langsung jawab pertanyaan kamu?" Pak Han bertanya.

Bloody Party 「✔」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang