Media pic : Han Haera
***
Author POV
Kantin terlihat sangat penuh, sangat ramai, dan sangat berisik. Sekarang adalah jam istirahat makan siang. Semua meja di kantin sudah hampir terisi penuh. Bayak juga siswa-siswi yang berlalu lalang di sana. Seketika suara-suara gaduh yang berasal dari kantin itu hilang. Semuanya diam ketika speaker kecil yang terletak di sudut kantin berbunyi dengan nyaring.
"Perhatian! Perhatian! Siswa yang mengikuti lomba dance diminta untuk berkumpul di ruangan ekskur setelah jam istirahat. Sekali lagi, siswa yang mengikuti lomba dance diminta untuk berkumpul di ruangan ekskur setelah jam istiraht. Terima kasih."
Setelah suara yang berasal dari speaker itu sudah tidak terdengar lagi, kantin kembali menjadi keadaan semula, sangat ramai.
"Nanti kalian dipanggi ke ruang ekskur setelah istirahat ini" ucap Young Ji pada Rachel dan Haera mengulangi pemberitahuan tadi.
"Hmm.. Aku sudah mendengarnya," jawab Haera sambil terus makan dan disertai anggukan juga oleh Rachel.
"Rachel-aa.. Young Ji-aa.." panggil Haera dengan nada manja. Ia menghentikan makannya sejenak. "Kau tahu? Akhir-akhir ini aku bingung.."
Rachel dan Young Ji memasang wajah yang mengatakan "kenapa?" Sepertinya ada yang aneh dengan sahabatnya itu. Mungkin jika mereka satu kelas, salah satu dari Rachel dan Young Ji akan mengetahui apa penyebab Haera seperti itu.
"Apa kau akan membicarakan tentang si "Kkamjong" itu?" tebak Young Ji tepat sasaran. Rachel dan Young Ji menyeringai menggoda ketika pipi Haera tiba-tiba memerah setelah mendengar apa yang Young Ji ucapkan tadi.
"Benarkan? Ada apa dengannya? Kau menyukainya?" tanya Rachel penasaran.
"Ti-tidak! Aku tidak menyukainya!" jawab Haera terbata. Tampak sekali kalau ia sedang salah tingkah karena gugup. Dan pipinya yang semakin memerah itu membuat kedua temannya semakin mendesak meminta penjelasan.
"Hhh.." Haera menghela napas sebentar. "Baiklah.. Aku sendiri bingung. Aku tidak tahu apa aku menyukainya atau tidak. Tapi tunggu! Jangan berpikir yang macam-macam dulu!" Young Ji dan Rachel segera kembali ke posisi awal, menutup kembali mulutnya yang sempat terbuka untuk melontarkan perkataan.
"Aku ini masih sangat awal dan belum pasti. Jadi dengarkan dulu" ucap Haera seperti memberi peringatan pada dua orang di hadapannya.
"Ia sangat baik pada ku, selalu. Bahkan sejak pertama kali kami saling mengenal saat ia menjadi partner ku untuk lomba dance. Saat pulang juga ia hampir selalu menghantarkan ku sampai ke rumah setiap kali selesai latihan" Haera menceritakan apa yang menjadi penyebab perasaan aneh yang dirasakannya.
Young Ji dan Rachel mengangguk-angguk mendengarkannya bercerita.
"Lalu kemarin setelah latihan, saat ia mengantarku pulang.."
--Flashback--
Jam menunjukkan pukul empat sore tepat. Setelah selesai latihan, Haera dan Kai bersiap pulang. Mereka sedang meringkas barangnya masing-masing.
Saat selesai memasukkan baragnya, Haera hendak berjalan menuju pintu ruang dance. Tapi langkahnya terhenti ketika mendengar Kai yang memanggilnya.
"Haera-ya.. Kau mau pulang langsung?" tanya Kai. Haera menggangguk menjawabnya. "Iya"
"Aku akan menemani mu. Kajja!" ucap Kai lalu meraih gagang pintu dan membukanya.
***
Dalam perjalanan, mereka melewati sebuah gang kecil. Haera melihat sekelilingnya dengan perasaan was-was.

KAMU SEDANG MEMBACA
I'll Show You That I Can!
FanfictionBagaimana kalau kita menyukai seseorang, tapi karena kita tidak berani menyatakan perasaan, kita lebih milih untuk bertingkah menjengkelkan pada orang yang kita sukai agar bisa selalu dekat dengannya? Dan apa yang terjadi kalau orang yang kita suka...