Chapter 4 - Jealousy?

1.2K 56 2
                                    

Hi, guys! Sorry klo ada typo ya. Happy reading^^

***

Author POV

"Ahh.." Sehun meringis kesakitan. "Tahan sebentar Sehun-aa.. Sebentar lagi selesai." ucap Rachel yang sedang fokus mengobati Sehun.

Baru di sentuh sekali saja sudah sangat sakit apa lagi jika di sentuh berkali-kali, tapi entah kenapa kalau Rachel yang menyentuhnya sama sekali tidak terasa sakit. Padahal saat tadi Nyonya Yoo menyentuh dengan hati-hati memar Sehun, dia sudah hampir berteriak.

"Nah, sudah selesai." ucap Rachel sambil membereskan obat-obat tadi.

Setelah selesai memakai bajunya kembali, Sehun menoleh ke arah Rachel. Rachel yang merasa di perhatikan menundukkan kepala nya.
"Mi-mianhae.. Tadi aku tidak sengaja" kata Rachel meminta maaf. Sehun tersenyum, ia meraih dagu Rachel dan mengangkatnya hingga mata mereka bertemu.

"Gwenchana.. Tadi kan aku sudah bilang tidak apa-apa. Lain kali kau juga harus berhati-hati, tadi kan ada aku, kalau tidak bagaimana? Kau pasti akan jatuh ke lantai kan" jawab Sehun dengan senyum tulusnya lalu mengusap kepala Rachel. Rachel akhirnya tersenyum menanggapi perkataan Sehun.

"Ternyata Sehun si Mr. Haughty sudah kembali" Rachel tersenyum mengejek.

"Terlalu membanggakan diri sendiri. Huhh" ucap Rachel dengan nada jenaka lalu melipat tangan nya kesal.

"Ya.. ya.. Aku seperti ini juga karena kau tahu!" balas Sehun mempoutkan bibirnya, pura-pura marah. "Hhhh.. Nde.. Nde.. Arraseo-yo Mr. Haughty" awab Rachel pasrah.

'Haha.. Yehet! Meskipun punggungku sakit, tapi kalau begini aku bisa dapat alasan buat lama-lama bersama dengan nya. Ohorat!' Ucap Sehun dalam hati, memamerkan senyum evilnya.

Tanpa sepengetahuan mereka berdua, Nyonya Yoo memperhatikan mereka dari tadi. Tadi saat Rachel sedang mengobati Sehun, Nyonya Yoo meninggalkan ruang keluarga tanpa mereka sadari, ia sembunyi di taman belakang. Nyonya Yoo tersenyum melihat Rachel dan Sehun sepertinya mulai baikan. 'Ya, sepertinya ada kemajuan! Haha!' batin Nyonya Yoo lega.

•••••

*Hari Senin, di sekolah

Rachel POV

"Ya! Yoo Rachel! Tuliskan catatan semua pelajaran nanti dan jangan lupa traktir aku makan siang, eoh!" Cihh! Itu yang di perintahkan si Mr. Haughty tadi sebelum masuk kelas. Kau tau? Sejak aku bangun pagi tadi, aku sudah di terornya. Bahkan dia sudah ada di depan rumah ku, dia bilang aku harus berangkat sekolah dan pulang sekolah dengan nya. Dan bahkan di sekolah aku juga harus menyraktir nya makan siang sampai sakit di punggung nya sembuh.

Aishh! Jinjja!! Masa saat aku protes dia bilang 'Nanti kalau terjadi seauatu pada ku bagaimana? Kau mau tanggung jawab?' Huhh!! Memang nya yang yeoja itu dia atau aku sih?! Dia kan jelas-jelas Namja! NAMJA!! Kenapa malah aku yang jelas-jelas seorang YEOJA harua menjaga nya, eoh?!?! Huhh!!

Bahkan aku semakin tidak bebas! Di rumah dia selalu mengikuti ku dan mengganggu ku, dan di sekolah juga selalu mengganggu ku! Dan yang lebih parah, si Mr. Haughty "sekelas dengan ku dan duduk sebangku dengan ku" Jinjja! Jinnjja!! Jinjja!!!

"Aghh.. Stress berat aku" aku memendamkan kepala ku di lipatan tangan ku di atas meja. Kemarin ku kira dia sudah berubah menjadi baik, ternyata apa?! Tetap saja tidak berubah. Mungkin kemarin akibat dia jatuh tertimpa aku ke lantai kepala nya juga terbentur ya? Makanya bisa seperti itu. Tapi tadi pagi? Sudah kembali ke sifat awalnya "HAUGHTY a.k.a SOMBONG" Jinjja!! huhh..

Entah sudah berapa kali aku menggucapkan kata "jinjja" hari ini. Arggh.. Aku menegakkan kembali kepala ku, menghadap ke sebelah kanan ku. Huhh.. Kau tau apa yang dia lakukan?

Oh Sehun alias Mr. Haughty, sedang dengan dengan tenangnya bersender di kursi, memejamkan matanya sambil mendengarkan musik menggunakan headset putih kesayangan nya yang selalu dibawa ke mana-mana itu.

"Sehun-aa.." tiba-tiba Jihyun menghampiri Sehun, ia memegang lengan Sehun. Ah, majja! Dia Lee Jihyun, anak kelas sebelah yang selalu menjadi unggulan kelasnya. Dia juga saingan ku saat lomba vokal dan saat ada lomba bermain alat musik antar kelas. Dia pandai bermain biola dan piano, sama seperti ku. Dia juga murid terpintar di kelasnya. Kalau dari kelas ku, Sehun peringkat satu, dan aku peringkat dua. Tapi kalau satu sekolah tingkat kami, yang selalu menjadi peringkat satu itu Sehun. Lalu saat kenaikan kelas tahun lalu, aku yang mendapat peringkat kedua.

Pada saat itu aku bisa melihat Jihyun sangat membenci ku, sebelumnya dia yang mendapat peringkat kedua. Tapi saat aku mengalahkan nya, seperti nya dia semakin dendam pada ku. Dan, oh ya! Dia juga sangat menyukai Sehun, makanya dia selalu sok akbrab dan selalu mendekati Sehun. Untung Jihyun tidak bisa dance, kalau bisa dia pasti sudah ikut ekskur dance juga, dan bisa dipastikan kalau Jihyun akan menempel seperti permen karet dengan Sehun. Ckck..

Kembali ke keadaan sekarang. Sehun membuka matanya, melepas headset sebelah kanan nya, lalu menatap Jihyun. "Wae, Jihyun-ssi?" tanya Sehun. Kalau di lihat dari mukanya, sepertinya Sehun terganggu dengan kedatangan Jihyun. "Sehun-aa.. Aku dengar punggung mu cidera? Apa kau tidak apa-apa?" tanya Jihyun khawatir. Tapi menurut ku, ekspresi khawatirnya itu berlebihan, bahkan sangat berlebihan.

"Ah, nan gwenchannayo Jihyun-ssi" jawab Sehun canggung. "Ah, untunglah kalau begitu" Jihyun membuang napas lega. "Apa nanti istirahat kau mau makan siang dengan ku?" tanya Jihyun penuh harap. Huhh! Aku yang duduk di sebelah Sehun seperti menonton drama romantis picisan, serasa seperti menjadi obat nyamuk aku di sini.

Sehun menoleh ke arah ku sebentar, lalu menghadap Jihyun lagi. "Ah, mianhae Jihyun-ssi. Aku sudah janji akan makan siang dengan Rachel" Sehun tersenyum canggung. Jihyun menoleh ke arah ku, menatap ku tajam, sebentar, hanya sebentar lalu ia balik menatap Sehun dan tersenyum manis. "Eoh, gwenchanna Sehun-aa. Lain kali saja kalau begitu. Aku kembali ke kelas dulu ya, annyeong!" ucapnya lalu pergi keluar kelas ku.

"Hah.. Ckck.. Aku sampai seperti menjadi obat nyamuk menonton drama kalian. Dan kau Mr. Haughty! Kenapa kau tidak pergi saja dengan nya, eoh?! Kenapa kau harus makan siang dengan ku?! Mengganggu saja! Apa kau tidak punya uang sampai meminta ku untuk mentraktir mu, hah?! Seenaknya saja kau, alasan punggung sakit.." ucap ku mengejeknya sekaligus mengeluarkan kalimat protes ku untuk tanggapan nya tadi.

"Aish.. Bukan kah memang kau harus bertanggung jawab atas apa yang sudah kau lakukan, eoh?! Kau menimpa ku kemarin lusa. Jadi kau harus bertanggung jawab melayani ku" balas nya lalu memasang headset nya kembali. Aish jinjja!! Lima menit lagi bel masuk, penyiksaan akan segera di mulai. Aku harus mencatat pelajaran dua kali. Huhhh..

•••••

Author POV

Kringg~ Kringg~

Bel pulang sekolah baru saja bunyi, Rachel merenggangkan otot-otot nya. "Oh my God.. Tangan ku keriting. Hish! Dia pasti sudah lari duluan" omel Rachel sambil mengkibas-kibas kan tangan nya yang pegal karena kebanyakan menulis. Ia melihat bangku Sehun sudah kosong. Sehun sudah keluar kelas duluan. Rachel meringas barang-barangnya, lalu keluar menuju parkiran sekolah.

"Cihh! Jadi dia lari duluan untuk bertemu dengan si permen karet itu? Geez.. Membuat orang muntah saja"

***

TBC

Seru nggak?? Penasaran nggak?? Yang penasaran keep reading yaa^^ Thank you

♥MERCY

I'll Show You That I Can!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang