Chapter 6 - Cold War

981 60 5
                                    

Hai semua!!~ Apa kabar? Gimana liburannya?? Pada ke mana aja? Oh ya, Merry Christmas and Happy New Year 2015 ya! Sorry telat bilangnya hehehe^^

Sorry juga klo ada typo, Happy reading!:)

***

Rachel POV

Hhh.. Sebenarnya sih aku malas jalan ke halte dan naik bus ke sekolah. Aku malas~ Aahhhh! Lihatlah, pagi ini jalanan sudah sangat ramai, belum lagi nanti berdesakan dengan orang-orang di bus. Jinjja.. Kalau Sehun datang kan dia akan mengantar ku juga. Tapi kalau begini kan..

"Ahh.. Ani.. Ani.." aku menggelengkan kepala ku. Melanjutkan berjalan menuju halte bus yang letaknya lumayan jauh, karena rumah ku berada dalam kompleks.

'Kau dengan Sehun kan sedang dalam perang dingin! Kenapa kau mengharapkan nya datang, eoh?!'

"Hhh.." Aku menendang kerikil yang kebetulan ada di jalan--di depan ku--dengan kesal.

'Lupakanlah.. Lupakanlah Sehun! Anggap dia tidak ada! Bagus kan dia sudah tidak mengganggu mu lagi?' Omg.. Eotheokhae?? Hhh.. Sudahlah, lupakan saja dia!

'Ah! Itu bus nya sudah datang!' Aku mempercepat jalan ku, sedikit berlari menuju halte bus yang dipenuhi banyak orang. Hh.. Akhirnya! Aku sudah masuk. Tapi aku telat, sudah tidak ada kursi yang kosong lagi di sini. Hhh..

•••••

Author POV

Sesampainya Rachel di sekolah, dalam perjalanan menuju kelas, ia melihat Sehun berjalan di lorong dengan Jihyun di sebelahnya. Sehun tampak menyimak ucapan Jihyun dan sesekali memberi tanggapan, dan sesekali juga tersenyum. Mereka--Rachel dan Sehun, dan tentu saja Jihyun juga-- berpapasan di sana, di lorong menuju kelas 12-A, kelas Sehun dan Rachel.

Saat berpapasan, Sehun tidak sedikit pun menoleh ke arah Rachel. Melirik saja tidak, Sehun mengabaikan Rachel sesuai janjinya kemarin.

Ia dan Jihyun melewati Rachel yang sekarang melihat ke arah Sehun dan Jihyun. "Ck.. Dasar playboy! Dia menjadi sombong lagi, eoh?! Dan.. Dan jadi dekat dengan permen karet itu?!! Omg.. Huh!!" ucap Rachel kesal, yang karena apa tidak tahu alasannya juga dan berbalik menuju ke kelasnya.

***

Sekarang sudah pulang sekolah. Ternyata Sehun benar-benar menepati janjinya. Yang pertama, saat pelajaran di mulai tadi pagi, Sehun mengabaikan Rachel, bahkan ia juga menukar tempat duduk dengan D.O--teman sebangku Kai. Ia terlihat sangat fokus memperhatikan pelajaran.

Lalu yang kedua, saat jam istirahat. Tepat setelah bel istirahat berbunyi, Jihyun sudah menunggu di depan kelas mereka--kelas 12-A--menunggu Sehun. Dan mereka pergi makan di kantin bersama.

Lalu yang terakhir, saat pulang sekolah Sehun langsung meringkas barang-barang nya dan keluar kelas. Ia tidak mengingatkan atau langsung menarik Rachel ke ruang latihan. Mungkin ia ke sana duluan.

Ia menepati janjinya bukan?

•••••

Sepulang sekolah ini mereka--Sehun, Rachel, Kai, dan juga Haera--ada latihan dance untuk lomba yang akan digelar dua minggu lagi.

Saat Rachel masuk ke ruang dance, matanya langsung tertuju pada sosok seorang. Sehun, hanya ada Sehun di ruangan itu. Lalu pandangan mereka bertemu, tapi Sehun langsung mengembalikan pandangan nya ke sepatu miiknya. Ia sedang mengikat tali sepatu merah kesayangannya.

Rachel menaruh bawaannya di sudut ruangan yang berseberangan dengan Sehun. Ia sudah mengganti baju seragamnya tadi dengan kaos yang kelonggaran dan legging yang panjangnya sampai mata kakinya.

Rachel mengambil sesuatu dari tasnya. Lalu ia menguncir kuda rambutnya. Setelah itu ia melakukan pemanasan, memutar-mutar kepala, tangan, dan kakinya, dan lain sebagainya. Oh ya! Jangan lupakan Sehun, ia juga sudah melakukan pemanasan dari tadi. Jadi yang sekarang ia lakukan adalah menyumpal kedua telinganya dengan headset kesayangannya.

BRAAKKK

Tiba-tiba pintu terbuka dengan bunyi yang lumayan keras. Rachel dan Sehun melihat ke arah pintu, lebih tepatnya ke arah dua orang yang barusan membuka pintu itu--Kai dan Haera.

"Hhh.. Hhh... Hyeoyeon.. Seongsaengnim.. Hhh.. Hhh.. Belum datang kan?" tanya Kai tersendat-sendat. Ia mencoba menetralkan napasnya yang sepertinya ia habis berlari.

Kai melihat Sehun yang tidak tertarik dengan keadaan sekitarnya, atau lebih tepatnya lagi pertanyaan nya. Ia menoleh ke Rachel, menunjukkan muka bertanya. Rachel.menggelengkan kepalanya, lalu melanjutkan pemanasannya.

"Hhh... Untunglah" ucap Kai yang sudah bisa menetralkan napasnya tadi. "Eoh, kalau Hyeoyeon seongsaengnim sudah datang kita bisa di bunuh karena terlambat" tambah Haera yang masih di belakang Kai.

"Ehem.. Kalian barusan datang ya?" tiba-tiba Hyeoyeon seongsaengnim sudah ada di belakang Kai dan Haera. Ia tersenyum dengan manis, maksudnya pura-pura tersenyum. Kai dan Haera panik, mereka memutar kepalanya ke belakang, melihat mata Hyeoyeon seongsaengnim yang sudah memancarkan api.

"Eh.. Hehehe.. Nde, seongsaengnim, jweoseongamida" ucap Kai dan Haera meminta maaf, takut membuat gurunya yang satu itu meledak.

"Arasseo, karena kalian datang duluan sebelum aku, kalian ku maafkan. Sekarang cepat masuk dan lakukan pemanasan!!" bentak Hyeoyeon seongsaeng nim. Kai dan Haera langsung berlari masuk ke dalam, cepat-cepat melakukan pemanasan sebelum dimakan hidup-hidup oleh guru cantik berhati 'wow' itu.

•••••

"Ok! Good! Kai dan Haera!" ucap Hyeoyeon seongsaengnim puas lalu bertepuk tangan. Tapi tiba-tiba tepuk tangannya berhenti, alisnya terangkat lalu bertanya. "Apa kalian sepasang kekasih?" tanya Hyeoyeon seongsaengnim dengan nada menggoda pada Kai dan Haera.

Kai dan Haera yang ditanya seperti itu kelabakan, wajah keduanya memerah. "A-aniyo seongsaengnim!" jawab mereka berdua kompak. "Hahaha.. Betulkah?" tanyanya lagi. "N-nde" jawab mereka berdua lagi, kompak.

"Tapi kenapa tatapan mata kalian penuh cinta, eoh?" Kai dan Haera terdiam, wajahnya tambah memerah lagi, seperti tomat sudahan. "Ahahaha.. Baiklah, terserah kalian saja. Jja.. Sekarang giliran Sehun dan Rachel! Ayo cepat, aku ingin melihat bagaimana perkembangan kalian!"

•••••

Setelah selesai latihan tadi, Rachel langsung pulang. Dalam perjalanan menuju ke rumahnya, ia terlihat sangat lemas dan tidak berdaya. Ia sangat lapar, sangat perlu diisi sekarang juga. Kalau dibiarkan sebentar saja mungkin maagnya akan kambuh lagi.

Rachel mempunyai penyakit maag yang lumayan akut. Bahkan ia sudah pernah masuk ke rumah sakit tiga kali hanya karena telat makan.

Saat sampai di rumah, Rachel langsung meminta makan pada eommanya. Mrs. Yoon yang kebetulan tidak sedang keluar rumah sangat khawatir dengan putri satu-satunya itu. Begitu masuk ke dalam rumah, ia melihat Rachel memegang perutnya. Ia takut maag Rachel kambuh atau terjadi sesuatu dengan anaknya itu.

•••••

Tanpa ada yang mengetahui, Sehun mengikuti Rachel selama perjalanan menuju rumahnya. Ia juga khawatir melihat Rachel seperti itu. Ia takut terjadi apa-apa pada Rachel, karena dulu saat maag Rachel pernah kambuh dan ia masuk rumah sakit selama lima hari. Dan saat itu ia berada di sana, ia bisa melihat Rachel sangat sengsara menahan sakitnya.

Akhirnya Rachel sampai ke rumahnya, ia masuk ke dalam. Sehun menghela napas lega. "Hhh.. Cepatlah makan dan jangan membuatku khawatir" ucap Sehun lirih lalu masuk ke dalam rumahnya sendiri.

***

TBC

Gak bosen kan sama critanya? Masih suka kan? Maaf ya update nya lama._. Aku harap kalian semua masih nunggu lanjutannya:) Love you guys! Jangan lupa vote & comment ya^^

♥MERCY

I'll Show You That I Can!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang