Chapter 2 - The Truth

1.4K 67 1
                                    

Hi, guys!^^ This is the Chp 2. Sorry if there's any typo. So, enjoy reading:)

***

*Keesokkan harinya, hari Sabtu

Author POV

Ting~ Tong~

Bel rumah keluarga Yoo berbunyi. "Nde.. sebentar.." Teriak Nyonya Yoo dari dapur. Ia berjalan menuju pintu rumahnya dan membukakan pintu untuk sang tamu.

"Ommo.. Sehun-aa.. Ada apa ke sini pagi-pagi? Kau mencari Rachel kan? Haha.. Masuklah.." Tamu itu adalah Sehun.

"Sehun-aa.. Kau duduk saja, Eommoni sedang masak. Kau sudah makan?" tanya Nyonya Yoo.

"Ah.. Aku sudah makan kok eommoni" jawab Sehun ramah sambil tersenyum ke arah Nyonya Yoo.

Sehun berjalan duduk di kursi meja makan yang letaknya di dekat dapur, ia memperhatikan Nyonya Yoo memasak. "Oh ya, Sehun-aa.. Kemarin sepulang sekolah kau berlatih dengan Rachel kan?" tanya Nyonya Yoo sambil memotong sayuran.

Sehun mengangguk menjawab pertanyaan Nyonya Yoo. "Waeyo eommoni?" tanya Sehun balik.

"Anni.. Kemarin saat pulang sekolah aku melihat wajah Rachel kusut sekali, seperti sedang sangat kesal gitu. Apa kau bertengkar lagi dengan Rachel? Huft~ Kemarin malam saja saat tidur Rachel mengigau meneriaki nama mu dengan nada kesal. Seharusnya kau tidak perlu malu-malu untuk menyatakan perasaan mu pada nya." Ucap Nyonya Yoo pada Sehun.

Sehun tidak membalas, ia hanya tersenyum kecut. Nyonya Yoo tau kalau Sehun itu sebenarnya orang yang sangat baik, bahkan dia sangat malu untuk mengakui perasaan nya pada Rachel.

Nyonya Yoo menghadap ke arah Sehun. "Bukannya tujuan mu datang ke sini adalah ingin bertemu Rachel? Kenapa kau hanya duduk saja?" Sehun mendongak melihat ke arah Nyonya Yoo, pipinya sedikit memerah.

Nyonya Yoo terkekeh "Lihatlah.. Kau sangat pemalu sekali. Haha.. Oh ya, Rachel ada di atas, dia masih tidur dengan pulas. Kalau mau kau bisa tidur lagi dengan nya. Hahaha... Aku bisa melihat wajah mu yang terlihat masih mengantuk."

Sehun yang tadi nya sedang minum langsung tersedak mendengar ucapan Nyonya Yoo apalagi saat bagian 'Kalau mau kau bisa tidur lagi dengan nya'. Wajah Sehun memerah lagi, bahkan lebih parah dari yang tadi.

Nyonya Yoo yang melihatnya tertawa lepas "Hahahaha... Hahaha.. Sehun-aa.. Aku hanya bercanda yang bagian itu.. Ahahahaha.." 'Mwoya? Eommoni bisa membaca pikiran ku ya?' Sehun bertanya dalam hati, ia sangat malu.

"Kali ini kau mau memakai alasan apa lagi?" tanya Nyonya Yoo setelah bisa meredakan tawanya.

"Hmm.. Mungkin aku akan memaksa Rachel untuk latihan dance hari ini" jawab Sehun sambil mengeluarkan cengiran bodoh, yang menurut Nyonya Yoo sangat imut. Haha. Ya, imut, meskipun Sehun sudah besar dan tumbuh menjadi namja yang tampan tapi dia masih terlihat imut. Cengiran atau wajah-wajah bodoh nya itu masih sama seperti saat ia masih kecil.

"Hahahaha... Oke.. oke.. Baiklah.. Kau naik saja ke kamarnya. Bangunkan dia pelan-pelan, eoh. Nanti kau di tendang lagi. Hahahaha..." suruh Nyonya Yoo lalu tertawa lagi karena perkataan nya sendiri.

Nyonya Yoo memang sudah menginjak usia kepala lima, tapi ia memiliki jiwa muda. Ia sangat mengerti dengan Sehun yang sudah menyukai anaknya, Rachel sejak mereka masih kecil. Dan Nyonya Yoo sudah menyayangi Sehun seperti anaknya sendiri.

"Nde, eommoni.. Aku naik dulu ya" kata Sehun yang dibalas anggukan dan senyuman oleh Nyonya Yoo.

•••••

Sehun POV

Baru kemarin aku bertemu dengannya di sekolah saja aku sudah sangat merindukannya. Aku sangat malu untuk menyatakan perasaan ku pada Rachel. Aku selalu ingin berdekatan dengan nya, jadi aku juga selalu mengikuti kegiatan-kegiatan yang di ikuti nya.

Dan soal partner dance itu, aku yang meminta Kai untuk bertukar partner dengan ku tanpa sepengetahuan Rachel. Sebenarnya saat di undi, partner ku adalah Haera tapi karena kebetulan Kai yang menjadi partner Rachel, jadi aku bisa memintanya untuk bertukar dengan ku.

Aku membuka pintu kamar Rachel pelan-pelan. Aku bisa melihatnya yang masih menjadi kepompong di dalam balutan selimut tebal berwarna soft pink miliknya. Rachel suka warna-warna pastel seperti soft pink dan sky blue, bahkan design dan semua interior kamarnya hanya ada warna soft pink, sky blue, dan putih.

Aku mendekat ke arahnya. Aku duduk di ranjang sebelah Rachel. Seandainya saja kalau sekarang aku bisa memeluk nya, aku sudah pasti memeluknya dan tidur di sebelahnya sekarang. Tapi itu tidak boleh, ya, aku tidak memiliki hubungan apa-apa dengannya.

Aku membungkuk, mendekatkan wajah ku ke arahnya. Aku berbisik di telinganya "Saranghae Yoo Rachel.. Ku harap kau juga mempunyai perasaan yang sama deganku." lalu aku mengecup dahi nya lembut.

Tiba-tiba Rachel bergerak, ia memeluk leherku. Hei.. Leherku di tarik. Sekarang aku seperti tidur menghadap nya tapi bedanya posisi pantat bagian bawah ku masih menempel di ranjang nya, masih seperti orang duduk tapi membungkuk.

Rachel memeluk leherku lebih erat lagi. Wajah nya tepat berada di depan ku. Aaahhh.. aku bisa mati sekarang juga karena melihat wajah imut tidurnya.

"Hmm.. Teddy bear.. Temani aku.. Aku tidak mau Sehun mengganggu ku lagi. Dia menyebalkan. Aku sangat ingin membuangnya ke laut. Hmm.. Hm.." Rachel mengigau.

Tapi segitu bencinya ya dia sampai ingin sekali membuang ku, bahkan di mimpinya? Huft~ 'Hei, aku bukan teddy bear tau! Teddy bear mu ada di sebelah sana'. Tapi aku senang dia memeluk ku, meskipun dia mengira aku adalah teddy bear nya. Haha..

Rachel bergerak lagi "Hmm..Hm.." Andwae!! Dia mulai membuka matanya! Bahaya!! Ugh.. Apa dia sadar kalau dia bukan memeluk boneka nya? Rachel mulai membuka mata nya!! Ya Tuhan.. Tolong... Jangan buka mata!!! Noo.. Gawat! Yahh!! Dia membuka matanya! Begitu matanya terbuka ia langsung terkejut melihatku yang berada di depannya. Dengan cepat ia menarik kembali tangannya.

Aku langsung menjauhkan tubuhku. Berdiri tegap di sebelah ranjang besarnya. "Ya!! O-Oh.. Sehun!!! Ya!! Mr. Haughty! Apa yang kau lakukan di sini eoh?!!! Kenapa kau dekat-dekat dengan ku?!?!" tanya nya dengan cepat dan mendudukkan dirinya sambil memeluk boneka teddy bear miliknya.

"Apa maksud mu, eoh?! Aku ke kamar mu untuk membangunkan mu! Kita akan latihan hari ini! Tapi kau malah menarikku dan memelukku!!" balasku tidak mau kalah.

Mulutnya menganga, lalu "Mwo?! Jinjja.. Apa kau tidak bisa membiarkan ku istirahat sehari saja tanpa menggaggu ku, eoh?!" ucapnya dengan nada sangat kesal.

Tok.. Tok.. Tok.. "Yah.. Kalian berdua! Pagi-pagi gini tidak bisa apa tidak bertengkar?" Tiba-tiba Nyonya Yoo membuka pintu kamar Rachel, lalu melihat ke arah kita berdua.

"Dan, Rachel.. Sehun kan bermaksud baik, kalian juga perlu latihan supaya bisa menang, ok? Mandilah dulu dan turun ke bawah untuk sarapan baru latihan. Eomma turun dulu. Ayo Sehun" kata Nyonya Yoo pada Rachel dan mengajakku menunggu di bawah.

***

TBC

I'll pause here:) Please wait^^

Thx

♥MERCY

I'll Show You That I Can!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang