Chapter Seventeen
H-1 acara lamaran Jeviano dan Keziana.
Rombongan anggota keluarga dari pihak wanita telah sampai di hotel siang hari tadi. Ayah, ibu, beberapa bibi dan paman serta saudara sepupu pun datang. Alasan utama mengapa acara lamaran tak diadakan di kampung halaman Kezia adalah waktu persiapan yang amat terbatas. Mengingat keluarga Radjasa cukup terpandang, rencananya akan ada sebuah conference pers setelah acara selesai. Jadi sudah dapat dipastikan beberapa wartawan akan turut hadir besok.
"Mbak, calon suamimu mana? Kok gak keliatan sih dari tadi?"
Winda mengulas senyum jahil sembari menyikut lengan kakak sepupunya, Keziana. Mereka kini sedang berjalan mengelilingi ballroom hotel sembari melihat pekerja Event Organizer yang masih fokus menghias ruangan. Tinggal menyelesaikan sekitar lima persen lagi, dan tempat ini akan sempurna, sesuai dengan permintaan Keziana tempo hari.
Di ujung ruangan, ada sosok Yasmine yang tengah sibuk berbicara dengan perwakilan EO. Diantara semua orang yang menyiapkan acara, wanita yang berumur sekitar akhir dua puluhan itulah yang paling sibuk.
"Aku gak tau. Di kamarnya kali," jawab Kezia sekenanya. Dibandingkan membahas Jevian, ia lebih tertarik mengamati bagaimana pegawai EO bekerja.
"Mbak terlalu sibuk sama pakde bukde sih, jadi gak tau pacarnya di mana," mendengar itu, Kezia pun menoleh.
"Jadi, pacarannya udah sampe mana nih?"
"Sampe mana apanya?"
"Ituuuu," Winda mengangkat kedua alisnya. "Udah sampe pelukan, ciuman atau—"
TAK!!
Winda meringis kesakitan kala sebuah jitakan dari Kezia mendarat mulus di dahinya. Sementara sang kakak sepupu kini tengah menatapnya marah.
"Pikiranmu tuh bersihin!!"
"Aku kan cuma nanya, kenapa pake dijitak sih," Winda mengomel hingga bibirnya mengerucut. "Lagian aku tuh udah gede kali, udah paham sama yang begituan."
"Begituan apa??"
"Ya aktifitas yang biasanya dilakuin orang pacaran."
"Kamu belum pernah pacaran, jadi jangan sok tau."
Omelan Kezia terinterupsi kala nada dering ponselnya berbunyi. Gadis itu buru-buru merogoh saku celananya, ada notifikasi satu panggilan tak terjawab dan satu pesan yang masuk.
Jeviano ☠️
Lo bawa obat ga? Gue lupa tadi gara-gara diburuin mama.
Kalo bawa, anterin ke kamar ya."Aku ke atas dulu."
Winda mengernyit heran, "loh, kok tiba-tiba? Bukannya kata Mbak tadi gak mau lama-lama di atas karna takut diintrogasi keluarga besar?"
"Jevian nyariin."
KAMU SEDANG MEMBACA
Suddenly I Became His Wife | JENO × KARINA
Fanficapa yang akan kamu lakukan jika kenangan cinta pertama yang menjijikkan, dan pria idaman semasa SMA yang susah payah ingin kamu lupakan itu ternyata adalah orang yang dalam semalam menjadi suamimu?? Jeviano Gabriel Radjasa, membuat Keziana Lucia gil...