"Dimakan wortelnya sayang, jangan disisihin."
Jeviano terpaksa menurut. Bagaimana tidak, Keziana kini sedang menatap horror ke arahnya, mengawasi pria itu untuk makan dengan benar.
Sup ayam yang dibuat Keziana untuk meredakan sisa pengarnya pagi hari ini sangat enak. Hanya saja, ada campuran wortel di dalamnya. Namun tak ingin semakin merusak suasana hati sang istri, Jeviano akhirnya menyantap potongan sayur yang tidak ia sukai itu.
"Kamu kalo pulang mabuk lagi, gak bakal aku bukain pintu." Ancam Keziana. Ia menunjuk-nunjuk Jeviano dengan sendok ditangannya.
"Maaf," ucapan Jeviano menggantung. "Aku udah usaha buat gak minum banyak-banyak, tapi kelolosan. Maklumin sekali aja ya? Aku kan udah lama juga gak kumpul bareng Mark sama Nakha."
Keziana menghela nafas, kemudian menambahkan satu sendok sup lagi ke mangkuk Jeviano. "Aku maafin kalo kamu habisin sup nya."
Wanita itu terkekeh pelan karena selanjutnya, ia melihat sang suami makan dengan lahap. Mungkin nanti Keziana harus memberitahu Seruni bahwa cucunya sudah mulai suka makan sayur.
"Oh iya, aku mau ngasitau kamu sesuatu," Jeviano teringat akan hal yang belum ia sampaikan pada Keziana.
"Apa??"
"Hari Senin aku ke New York. Aku diundang brand buat open runway di NYFW."
Keziana menghentikan aktifitas makannya. "Berapa hari Jev? Kok mendadak?"
"Tiga hari," jawab Jeviano sembari mengusap tengkuknya canggung. "Sebenernya ini gak dadakan sih karna undangan udah nyampe dari beberapa hari yang lalu. Cuma aku lupa terus buat kasitau kamu, maaf ya.."
"Gak perlu minta maaf, itu kan pekerjaan kamu," Keziana memainkan sendoknya di piring. "Aku udah siap jadi istri orang sibuk, asal kamu tau."
Keziana membiarkan Jeviano yang kini sedang menahan senyumnya. Setelah menyelesaikan sarapan, ia pun merapikan beberapa piring di atas meja dan membawanya ke dapur.
"Jev, kalo udah selesai mangkuknya langsung bawa ke sini ya," perintah Keziana yang mulai menyalakan keran wastafel untuk mencuci piring-piring kotor. Karena itu, ia tak mendengar suara kursi meja makan yang didorong, begitu pula langkah sang suami yang berjalan mendekat.
Keziana terpaku kala dirinya mendapati bahwa Jeviano kini sedang memeluk tubuhnya dari belakang. Ia pun dengan santai meletakkan dagu tajamnya di bahu sang istri, dengan lengan yang melingkar sempurna di pinggul ramping itu.
"Makasi buat sarapannya sayang," bisik Jeviano parau. "Tapi kayaknya ada yang kurang.."
"Apa?" tanya Keziana. Wanita itu membiarkan air keran mengalir begitu saja sebab ia mendadak kehilangan fokus.
"Can i have my dessert please?"
Keziana melepas sarung tangan yang dipakainya, lalu menoleh hingga wajahnya dan Jeviano bertemu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suddenly I Became His Wife | JENO × KARINA
Fanficapa yang akan kamu lakukan jika kenangan cinta pertama yang menjijikkan, dan pria idaman semasa SMA yang susah payah ingin kamu lupakan itu ternyata adalah orang yang dalam semalam menjadi suamimu?? Jeviano Gabriel Radjasa, membuat Keziana Lucia gil...