Bagian lima belas :

304 61 7
                                    

Happy reading!

Menjengkelkan. Benar. Hal yang paling menjengkelkan untuk Seungmin. Changbin tadi memakinya lagi, karena membuat lelaki itu harus kembali ke tempat dimana mereka janjian dengan membawa mobil dan harus kembali memecah kemacetan.

Sial memang, motornya harus mogok. Tidak bisa di starter ketika ia ingin pulang kembali ke Tangerang. Pada akhirnya Changbin membantu Seungmin menghubungi bengkel terdekat, dan membuat motor Seungmin harus menginap di bengkel untuk beberapa hari kedepan.

"Lo mau gue anter kemana? Nginep aja lah." Tawar Changbin.

Seungmin menggeleng, "gue ada janji mau ngomong ke nyokap soal Hyunjin."

"Oh. Terus gimana? Gue anter kemana, njing?"

Seungmin mendengus, "lo kalo nggak ikhlas mending nggak usah Bin. Asli, gue ngeri tambah sial."

"Amit-amit. Mulut lo dijaga coba."

Seungmin tertawa, "gue balik aja ke Tangerang, Bin. Anterin gue sampe stasiun UI ya."

"Beneran? Ada duit kaga lo buat balik?"

"Si anjing, mentang-mentang di Medan lo bocah kaya raya, belagu monyet."

Kali ini ganti Changbin yang tertawa. "Gue nanya, anjing. Yaudah, buru dah, gue anterin lo ke stasiun."

"Yang ikhlas dong ah, babi."

"Bacot si anjing."

*** ** ***

"Tas kamu nggak ada yang ketinggalan, beneran?" Bangchan bertanya, ketika mereka sudah memasuki stasiun yang dituju.

Bangchan membawa motornya, dan sudah diparkir di halaman parkir yang tersedia pada area stasiun.

"Udah nggak Chan, aku cuma bawa makanan yang aku beli buat kucing aku dirumah. Catatan buat belajar uts nanti, dompet, charger sama powerbank."

"Nggak bawa baju?"

Lino menggeleng, "nggak lah, ngapain ih. Kan di rumah baju aku juga udah banyak." Sahutnya pelan, "eh iya, kamu nggak pulang ke Bogor?"

"Nggak deh kayaknya, Lix juga nggak mau pulang. Aku paling ntar nemenin Changbin."

"Lix kenapa nggak pulang?"

Bangchan mengangkat bahunya, "katanya mah ada tugas barengan sama Jisung."

"Ih, aku jadi ikut curiga. Jangan-jangan, Lix beneran naksir Jisung?"

"Kayaknya nggak deh, yang. Setau aku, Lix naksir adek kelasnya gitu dulu pas SMA."

"Emang Lix sekolah dimana deh?"

Bangchan berusaha mengingat, "SMA Tiga apa ya, iya kayaknya deh. Bareng sama Seungmin juga, kamu nggak tau?"

"Loh? Adek aku sekolah disana juga."

Bangchan membulatkan matanya, "iya? Wah, jangan-jangan adek kamu kenal sama Seungmin sama Lix?"

"Aku berharapnya sih mending nggak usah kenal. Malesin deh, apalagi sama Hyunjin."

"Kok kesel?" Goda Bangchan.

"Bukan kesel karena apa-apa sih, Chan. Cuma ya males aja. Apalagi kalo semisal temenan deket."

Bangchan mengusap puncak kepala Lino lembut, "kamu nggak satu sekolah sama adekmu?"

"Nggak." Lino menggeleng kecil, "Ayen nggak mau satu sekolah sama aku."

ONLY (2Min/Banginho)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang