"Berapa kali sih aku bilang, kamu udah keterlaluan Hwang! KAMU. KETERLALUAN."
Hyunjin yang masih duduk disebelah Seungmin itu menoleh, senyum sinisnya terlihat.
"Kamu bilang aku keterlaluan? Lalu sikap kamu tuh apa kak?" Hyunjin balas membentak, namun ia masih bisa memelankan suaranya. "Kamu nyoba selingkuh lagi? Iya?"
"Aku minta putus!" Papar Seungmin, "aku capek ngadepin kamu! Tapi kamu nggak pernah mau putus!!"
Hyunjin tertawa datar, menatap Seungmin dengan tatapan tajam. "Kamu selalu minta putus, tapi kamu masih mau kalo aku ngajak kamu have sex sekarang! Dimata kamu, aku cuma pelampiasan aja ya? Cuma orang yang bisa muasin nafsu kamu?"
"I'm not that low, Hyunjin. Watch your mouth!" Sahut Seungmin tak kalah datar. "Kamu berubah. Sejak hari itu, hari dimana kamu bilang mau maafin aku, kamu berubah. Kamu ngekang aku. Kamu jadi kasar. Kamu nggak peduli lagi sama perasaanku!"
Tawa miris mengudara, mengisi keheningan dalam mobil Seungmin. "Memangnya kamu pernah mikirin perasaanku? Kamu selingkuh pas kita annive satu tahun. Kamu bayangin dong, tepat di hari jadi kita, aku harus dikasih kenyataan kamu selingkuh! Akutuh harus apa lagi sih, kak? Kamu bilang kita have sex karena aku sayang kamu. Aku udah lakuin itu. Aku berusaha ngejaga kamu dengan caraku, tapi kayaknya kamu emang nggak pernah puas ya?"
"Ini semua salah aku. Lino sama sekali nggak bersalah. Aku yang bilang kalo aku single, aku yang selalu ngajak dia pergi, aku juga yang selalu mau chattingan sama dia." Hyunjin mengalihkan pandangannya, mengusap pipinya yang basah karena tangisnya gagal ia tahan. "Aku nyaman sama dia, Hyun. Aku ngerasa bisa jadi diriku sendiri. Kamu pernah nggak sih capek sama hubungan kita yang begini?"
"Terus? Dengan kamu nyaman sama dia, kamu ngerasa kamu bisa deketin dia gitu aja? Tanpa mikirin perasaanku gimana?" Hyunjin menatap Seungmin dengan tatapan terluka, "kayaknya, memang cuma aku yang usaha dan berjuang disini ya kak?"
Seungmin tertawa remeh, "berjuang? Usaha? Apanya, Jin? Kamu cuma bersikap egois. Kamu menekan, kamu mengekang agar aku tetap disini sama kamu."
Hyunjin menatap Seungmin, air matanya turun semakin deras. "Memangnya aku salah kalo aku pengen sama kamu terus? Aku sayang kamu, kak!"
"No. Kamu bukan sayang. Kamu obsesi! Kamu terobsesi sama aku!"
Hyunjin tertawa, merasakan nyeri yang semakin menyerang dadanya. "Ternyata, aku memang nggak berharga ya kak? Karena kamu udah nikmatin semua, makanya sekarang kamu begini?"
"Hyunjin, stop talking nonsense! Kita melakukan itu dengan konsent." Seungmin meremat rambutnya, "bisa nggak kamu nggak udah bawa-bawa soal itu yerus menerus?! AKU CAPEK!"
Hyunjin tersenyum, "mau lo apa anjing? Mau lo sekarang apa?"
"Mau gue? Gue mau kita putus. Gue capek sama lo. Gue capek sama tingkah lo. Pacaran sama lo bikin gue miskin teman! Lo liat, Jisung pun sekarang sungkan buat sekedar ngajak gue main futsal. Lo seneng ya liat gue gini? Lo jahat, Jin."
Hyunjin tertawa semakin keras, "emang anjing lo kak. Lo yang kayak gini ke gue, terus sekarang lo playing victim? Lo mikir, andai aja dulu lo nggak selingkuh, gue nggak akan kayak gini." Hyunjin mengusap pipinya yang basah, "mungkin emang lo nggak pernah secinta itu sama gue. Lo mau putus? Oke, kita putus. Dan abis ini, pergi lo sejauh-jauhnya!" Hyunjin langsung keluar dari mobil milik Seungmin. Hatinya hancur bersama sisa harga diri yang ia miliki.
*** ** ***
Lino mematut dirinya di depan kaca sekali lagi, merasa jantungnya berdegup sangat kencang. Belum lagi ketika Lino merasakan sesuatu seakan menggelitik perutnya ketika ia bertukar pesan dengan Chan, kekasihnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/289154948-288-k894375.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ONLY (2Min/Banginho)
Hayran KurguSeungmin berhasil bikin Lino percaya lagi soal cinta. Tapi sayangnya, ketika Lino mau berusaha dan berjuang buat mendapatkan Seungmin, Lino justru dibuat patah hati karena ternyata Seungmin sudah punya pacar. Lalu, bagaikan pahlawan, Bangchan datang...