Part 27

588 58 2
                                    

Yoongi membuka kedua matanya dan terkejut saat mengetahui Ia tertidur di kamar hotel tempat Ia menemui Hana semalam.
Namun saat ini, Hana tidak ada di sana.
Yoongi melihat ke arah meja rias yang ada selembar kertas kecil bertuliskan "Aku harus kembali bekerja. Kau tidur begitu nyenyak sampai Aku tidak tega untuk membangunkannya. Hubungi Aku kalau kau sudah bangun. -Hana"

Yoongi meremas dan membuang kertas itu ke lantai.
Ia memakai jaketnya lalu pergi dari hotel.

Mobil yang Ia kendarai melaju sangat cepat. Ia semakin tidak tenang setelah menyadari bahwa HPnya mati total karena kehabisan batrai.

"Shit! Perempuan sialan!" gerutu Yoongi saat mengingat wajah Hana.

Yoongi tiba di rumah sakit pukul 9 pagi.
Ia berlari menuju ruang ICU, tempat dimana Ibu Y/n dirawat.
Namun Ia tidak mendapati Y/n atau Ayah Y/n di ruang tunggu.
Ia langsung masuk ke dalam ruang ICU.
Tempat tidur yang tadi malam masih ada ibu Y/n, saat ini sudah rapih dan tidak ada pasiennya lagi.

Yoongi sangat bingung,
Prasangka buruk seketika terbesit dalam fikirannya.

"Suster, pasien yang semalem dirawat disini kemana? nyonya Choi dimana? Pindah ke ruang perawatan kah?" tanya Yoongi kepada seorang perawat yang berjalan didepannya.

"Apakah yang Anda maksud pasien atas nama Choi So Young?" suster itu memperjelas nama yang dimaksud Yoongi.

Yoongi mengangguk.

"Apa Nyonya Choi sudah pindah ke ruang perawatan biasa?"

"Hm, Maaf Tuan. Nyonya Choi sudah tidak ada. Jam 7 pagi tadi beliau menghembuskan nafas terakhir. Permisi, Tuan" ucap suster itu sambil berjalan pergi.

Yoongi benar-benar shock setelah mendengar berita duka dari suster itu.
Ia berlari ke arah parkiran dan mengendarai mobilnya menuju rumah Y/n.

Ia benar-benar marah dengan dirinya sendiri. Tidak tau harus mengatakan apa pada Y/n nanti. Ia sangat menyesal karena tidak ada disisi Y/n disaat seperti ini.

Kemudian Ia berlari menuju parkiran dan melaju lagi mobilnya dengan kecepatan tinggi.

Ia tiba di sekitar rumah Y/n,
Sudah banyak orang yang berada disana termasuk Ibu & Kakak Yoongi serta rekan-rekan kerja Yoongi yang baru saja tiba dari pemakaman. Ia datang sangat terlambat, jenazah Ibu y/n sudah dikebumikan sebelum Ia sempat melihatnya untuk terakhir kali.
Ia semakin gugup untuk menemui Y/n.

Youra yang melihat mobil Yoongi langsung menghampiri Yoongi yang baru saja turun dari mobil.

"Kau dari mana?" tanya Youra dengan tatapan penuh kekesalan.

"Aku ada urusan mendadak, Nuna." ucap Yoongo berusaha santai.

"Urusan dengan wanita itu dan menjadikan Bang PD-Nim sebagai senjata untuk kebohonganmu?" ucap Youra sambil mengepalkan tangannya.

Yoongi terdiam dan menunduk, Mulutnya tak mampu mengeluarkan satu kata pun.

"Mau sampai kapan begini Yoon? Setiap orang memiliki rasa lelah jika terus-terusan dibohongi." ucap Youra.

"Apa ini salah satu bagian rencanamu untuk membatalkan pernikahanmu dan Y/n?"

"Nuna, ini tidak seperti yang Kau bayangkan. Aku memang bertemu dengan Hana, tapi untuk menyelesaikan urusan lku dan dia. Aku akui caraku salah" ucap Yoongi dengan mata berkaca.

"Cukup Yoon. Aku tidak butuh alasanmu." ucap Youra meninggalkan Yoongi.

Yoongi memberanikan diri untuk melangkahkan kaki masuk ke dalam rumah Y/n.

Ia mendapati beberapa orang sedang menggotong Y/n ke dalam kamarnya. Ya, Y/n pingsan.

"Yoongi!" Ibu Yoongi memanggil Yoongi

Tanpa menjawab, Yoongi langsung menghampiri Ibunya.

"Mau apa kau kesini?" ucap Ibu Yoongi sinis

"Eomma, Maafkan Aku. Tapi ini semua tidak seperti yang Eomma bayangkan." ucap Yoongi memegang lengan Ibunya.

"Terlalu banyak kebohongan. Jadi kalau kau sekarang berkata jujur pun, Tidak ada orang yang mempercayaimu. Termasuk eomma." Ucap Ibu Yoongi sambil meninggalkan Yoongi

"Yoongi" sapa seorang pria paruhbaya.

"Abonim" ucap Yoongi sambil memeluk Ayah Y/n.

"Maafkan Aku" ucap Yoongi yang tanpa sadar sudah terisak di pelukan Ayah Y/n.

"Tidak apa-apa, Aku mengerti bahwa kau sibuk Gi" ucapnya sambil mengelus punggung Yoongi.

"Aku benar-benar minta maaf karena tidak ada disana." ucap Yoongi

"Jangan terlalu menyalahkan dirimu, Gi. Sekarang coba kau temani Y/n. Dia sangat terpukul."

Yoongi memberanikan diri untuk menemui Y/n.

Ia masuk ke kamar Y/n.
Saat itu Y/n ditemani oleh Aeri, Haneul dan Dongmin.
Dongmin menyadari kehadiran Yoongi dan memberikan isyarat pada kedua temannya untuk keluar dari kamar Y/n.

"kalian Jangan kemana-mana. Tetap disini. Aku tidak mau bertemu dengannya." ucap Y/n sambil menarik tangan Aeri lalu memeluknya.

Hal tersebut sangat menyakitkan untuk Yoongi. Namun Ia mengerti bahwa Y/n seperti ini karena kesalahannya sendiri.
Ia mengurungkan niatnya untuk menemui Y/n dan kembali ke lantai bawah untuk bertemu dengan member lainnya.




 Ia mengurungkan niatnya untuk menemui Y/n dan kembali ke lantai bawah untuk bertemu dengan member lainnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Halooo!
Jangan lupa follow akun ini,
Vote & share Unspoken Words yaa.
Maaf kurang panjang tapi part selanjutnya aku pastiin bakal panjanh bangett.
Penasaran gak? Sabar yaaa.
Terima kasih untuk supportnya💜💜💜

UNSPOKEN WORDS || SUGA X READER (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang