30. Asa yang Pupus

5.8K 470 144
                                    

Jangan lupa vote dan komentarnya 💚

Biar aku makin semangat 💚

"Saya mau ajak kamu ketemu klien

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Saya mau ajak kamu ketemu klien. Enggak apa-apa, 'kan?"

Zanitha yang tengah fokus menatap jalanan di depan melirik Tara sejenak, lalu menjawab, "Tadi 'kan saya bilang nggak apa-apa, Mas."

Tara manggut-manggut lega setelah yakin Zanitha benar tidak masalah diajak pergi untuk urusan pekerjaan. Biasanya Tara diantar Charity, itu juga kalau tempatnya sesuai dan putrinya ingin ikut. Sedangkan hari ini Tara mengajak sang istri karena orang yang akan ditemuinyaㅡmungkinㅡbisa menghibur hati Zanitha yang kian memburuk.

Ada satu jam perjalanan karena kendala jalanan sedikit padat, akhirnya mereka tiba di tempat pertemuan. Bukan di tempat makan agar lebih santai, bukan tempat hiburan yang bisa membuat Zanitha merasa lebih fresh, melainkan sebuah studio musik yang untuk pertama kalinya disambangi oleh mereka berdua.

Zanitha enggan menerka-nerka siapa yang akan ditemui oleh suaminya, karena alasan dia bersedia ikut hanya untuk memenuhi ajakan Tara tanpa ekspektasi apa-apa. Lain dengan Tara yang tidak sabar menunggu reaksi Zanitha setelah tahu siapa kliennya.

Mereka masuk beriringan, menuju lantai dua tempat sang klien berada. Tanpa rasa canggung, Tara mengetuk pintu berwarna abu-abu dengan tulisan practice room sebanyak tiga kali, lalu tak lama dibuka oleh pria berperawakan tinggi besar berkaus hitam yang langsung tersenyum menyambut Tara dan Zanitha.

"Maaf agak telat. Tadi jalanan sedikit macet."

"Enggak apa-apa. Dia juga nggak buru-buru. Ayo, silakan masuk."

Tanpa diperintah dua kali, suami istri itu masuk ke practice room yang hanya diisi oleh dua orang. Pria tadi danㅡYa Tuhan! Sadarkan Zanitha sekarang juga jika ini mimpi semata. Pasalnya ada pria lain yang tengah duduk di depan keyboard yang kini berdiri dan menyalami Tara dengan akrab. Ya, pria itu adalah Kevinㅡpenyanyi ternama di negeri ini dan Zanitha baru ingat Kevin adalah klien Tara.

Zanitha memaku di dekat pintu masuk yang telah ditutup rapat, masih belum memercayai sosok yang ia lihat secara dekat. Zanitha bukan penggemar berat, hanya menikmati musik Kevinㅡyang harus diakui sekarang ini sedang jarang menikmati musik. Meski begitu, melihat Kevin dalam jarak dekat dan jauh lebih beruntung dibandingkan penggemar lainnya adalah sebuah berkat yang tidak dapat ditolak.

Kevin berambut cokelat yang mengenakan kaus biru dengan kemeja kotak-kotak berwarna abu sebagai outer. Penampilan sederhana yang tetap berhasil membuat Zanitha nyaris menggila melihatnya.

"Kali ini nggak sendiri, ya." Kevin yang awalnya mengobrol dengan Tara menaruh atensi pada Zanitha yang masih bergeming di tempat.

"Iya, ini istri saya. Enggak apa-apa 'kan saya ajak?" tanya Tara seraya menarik Zanitha untuk mendekat yang membuatnya kembali ke realitas.

Cherish Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang