"Mama cantik~ Adek pulang~"
"Anak Mama yang manis~ sini, Dek."
Hap
Pelukan selamat datang terjadi penuh tawa antara ibu dan anak manis milik bapak Lee Jeno.
"Bagaimana sekolah hari ini?"
"Baik, sangat baik, Ma."
"Baguslah."
"Mama masak apa? Adek lapar."
"Bening bayam, sambel kemangi, jamur goreng sama ayam panggang." Jelas Karina sambil menunjuk satu persatu hasil masakannya siang ini.
"Wah~" Mata sang anak berbinar-binar.
"Sana bersih-bersih, terus panggil papa di ruang kerjanya ya, Dek."
"Siap, laksanakan!"
Winter buru-buru ke kamarnya. Mandi kilat 5 menit selesai. Hanya menggunakan baju kaos dipadukan dengan celana pendek, Winter siap meluncur keruang kerja papanya.
"Papa ganteng~ Adek pulang~" Winter masuk seperti biasa dan salam seperti biasa.
Jeno yang masih berbicara dengan rekan kerjanya langsung menoleh mendengar salam dari anak kesayangannya.
"Dedeknya Papa~" Jeno membuka tangannya lebar-lebar menerima pelukannya dari sang anak.
"Papa, Adek lapar. Makan yuk." Ajak Winter masih dengan acara pelukan mereka.
"Sebentar, Papa masih ada kerjaan sedikit, Dek."
"Huh?" Winter melepas pelukannya kemudian menoleh, duar!! Ada manusia ganteng di seberang sana. Sama gantengnya dengan papanya ini.
"Tunggu Papa sebentar ya, tadi Papa beli martabak keju kesukaan Adek. Makan itu dulu sama mama."
"Adek tunggung, Pa. Papai Pa~ papai temannya Papa~"
Blam
"Na?" Jeno melambai-lambaikan tangannya dihadapannya rekan kerjanya ini.
"Ah, iya?"
"Kenapa bengong begitu?"
"Itu yang tadi bukan Karina kan, Jen?"
"Bukanlah, Na. Itu Winter, dia anakku dengan Karin"
"HAH?!" Jaemin melotot tidak percaya.
"Tidak usah kaget begitu, Na."
"Kapan kalian buat anak, hah?! Kau masih kuliah Jeno, dan anak kalian sudah sebesar itu. Tidak mungkin!"
Dan Jeno cuma cekikikan, melihat respon seperti ini untuk yang kesekian kalinya. "Apa kau tertarik dengan anakku?" Tanya Jeno penasaran.
"Kelas berapa dia, Jen?"
"SMA tingkat awal."
"Mulai sekarang dia juga tanggung jawab ku." Celetuk Jaemin tiba-tiba.
"Na, jangan main-main. Karina bisa mencencang tubuh kau kecil-kecil."
"Apa kau pernah melihat aku main-main, Jen?"
Jeno menggeleng. Laki-laki dihadapannya ini selalu penuh dengan keseriusan. Mau bunuh orang juga langsung ia lakukan saking seriusnya.
"Aku Na Jaemin, mulai hari ini ikut andil atas segala kebutuhan dan keamanan Winter, juga tanggung jawab ku selayaknya tunggung jawab kalian."
"Na, kau butuh persetujuan keluarga Adyatama kalau saja kau lupa." Karina, ia bersandar di pintu masuk, menatap serius orang yang ingin mencuri putri kesayangannya.
❄️
Hallo~
Buku ini sebagai pengisi pertama di akun baruku.
Yang pernah baca ku rasa tidak perlu mampir karena isinya 99% sama.
Selama membaca~
Deskripsi buku =
1. Jeno dan Karina orang tua Winter.
2. Na Jaemin calon menantu Jenrina.

KAMU SEDANG MEMBACA
Adyatama Lee
Фанфик(Belum Revisi) "Anak seperti teman."--Karina. "Minta dijodohkan bukan dijodohkan."--Jeno. "Aku seperti pedofil."--Jaemin. "Ma, Kakak Na ganteng."--Winter. Korea-Indonesia. #Book pertama loncat-loncat. Kisah singkat tentang Jenrina sebagai orang tua...