-16-

33 4 0
                                    

Heyyooo back lagiii!!, Sebenarnya sih Mita pengen banget tauu namatin nih cerita, tapi gak tauu, masihh bingung huhhh😤

Nanti pilih sad end atau happy end nihh??

Komen and vote yukk, biar Mita nya semangat buat up! Hehe.

Sokayy, yukk bacaa!

Happy reading kawann!!

⚠️ Disini banyak dengan keluarga Gabby dan Ardan!

• • •

"ARDANN!! BANGUNN!!" Teriak seorang gadis yang sekarang sudah menyandang gelar sebagai istri itu membangunkan sang suami, Gabby.

Namun yang dibangunkan hanya acuh, menutupi telinganya menggunakan bantal.

"KAMU KALO GAK BANGUN PISAH KAMAR!" Ancam Gabby dengan wajah merah padam.

Ardan yang merasa di ancam itu pun langsung bangkit dari ranjangnya.

"Sekarang hari Minggu loh Ardan! Bukannya untuk enak-enakan tidur tapi bantuin bersih-bersih rumah!!" Tegas Gabby sambil menjewer telinga Ardan bak seperti seorang ibu sedang memarahi anaknya.

"Aw, aw, aw, sakit Yang! Iya-iya, aku mandi sekarang!" Balas Ardan lalu mengambil handuknya menuju kamar mandi.

"Udah jadi suami juga, masih aja kayak anak kecil harus dibangunin, gimana kalo udah ada anak? Moga gak nurun ke bapaknya, sinting juga nanti," cibir Gabby namun masih bisa di dengar oleh Ardan.

"Aku masih dengar ya Yang!" Teriak Ardan di depan kamar mandi itu.

"Nyenyenye, cepat mandi! Atau aku siram pakai air comberan!" Balas Gabby lalu turun hendak memasak.

"Punya istri gini amat, untung sayang," gerutu Ardan.

"Cibirin istri, gak dapet jatah lagi!" Pekik Gabby yang masih di ambang pintu.

"IYA!" Final Ardan lalu memulai ritual mandinya.

💨💨💨

Tok, tok, tok

Suara ketukan pintu yang cukup keras itu mampu membuat Gabby menghentikan acara memasaknya.

"IYA SEBENTAR!" Teriak Gabby yang masih mencuci tangannya.

Ceklekk

Pintu itu pun terbuka, menampilkan seseorang yang tengah tersenyum pada nya.

Namun Gabby hanya menatap orang itu sinis.

Dia Sasya, si penghambat hubungan keluarganya.

Baru aja mau romantisan, ada aja ulet bulu sekarang?! Cibir Gabby dalam hati.

"Ngapain?!" Ketus Gabby.

"Sinis amat, gue mau ketemu Ardan, ada gak?" Balas Sasya dengan tampang santainya.

"Ngapain lo cari suami gue?? Mau jadi pelakor? Iya?" Balas Gabby yang tak kalah ketus dari yang tadi.

"Siapa Yang? Pagi-pagi ada tamu aja," ujar Ardan yang masih belum sadar ada mantannya disini.

"Siapa lagi kalo bukan si ulet bulu," cibir Gabby melirik sinis musuhnya itu.

"Gue dateng kesini baik-baik ya! Jadi gak usah mancing duluan?!" Balas Sasya.

"Rumah gue bukan tempat pancing, jadi gak ada jasa buat mancing disini," ucap Gabby ketus.

Kisah Kita? [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang