26

528 19 0
                                    

Gadis bertubuh tinggi tengah menggulung selimut di ranjang yang empuk. Gia bergerak tak nyaman saat matahari menyilaukan kamarnya.

"Hmmm! Jam berapa sih? Perasaan masih malam?" gerutunya tanpa membuka mata, Gia secepatnya duduk.

"Pagii," sapa Samudra yang memang sedari tadi sudah ada di kamar gadis tersebut.

Gia menautkan alisnya, mencoba membuka matanya perlahan. "Heh?" Gia tercengang.

"Kenapa?" bingung pemuda itu.

"Sejak kapan lo di sini?"

"Sejak tadi. Udah lama sih," jawabnya enteng.

Sejak lama? Berarti Samudra sudah melihat gaya tidurnya Gia? Apalagi gadis itu kalau tidur bersuara.

"Berarti---"

"Iya, kamu tidur ngorok kaya kebo. Tapi lucu sih ekspresimu kek gitu, apalagi aku sempat foto," ungkap Samudra terkekeh.

"HAHH?" Gia melotot.

"Nih." Samudra menyerahkan ponselnya, kemudian menunjukan fose tidur Gia yang benar-benar di luar dugaan dengan posisi ngiler mulut terbuka.

"Hapus gak?!" kesal Gia mencoba merebut ponsel Samudra, namun pria itu mengumpatinya di saku celana dan menahan tubuh Gia yang bergerak lincah.

"Ihh apus gak?! Jelek banget itu gue!" desaknya setengah merengek.

Samudra gemas, ia mencuri satu ciuman di bibir gadis itu.

"Apaansih! Main cium-cium aja!" dumelnya menjauh dari pemuda tersebut. "Lo gak jijik gitu sama iler gue!!"

Samudra malah menggeleng enteng. "Gak tuh, ilermu wangi."

Gia bergidik ngeri, lalu menoyor kepalanya. "Setress!"

Gia akhirnya bangkit meninggalkan Samudra. "Mau kemana?"

"Mau mandi!" jawabnya sambil mengambil handuk.

"Ikut dong!" seruhnya dengan semangat empat lima.

"Mesum lo yaa!" tuduhnya galak.

"Hehe, gak jadi. Nanti aja kalau kita udah sah!"

Gadis itu memutar bola matanya dengan malas. "Ngarep bangat gue nikah sama lo!"

_

Melani tak henti-hentinya bergerutu saat di pasar. Gia sengaja menyuruhnya untuk berbelanja bahan pokok.

"Hei cantik, mau Abang bantu gak?" goda pria pasar yang melihat Melani keribetan membawa belanjaannya.

Melani melirik sinis. "Ogahh!!"

Selepas itu pergi dengan kesal, wanita itu rehat sejenak di parkiran mencari pedagang es.

Tenggorokannya terasa kering nan juga tercekat. "Awas lo lonte!!" Melani kembali berjalan, karena yang di tunggu tak kunjung datang.

_

Samudra tak menyerah ketika caper pada Gia, ketika gadis itu tak menggubrisnya.

"Giaaaa!! Udah dong liatin laptopnya, aku cemburu nih!!" rengeknya menarik ujung baju Gia seraya memohon.

Gia masih mengacuhkannya, matanya sedikit melirik pemuda itu. Menggemaskan!!

Merasa di kacangin, Samudra mendengus dan bersedekah dada sambil memanyunkan bibirnya.

Gia terkekeh saat melihat dia. Di tutupnya laptop, lalu menghadap Samudra dan menangkup wajah pria itu.

"Mau ngambek nih ceritanya? Bikin gumushh!!" Gia menarik pipi Samudra.

Pemuda itu diam-diam tersenyum dengan pipi yang merah merona. Bahkan hatinya pun berbunga-bunga saat di tatap dengan wanita yang ia sukai dari dekat.

"Gia kalau gini cantik," pujinya mencium pipinya sayang.

Kini mereka berdua sama-sama salting. Gia menjauh sedikit, mengatur degup jantungnya.

'Ini hati gue kenapa?' batin Gia mengusap dadanya.

•••

Tbc

Strong WomanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang