Epilog

5.1K 445 4
                                    

Hye mengakhiri tulisannya diatas kertas putih yang beberapa hari ini menjadi curahan hatinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hye mengakhiri tulisannya diatas kertas putih yang beberapa hari ini menjadi curahan hatinya. Matanya menerawang jauh ke masa lalu di mana dia mengalami banyak hal ajaib dalam hidupnya.

Mulai dari kisah hidupnya yang terbilang suram dan menyedihkan. Terlempar jauh ke tempat di mana, masih jauh dari kata modern. Tidak ada elektronik, transportasi bertenaga mesin dan hal yang berbau listrik.

Komunikasi pun hanya bisa dilakukan melalui surat. Dimana itu dilakukan beberapa puluh tahun yang lalu di dunia modernnya. Masih sedikit menganut paham yang kuatlah yang berkuasa. Dimana kasta masih sangat menjadi titik ukur kehidupan dalam pemerintahan.

Hye pun tidak menyangka jika akhirnya akan menemukan cintanya di sini. Menuai cerita cintanya yang tidak pernah terlintas dalam pikirannya akan seperti ini.

Lucu! Dia yang awalnya sangat menghindari kini malah enggan menjauhi perasaan cinta itu. Malah kian membara dari hari ke hari dengan bukti yang nyata.

Ah, takdirnya memang sungguh luar biasa. Setelah mengalami kisah hidup yang berat Tuhan membalas kesabarannya dengan akhir hidup yang bahagia.

Matanya berbinar senang dengan senyum yang mengembang, ketika matanya menangkap sang suami yang berjalan ke arahnya dengan balita berusia 4 tahun dalam gendongannya.

Putranya, Han Seok. Masih kecil saja wajahnya sudah sangat tampan, apa lagi jika sudah besar pasti akan menjadi incaran banyak gadis. Semuanya persis salinan Eyzi sewaktu kanak-kanak, hanya bibirnya lebih mungil persis seperti milik Hye.

Serta lesung pipi diwajahnya yang membuatnya sangat manis, hingga kerap kali menjadi korban kejahilan Bibi cantiknya yang sangat gemas dengan keponakannya itu.

Cup

Eyzi melayangkan kecupan ringan di kening Hye. Pria tampan dengan pakaian kebesaran khas Kaisar itu duduk di samping istrinya dengan memangku Han Seok.

"Ibu tadi ayah menunjukkan kuda!" adu Han Seok senang dengan mata berbinar lucu.

"Benarkah?" tanya Hye mencubit pipi putranya gemas. "Lalu Kenapa Ibu tidak diajak?"

"Em... Tadi ibu tidak ada." balasnya polos.

"Nanti kalau sudah besar Aku ingin membawa Ibu naik kuda!" ujar Han Seok senang.

Hye terkekeh kecil mendengar celotehan Han Seok yang sedikit tidak jelas. Matanya beralih pada sang suami yang hanya diam menatap interaksi keduanya.

"Kenapa kau?" tanya Hye bingung.

Eyzi menggelengkan kepalanya dan tersenyum tipis membuat Hye memicingkan matanya curiga. "Kau pusing?"

"Tidak!"

"Lalu?"

"Bukan apa-apa!"

"Benarkah?" Hye tidak akan berhenti sampai suaminya itu berbicara sejujurnya.

Eyzi menghela nafas panjang kemudian menghembuskannya perlahan. Matanya menatap Hye lembut tapi menyiarkan akan keinginan yang besar.

"Aku ingin kau menari dihadapanku!"

"Hah! Apa?"

Sepertinya Hye harus mengecek telinganya pada takbib setelah ini.

Han Seok sudah bermain ditaman yang tidak jauh dari mereka bersama Zia. Jadi Eyzi bisa leluasa memeluk istrinya tanpa batasan.

"Kau sakit sepertinya." ujar Hye yakin menyimpan telapak tangannya di kening Eyzi. Tapi pria itu menepisnya lembut.

"Tidak sayang, Aku sehat." ujar Eyzi merajuk karena melihat tanda jika istrinya itu menolak keinginan.

Hye mengerutkan keningnya. "Permintaanmu sangat aneh."

"Aku hanya mintamu menari itu saja!" balas Eyzi. "Apa yang aneh?"

"Tapi tidak biasa kau memintaku melakukan hal seperti itu." ungkap Hye jujur.

"Aku pernah melihatmu menari di bawah air hujan dan sekarang aku ingin melihatnya langsung secara dekat." jelas Eyzi yang membuat istri cantiknya itu mengerutkan keningnya bingung.

Dia tidak pernah menari di bawah air hujan kecuali di kediamannya. Apa jangan-jangan Dia pernah melihatnya pikir Hye curiga.

Seakan tahu apa yang dipikirkan Hye, Eyzi berujar dengan santai. "Aku saat itu menyaksikanmu, setelah memberikan surat undangan kepada paman Eun Soo."

Hye mendelik, pantas saja pikirnya. "Tapi aku ingin kau menari dikamar kita. Aku tidak suka jika kau menjadi tontonan banyak orang." ujar Eyzi posesif seakan istrinya itu akan mengabulkan keinginannya.

"Aku belum mengatakan iya." kesal Hye.

Bibir Eyzi tertarik membentuk sebuah seringaian. "Kali ini aku memaksa, sayang." bisik Eyzi kemudian menggigit telinga Hye gemas.

********

Hye meringis pasrah ketika tubuh di lilit pakaian yang cukup ketat yang begitu memperlihatkan bentuk tubuhnya. Dengan beberapa bagian tertentu yang terbuka, bahkan belahannya pun sampai paha bagian atas.

Entah apa yang dipikirkan suaminya, yang pasti Hye sangat ingin menangis melihat penampilannya seperti pelacur. Untung suami jadi udah halal pikirnya positif.

Ingatkan Hye, untuk mencakar wajah memelas Eyzi yang begitu ingin melihat istrinya memakai pakaian laknat itu.

Hye keluar dari kamar pemandian dengan wajah yang terasa sangat panas hingga ke telinga. Kepalanya menunduk dan tangannya mencoba menarik pakaian itu agar lebih menutupi sebagian tubuhnya yang tidak tertutup.

Eyzi meneguk salivanya kasar, penampilan Hye benar-benar menggoda iman. Tapi kemudian pria itu menggelengkan kepalanya mencoba menguatkan diri dan meraih kewarasannya.

"Ayo mulai!" seru Eyzi tidak sabar.

"Ti.. tidak ada musiknya." balas Hye gugup yang membuat Eyzi tertawa kecil.

"Kau bisa melakukannya tanpa musik."

Hye menghembuskan nafas pasrah. Tidak lama tubuh bergerak sesuai dengan ketukan irama di pikirannya. Tampak indah seperti kupu-kupu yang menari dengan juntaian kain halus dari pakaiannya.

Belum sampai 3 menit Eyzi sudah lebih dulu membuatnya tumbang. Pria itu tidak tahan menahan godaan di depan matanya apalagi istrinya sendiri.

"Kau indah, sayang." bisik Eyzi memuja.

Dalam keadaan setengah bugil sebuah ketukan pintu menghentikan aksi keduanya.

"Ayah, ibu, apa kalian didalam?"

Seketika Eyzi mengumpati putaranya yang datang disaat yang sangat tidak tepat.

_________

.

Hanya dengan alur yang seapa adanya.

.

SEE YOU... DI CERITA YANG AKAN DATANG BABAY...


CERITA AKU YANG WAJIB KALIAN BACA:
- My Luna Is Angel
- Prince's Mate (SEQUEL)
- The Dragon princess
- Crown prince's choice
- REKA

Semua TAMAT

REBIRTH: Belonging The EmperorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang