KETERGANTUNGAN

6.1K 128 11
                                    

# Batal_Cerai
#Part10

Batal Cerai
— Lebah Ratih
Kukira menikahi wanita nelangsa yang tak layak dianggap ada. Ternyata, dia bidadari surga yang membuatku tergila-gila.

Baca selengkapnya sampai TAMAT di aplikasi KBM App yuks.

🌹

Wanita-wanita cantik, seksi, nan terkenal berlomba-lomba mengantri minta kuantarkan. Bahkan konon, rela membatalkan tiket pesawat sekalipun agar mendapat kesempatan duduk di kursi mobil mewahku. Dan nyaris semuanya, kutolak. Karena tingginya kriteria yang kupatok pada wanita yang layak mendampingiku. Lalu mereka, tanpa malu-malu mengantri lagi untuk mendapatkan kesempatan kedua kali.

Aku dipuja dan sukses membuat penasaran para wanita hingga tergila-gila. Kutanggapi dengan dingin dan pandangan sebelah mata. Tapi namanya juga keturunan konglomerat begini, tampan lagi, mana pernah dicueki.

Apalagi aku memang tipe pemilik harga diri tinggi. Bukan pria gampangan yang mudah gonta-ganti pasangan. Tak seperti Alfin, Alex, dan Angga yang 'murahan' sekali. Sebulan bisa ganti pasangan berkali-kali. Sok tampan, padahal kemana-mana juga tampanan aku jelas. Ini fakta, bukan ngada-ngada! Semua orang mengakuinya. Makanya aku selalu PD tingkat dewa. Aku sombong, memang, tapi yang kusombongkan memang benar.

Tapi pagi ini, gadis aneh itu meruntuhkan semuanya.

Dengan sopan ia berpamitan, lalu melenggang santai meninggalkanku yang tak dimohonnya mengantarkan.

Awas saja, besok-besok pasti dia ngarep juga. Siapa sih yang bisa tahan dengan pesonaku?

.
.
.

Besok-besoknya, ternyata sama saja. Dia berpamitan dan aku masuk ke dalam mobilku, berangkat sendirian. Teguh juga pendiriannya. Lihat saja, tahan sampai kapan?

Hari-hari berlalu dan aku makin terbiasa dengan semua ini. Hidup dengan tenang di apartemen bersama dia yang juga hidup dalam dunianya sendiri, di dalam apartemen yang sama. Tanpa saling mengganggu. Hidup masing-masing.

Dan ia yang membuatku ketergantungan setiap waktu. Setelah mandi, aku memakai pakaian yang sudah ia siapkan. Padahal dengan asisten rumah tangga sebelum-sebelumnya, aku tidak setergantung ini. Begitu juga sarapan dan seluruh kebutuhan pagiku. Bahkan, sepatuku pun sepertinya ia bersihkan setiap hari. Entah kapan ia mengerjakannya. Yang pasti ketika akan kupakai, selalu mengkilat dan wangi.

Aku sibuk dengan kesibukanku, dia juga nampaknya sibuk dengan urusannya.

Pagi hari, aku berangkat ke kantor dan dia berangkat ke kampus. Tapi selalu saja, saat aku pulang, biasanya malam hari, ia sudah ada di rumah. Sudah menyiapkan makan malamku dari makanan yang ia pesankan. Karena aku sudah mengatakan sejak awal, lidahku ini lidah orang kaya. Terbiasa memakan hanya masakan chef-chef profesional, tak bisa memakan makanan desa.

Kuharap ia tersinggung. Segera menyampaikan sakit hati dan aku jadi memiliki alasan untuk balik memarahinya, memintanya agar berkaca dan faham asal serta kastanya. Ternyata tidak, dia santai saja. Menjawab faham. Memesankan makanan untukku dan setiap hari ia memasak untuk dirinya sendiri. Tanpa pernah lagi menawariku.

"Aw!" Karena terlalu fokus berbalas pesan dengan kolega bisnis, aku sampai tak sadar kalau tanganku terjepit pintu. Ah, sial! Sakit sekali. Tangan kiriku. Tadi aku meraba-raba, tak sadar tangan kiriku berada di lipatan pintu, tangan kananku malah menutupnya. Jadi, terjepit.

Aku menahan sakit sambil mengibas-ngibaskan tangan. Membiru di empat ruas jariku. Menyebalkan sekali.

Aku jadi kesulitan memasang dasi. Tidak mudah memasang dasi dengan satu tangan.

Batal Cerai (Kukira Wanita Nelangsa, ternyata Bidadari Surga) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang