[16] Simulation Pandemy: With Taran Backside

948 245 107
                                    

RE-PUBLISH

START-REPLAY

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

START-REPLAY

START-REPLAY

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[] [] []

Kamar megah eksotis itu hancur bagai kapal Titanic. Namun Caithlin bukan Rose yang terjebak cinta oleh Jack, nyatanya ia terombang-ambing oleh perlakuan ayahnya sendiri. Sekembali dari agensinya sekaligus mengerjakan Ujian 2AITO di hotel, ia mendapati Xie Ghozang yang mendarat di negeri Paman Sam dari Negeri tirai bambu hanya demi menyiksanya.

"Pukul aku tapi jangan dibagian yang bisa dilihat orang lain. Publik bisa tahu!"

Sempat-sempatnya Caithlin memirkan reputasi Papahnya sendiri. Tampaknya ia sudah terkena syndrome Stockholm, kondisi dimana korban merasa simpatik atau kasih sayang yang muncul terhadap pelaku. Bukan pada penculik, namun Papahnya sendiri.

"Kamu tergabung dengan ELITE benar kan?!" Rambut panjang Caithlin dijambak habis-habisan sebelum dibenturkan keras ke dinding. Anyir aroma darah yang mengucur deras dari hidungnya. Xie Ghozang menampar tanpa menahan kekuatannya membuat wajah Caithlin terbanting keras. Ujung bibirnya sobek. Pipi Caithlin memerah terbakar, hatinya terasa dipanggang, ubun-ubunnya memanas. "Jadi kamu dalang dibalik masalah spinonase, sabotase, dan terorisme 2AITO?!"

Caithlin tersungkur sujud menahan tulang kering Xie Ghozang. Merintih dengan usaha keras. "Bukan aku Pah... ampuni Caithlin..." Pundaknya bergetar kencang dengan bola mata menunduk dalam-dalam.

"Kau tahu apa yang terjadi dengan mengungkap hal yang tidak ada?!" Tanya Xie Ghozang sambil berjongkok menarik dagu Caithlin ke atas. "Saya tidak mau bertanggung jawab sedikitpun."

"Bukan aku saja--Hera juga anggota ELITE!" Caithlin mencoba mencari pembelaan diri. Xie Ghozang menarik guci kaca terdekat dan melemparnya ke hadapan Caithlin persis. Salah satu pecahannya menancap ke jemarinya. Karena bukan hanya Hera, Caithlin sudah mati rasa. Ia mendapat keberanian entah darimana hingga berdiri tak gentar. "Apa hanya aku yang mungkin melakukannya?! Mengapa tidak berpikir Hera yang turun tangan aksinya?! Bukankah sudah lihat di rekaman itu jelas-jelas Khaled?!"

ELITE KLASS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang