25|Hera Definition ELITE; With Juvellian Mystery|

704 234 204
                                    

KATA AUTHOR:

Tanpa sadar kalian lupa terakhir kali aku mainin karakter Hera chapter 15><

Tanpa sadar kalian lupa terakhir kali aku mainin karakter Hera chapter 15><

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[] [] []

Hera merasa asing dengan letaknya ia berdiri saat ini.

Netranya menangkap laboratorium dengan tabung raksasa mengelilingi hampir setengah isi ruangan. Kemudian perhatiannya teralih pada kasur-kasur yang hanya ditutup tirai tipis pemisah disepanjang mata memandang. Setiap kasurnya diisi oleh sosok anak kecil. Salah satunya anak perempuan yang duduk dengan selang infus serta masker oksigen menunggu giliran pengecekan.

Tampak familiar.

Anehnya Hera yang berjalan kesana-kemari tempat tersebut tak dapat dilihat maupun disadari siapapun-seakan keberadaannya tak nyata. Jadi ia berasumsi;

Ini mimpi.

Namun begitu ia menangkap sosok Hilda ELITE-5 yang berjalan mendekati anak perempuan yang ditatapnya sedari tadi, Hera mulai mengubah persepsi;

Ini ingatan. Ingatan Hera sebelum umur 7 tahun. Ingatanku.

Dan anak perempuan itu-aku.

"Ini untuk pengecekan DNA ya, dik," Katanya sembari memasukkan alat pengambil air liur ke dalam mulut dan melabeli alat tersebut bernama H-31. Kemudian Hilda remaja menyibak jas ke belakang dan mengeluarkan sebuah suntikan. "Ini untuk vitamin, okay?" Tidak hanya itu, bahkan alat aneh seperti helm dilingkarkan keatas kepala Hera kecil. "Alat neuroteknologi sonik tanpa bedah. Tenang saja."

Dan rutinitas terpenjara di dalam tempat pengujian misterius mengunci para anak kecil bahan ujicoba-nya agar tak pernah menghirup udara luar. Mengekang mereka hingga paranoid agar tetap berada di tempat ini dan berpikir, "Tempat terbaik dan teraman."

-Laboratorium yang lebih tepatnya camp ini.

Namun adegan berganti begitu cepat. Seakan cahaya putih terang yang menyilaukan mata mengantarnya ke tempat lain.

Hera melihat diri kecilnya berjalan mengendap-endap mengikuti seorang dokter ke sebuah ruangan.

"Wah..."

Itu bukan hanya Hera kecil yang bersuara namun Hera juga.

Keduanya mendapati ruangan penuh inkubasi terisi anak bayi.

"Hei hati-hati," Seru Hera melihat Hera kecil memasuki tempat itu dan mendekati salah satu bayi di inkubasi. Hera hampir saja lupa ia seperti mahluk tak kasat mata disini. Menjelajahi ingatannya sendiri.

Matanya melebar menangkap seorang bayi yang tertawa begitu melihat Hera kecil. Tangan mungil itu terangkat ke udara kosong hendak menyentuhnya.

Dan begitu mata Hera menangkap label nama, ia tahu bayi itu bernama Juvellian.

ELITE KLASS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang