31• End Of Battle 2; Indonesia Dubai Expo 2021

673 201 148
                                    

KATA AUTHOR:

WELCOME TO SEASON ENDING
ALUR DIPERCEPAT, SEMUA BENANG MERAH DITARIK DARI CHAPTER AWAL, TEMPAT ELIMINASI ELITE.

[] [] []

"Ready, boy?"

Haru melirik Taran dan Raphaello bergantian. Ia berdiri ditengah menangkap anggukan mantab kedua temannya. Kemudian Raphaello berlari lebih dahulu dan melompat dari atas pesawat.

"Ready 1000% brodiee!"

Ketiganya melakukan Skydiving dan terjun di dekat Pantai Marina Dubai.

Jauh dibawahnya Marco melakukan wakeboarding dengan tali yang terhubung kendaraan Jet Ski Khaled diatas perairan, Pedraza dan Mala jauh di Gurun Sahara melakukan safari dessert, Caithlin dan Yunna membelanjakan diri pada Dubai Mall termegah, sedang Hera dan Vinder menaiki Bianglala Ain Dubai tertinggi di dunia—mereka memilih eksplorasi berbagai destinasi wisata.

Seminggu berlalu dan kini malam puncaknya. Pada mentari semesta jatuh di peraduan, sebelasnya berdiri dihadapan pintu masuk Al Wasl Plaza. Mala berdiri paling tengah. Ia berbalik sumringah, "Keberuntungan kita karena malam ini pembukaan acara Expo Dubai 2021. Sebuah Pameran Internasional yang diikuti 191 negara untuk menyajikan pencapaian masing-masing dan ajang promosi pariwisata!"

"Hanya kurang..." Vinder menggigit bibir bawah.

Khaled tersenyum tipis, "Paolo."

"Hoi, dia juga akan sedih jika kita melewatkan ini hanya karenanya!" Seru Taran menaikkan mood melankolis semua temannya. Ke-sebelasnya saling tatap dan merangkul satu sama lain. Berjalan masuk melewati berbagai paviliun pukul enam petang.

Pertunjukkan spektakuler di Layar LED besar Al Wasl Plaza segera menghipnotis mereka semua. Yunna berbisik, "Rasanya seperti berada di Planetarium namun sensasinya 3D—tidak, nyata!"

Tarian kolosal bermandi cahaya bintang galaksi dan audio-visual menakjubkan membuat Hera bertanya, "Bagaimana bisa?!"

Haru yang duduk disebelahnya menundukkan wajah dan menjelaskan. Poni rambutnya menjuntai pada alis—mengingat lelaki itu sudah memotong rambutnya beberapa hari lalu. "252 proyektor laser terpasang untuk memercikkan gambar ke permukaan kubah yang merupakan proyektor laser 360° Al Wasl Plaza seluas 130 meter dan setinggi 67,5 meter memadukan technology mapping, objection, dan sound."

"Kau tahu darimana?" Tanya Pedraza yang mendengar suara asing—kalimat terpanjang Haru.

Marco menyahut, "Itu namanya ilmu taksir sayang!"

Mereka tertawa serempak.

"Hoi itu Pangeran Dubai!" Seru Caithlin menyenggol lengan Mala. "Sepertinya belum 30-an? Cakep banget!"

"Tapi kenapa dia melihat kita seperti itu?" Bisik Vinder membuat yang lainnya spontan menoleh. "Seperti... kenal kita?"

"Perasaanmu saja itu! Lihat dia langsung buang muka!" Seru Taran. Pangeran Dubai itu mulai membuka pidato pembukaan.

Tak lama seorang pianist memainkan Grandpiano membuat alunan musik klasik. Caithlin tertegun teringat sosok Paolo. Hera disebelahnya memeluk erat. Tubuh Marco bergetar kuat. Pedraza menggenggam kuat jemarinya.

Proyektor kembali berubah dari pesona samudera, pesona flora, hingga malam Arabia. Segala bentuk tema berganti. Musik memacu cepat bagai roller coaster. Pembukaan acara selesai. Raphaello yang diam sedari awal tahu-tahu berdiri, berteriak keras, menjerit.

ELITE KLASS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang