[20] Xenobot Cosmic Latte; With Ares and Aphrodite

841 211 98
                                    

KATA AUTHOR:

Mari akhiri season 2!
sudah vote, siap komen?

[] [] []

Seminggu Haru terjaga--bersandiwara layaknya orang mati di tube inkubasi. Mendengar bualan para dokter gila yang mengutak--atik tubuhnya. Dan kini setelah terbangun, segera ia menarik paksa infus serta berbagai selang yang menghiasi.

"Kurangin anestesi-nya, kita sudah cukup mengambil darahnya untuk sampel."

Haru berjalan santai menuju pintu keluar laboratorium. Karena sudah cukup mencari informasi sekarang ia tinggal beraksi. Tangannya menyusup dalam saku.

"Dia project ujicoba malpraktik ELITE-5, bukan?"

Ada pergantian shift sehingga tidak 24/7 Haru diawasi ketat. Begitu sudah berada dihadapan Lift, sesegera mungkin ia memencet tombolnya. Jujur saja ia tak tahu dimana, namun instingnya mengatakan posisinya di Titans Apartemen.

"Neutron kepalanya tak bisa dibaca mesin illustrator otak. Bahkan dengan deteksi, jantungnya tetap normal dalam kondisi apapun."

Haru masih mengingat percakapan aneh itu.

TING!!

"Sial Korupsi Dana BEA CUKAI-nya melebihi 1 triliun!"

"Hei, bagaimana caranya membedakan Lipstik, Liptint, Licream, Lipmate? Pinjamkan yang kau pegang."

Seiring pintu lift yang terbuka menjengkang, kedua pemuda itu makin bersiteru.

"Tangankuu berdarahhhh Pedraza! AAAAKH!"

"SIALAN LIPTINT-KU BARU BELI KAU TUMPAHKAN BAJINGAAAN!"

Keheningan langsung merajalela begitu Haru melangkah masuk Lift dan berbalik badan. Menatap datar pintu lift yang berdenting kembali sebelum menutup. Pedraza dan Raphaello saling melempar tatapan.

"Jadi ini tubuh asli atau Robot AI?"

"Ini asli barbie narkoba, kau bisa tahu dari aroma parfum mahal Haru."

Pedraza menatap kalkulasi secara sesaat sebelum mengangguk-anggukan kepala terkekeh. Ia menyenggol lengan Haru. "Akhirnya kau bisa kami manfaatkan, ngomong-ngomong tidak penasaran apa yang aku dan Raphaello lakukan selama kau tidak ada?"

Sedang Raphaello dipojokan masih misuh-misuh akibat seluruh telapak tangan, wajah, serta hoodie putih kesayangannya ketumpahan liptint merah pekat, Haru menoleh pada Pedraza.

"Kami berolahraga, lebih fokus pada tubuh bagian tengah dan bawah."

"Sial mesum, apa-apaan itu!" Sensi Raphaello membayang-bayang hal gila.

Pedraza menempeleng cepat. "Aku tidak berbohong, bukan? Kita berlari dikejar polisi, berlari menuju sekoci, berlari setelah mengebom pelabuhan, Berlari membawa duit triliunannnn!"

"Apa yang ingin kau lakukan Haru?" Tanya Raphaello cepat begitu Haru mengutak-atik tombol lift. Pedraza yang berpengalaman segera berjongkok--takut lift jatuh dan naik mendadak.

Haru tak membalas hingga lift berdenting dan terbuka lebar.

Raphaello langsung melempar Flashdisk yang spontan ditangkap. "Sesuai rencana Hera, Dewan Direktur 2AITO terpancing dan mengadakan pertemuan. Bahkan Khaled dan Vinder mendapat undangannya. Menurutmu kalau kita adalah bahan ujicoba, Ayah Pedraza dan Ayah Caithlin-Hera kenapa membiarkan anaknya masuk program ELITE?"

ELITE KLASS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang