00.06

423 91 13
                                    

"bab mana yang gak paham? Bab satu apa bab dua? Jangan jangan dua bab gak paham semua,"

"bacot!"

Seperti biasa, muka kalem, suara lemah lembut, juga tatapan teduh. Siapa saja akan bertekuk lutut di bawah Mina.

Berbanding terbalik dengan Jaehyun yang muka sangar, cuek, dingin, angkuh. Pokoknya yang jelek jelek ada di Jaehyun. Dia adalah kemungkinan terbesar gak akan bertekuk lutut di hadapan Mina.

Terlihat gadis Jepang itu menghela napas. Mungkin hari ini kesabarannya bakal diuji sampai tingkat paling tinggi.

"gue ada kumpulan soal dari bab satu sampe dua. Lo kerjain, dari situ nanti kelihatan lo kurangnya di mana," kata Mina kalem memberikan sebuah solusi. Ia mengambil sebuah buku dari dalam tasnya lalu memberikan buku berisi kumpulan latihan soal itu kepada Jaehyun.

"gue gak sanggup," kata Jaehyun menutup mulutnya. Melihat judulnya saja matanya udah sepet, perutnya mual mual.

"belum dibuka udah bilang gak sanggup,"

"liat judulnya aja gue udah eneg. ON THE ROAD FISIKAWAN." ujar Jaehyun menegaskan judul buku Mina sambil membuka mata lebar lebar dan jari telunjuk menekan tiap huruf yang ada di buku.

"ya siapa tahu kan? Lo bisa jadi fisikawan tahun depan," kata Mina, masih mode kalem.

"amit amit."

Mina berdecak lidah, "udah ih gak usah riweh. Kerjain aja dulu, minimal sepuluh soal,"

"mata lo sepuluh!" ucap salah seorang laki laki bernama Jung Jaehyub. "gak, gue maunya satu,"

Mina sontak mendelik, dari sepuluh jadi satu. Nol nya dikemanain?

"satu doang? Lo mau berak satu kali sehari?"

"heh sotoy! Gue berak bisa sepuluh kali dalam sehari!"

"yaudah kerjain sepuluh."

"gak. Gue tetep mau satu soal. Satu soal tuh bisa dua sampe lima rumus!"

"Jaehyun, ini bukan pasar yang tawar menawar." ujar Mina.

"kalo gue maunya satu lo mau apa?!" Bentak Jaehyun tiba tiba. Mina tentu terkejut, cowok itu menaikkan nada bicaranya ditambah pukulan di meja. Apalagi tatapan mata Jaehyun seolah menembus relung hatinya yang paling dalam.

Untuk pertama kalinya Mina dibentak sama orang lain. Bahkan mama papa sekaligus kakaknya pun gak ada yang berani membentak Mina. Jangankan membentak, berbicara menaikkan satu nada aja mereka gak berani.

"gue kasih toleran, lima soal," jawab Mina memalingkan wajah.

Brak

Buku itu dibuang ke lantai sama Jaehyun.

"kok dibuang?" refleks Mina mengambil bukunya.

"gue males." kata Jaehyun.

"niat belajar gak sih?"

"enggak," jawabnya sembrono. Membuat Mina mengelus dadanya sabar. Pingin marah, tapi gak bisa.

"mau kemana??" teriak Mina saat Jaehyun melangkah pergi menjauhi kelas.

"BUKAN URUSAN LO, BACOT!"

"Jaehyun!!" panggil Mina sekali lagi.

"GUE GAK MAU!"

Mau gak mau Mina mengejar Jaehyun, langsung dia tahan pergelangan tangannya.

"gue kasih keringanan, lima soal," kata Mina sekali lagi. Dia memberikan buku itu secara paksa.

See Ya!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang