00.22

455 105 16
                                    

Keanehan dimulai ketika Jaehyun minta Woojin pindah ke belakang. Pindah ke tempat duduknya dan duduk bareng Binnie. Cowok itu bahkan membawa tas dan semua barangnya serta menaruhnya di bangku Woojin.

Pagi itu cuma ada Mingyu Gyuri yang duduk sebangku. Jodoh emang gak kemana. Juga ada Jihyo sama Luda yang pagi pagi gini udah buka shopee. Borong semua barang tanpa mikir ribuan kali mengklik apapun yang dilihat dan memasukkan semua ke keranjang.

Woojin awalnya bingung kenapa Jaehyun minta pindah. "gue mau berubah jadi pinter,"

"anj. Pinter banget lo ngelesnya," cibir Binnie yang barusan tiba. Menaruh tasnya di meja dengan muka ditekuk kesal.

"serius. Tanya aja sama nyokap gue," ujar Jaehyun duduk anteng di kursinya Woojin. Melirik kanan kiri. Bola matanya bergerak gelisah sambil terus menatap pintu kelas yang terbuka lebar.

Jihyo beranjak dari kursinya. Menghidupkan kipas angin sampe nomor 5.

"HEH! MASIH PAGI ANJIR. LO MAU BIKIN GUE MASUK ANGIN??!"

Kelas dimulai dengan Mingyu yang misuh misuh perkara Jihyo nyalain kipas angin.

"bacot lo tem. Pacaran aja sono sama Gyuri, gak usah peduliin gue,"

Gyuri ketawa ngakak. Pasalnya mereka duduk di bawah kipas angin. Jadi gak heran kalo Mingyu marah. Di sisi lain Luda tiba tiba pergi keluar kelas.

"eh Bin. Lo duduk sama Woojin di belakang. Gue udah niat sepenuh hati belajar beneran," celetuk Jaehyun.

"sick sick sick," ejek Binnie.

Sebenarnya dia gak masalah mau duduk sama siapa aja dan di mana aja. Tapi yang bikin heran adalah Jaehyun. Kenapa tiba tiba pingin belajar dengan tekun dan giat? Mamanya Jaehyun udah nyerah karena saking seringnya menyuruh Jaehyun belajar dengan baik di sekolah tapi selalu dihiraukan.

Sekarang kenapa mendadak menuruti kemauan ibunya?

Ia menatap Jaehyun penuh curiga. Seperti ada sesuatu yang disembunyikan oleh cowok itu. Dan seperti ada yang direncanakan dengan terburu-buru.

Gak lama setelah itu Mina dateng. Rambutnya berubah sedikit pendek. Membuat penampilannya jauh lebih segar. Dia masuk dengan wajah riang gembira. Senyum lebar dan wajah polos nan lugu.

"selamat pagi Gyuri,"

"selamat pagi Mingyu,"

"ohayou Jihyo,"

Semua orang disapa. "Woojin halo,"

Kecuali Jaehyun dan Binnie. Mina cuma menatap dua orang itu kikuk. Hubungannya dengan binnie meregang karena taruhan itu.

Mina gak ambil pusing. Kalo kata abangnya, life goes on. Mina hidup cuma sekali apalagi waktunya tinggal sedikit. Jadi sebisa mungkin dia menghargai apa yang ada.

Senyum Mina langsung luntur saat menyadari Woojin duduk di belakang sama Binnie sedangkan Jaehyun duduk di bangkunya Woojin.

"mulai sekarang gue pindah ke belakang, Min," ujar Woojin ngasih senyuman simpel ke Mina.

"kenapa? Gue nyebelin ya?"

"gak kok. Itu si Jaehyun pingin jadi pinter katanya,"

Mina melirik Jaehyun horor, "dia?"

Jaehyun melambaikan tangannya pada Mina. "oy patner. Kita ketemu lagi,"

"gue duduk sama lo aja deh Jin." kata Mina.

"kalo gue gak mau gimana?" sahut Binnie.

Muka Mina berubah masam. Mingyu Gyuri Jihyo sontak menutup mulutnya rapat rapat. Masih pagi udah perang aja.

See Ya!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang